Hay guys semoga suka dengan cerita ini!
-
-
Maaf banyak typo bertebaran dimana-mana, maaf jika penulisan kurang rapih.
-
-
-"Alden kok gak jemput? Dia kemana sih!" Gerutunya dengan wajah yang tampak bete
"Coba lo cari ke kelas nya, mungkin dia kena hukum sama guru atau lagi apa gitu?" Jawab Caca
"Biasanya kalo istirahat dia nyusul gue. Tapi kok ini engga"
Ara yang tak mau menunggu lama langsung pergi ke kelas Alden dan mencari Alden disana
Diambang pintu kelas itu matanya menelusuri setiap sudut ruangan "Ara? Ngapain?" Tanya Bagas dia murid satu kelas dengan Alden
"Eh kak Bagas, kakak liat Alden gak?"
"Alden? Tadi dia pergi sebelum jam istirahat, tapi gak tau kemana" jawabnya menggedikan bahu
"Kalo Gevan? Liat gak?"
"Gevan-" Ucapan Bagas terpotong saat suara pria yang menyahutinya
"Kenapa Ra?" Ara dan Bagas menoleh ke suara itu, dia Gevan yang baru saja datang
"Kebetulan, lo liat Alden gak? Soalnya dia gak nyusul gue ke kelas gak kaya biasanya" ucap Ara
"Alden tadi gue liat dia-"
"I'm here baby" suara serak berat itu menjawab dari arah lorong sekolah
Dia Alden pria itu berjalan menghampiri mereka bertiga
Pria itu langsung merengkuh posesif pinggang Ara sesekali memberinya kecupan di kening nya
"Barusan gue mau kasih tau Ara tadi lo-" ucapan Gevan terhenti saat mata elang Alden menatap nya dengan tajam
Gevan cepu!
"Dari mana?" Tanya Ara, pria itu beralih menatap gadisnya dengan senyuman
"Ada urusan sebentar baby, ayok ke kantin?" Dia langsung merangkul gadisnya sepasang kekasih itu meninggalkan Bagas dan juga Gevan
"LEPAS!!! ARGH LEPASIN GUE!!" Suara wanita dari dalam gudang sekolah yang sudah tak terpakai
°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ara menyuapi makanannya itu ke dalam mulut dengan sesekali melirik Alden yang terdiam, kedua tangannya berada diatas meja dengan jari-jari nya yang tak henti mengetuk-ngetuk meja itu
"Kenapa sih dia? Aneh banget" batin Ara
Rahang pria itu mengeras matanya memerah urat-urat lehernya menonjol jelas disana
Pandangannya ke bawah tak berani menunjukkan nya kepada Ara dia seperti menahan sesuatu
Ara menyentuh tangan itu seketika jari-jari pria itu berhenti sejenak "Al? Are you alright?"
Alden masih tidak menjawab tangannya pun kini mengepal erat
"Hey Al are you okey? look at me Al" Alden tidak menggubris perkataan nya
Ara mengelus kepalan tangan itu memberikan nya usapan lembut, lalu memegang rahang keras pria itu dan mengusapnya
Tak berbohong Alden sungguh tersentuh dengan usapan lembut gadisnya ia pun memejamkan matanya menikmati setiap usapan Ara
"Ada apa Alden? Ada masalah?" Tanya Ara menatap manik hitam tajam itu
Alden membuang pandangan nya ia tidak ingin menunjukkan ini kepada Ara
Ara memegang rahang itu lagi dengan kedua tangannya pandangan pria itu diarahkan menghadap dirinya
Alden menatap Ara dengan tajam
"Kenapa Alden? Ada masalah?" Tanyanya sekali lagi tangannya tak henti mengusap rahang kokoh itu
"Jiwa itu kembali Ara, kebiasaan lama itu datang lagi menghantui" ucap nya dengan penuh penekanan
Ara terdiam menatap kekasih nya itu tetapi tangannya tak henti memberikan usapan lembut pada rahang keras nya
"Aku takut Ara, aku takut melukai orang lain lagi terutama kamu Ara" sambungnya
"Jangan khawatir, kamu gak akan ngelukain orang lain lagi" ucap Ara
"Aku takut gak sadar dan aku ngelukain kamu Ara" jawab Alden
Tatapan nya kini senduh menjadi sedih, ada ketakutan dimatanya hatinya khawatir akan gadisnya
Lagi-lagi Ara terdiam membawa Alden dalam pelukannya. Alden memeluk nya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ara
Menghirup aroma vanilla yang memabukkan baginya
Tangan gadis itu terulur memberi usapan pada punggung nya
"Jangan tinggalin aku Ara apapun keadaan nya, aku gak sanggup jika kamu pergi dari aku" gumamnya di ceruk leher itu
"Aku gak akan tinggalin kamu Alden"
"I love you Aurora Arabella Anastasia"
Gadis itu tersenyum tipis "Love you too Al"
Kini Alden tengah berada diruang yang gelap dan kumuh disana ada salah satu wanita yang sedang duduk terikat
Wanita yang dilumuri banyak darah mata yang sembab akibat menangis kesakitan
Alden membuka lakban yang dimulut wanita itu.
Ia berdiri di depannya tepat dimana wanita yang terikat itu
"Alden aku mohon lepas" ucap nya dengan pilu
"Tidak akan! Rasakan hukuman mu sekarang!" Ucap Alden penuh penekanan
"Aku minta maaf Alden sungguh aku minta maaf"
Alden tertawa keras, tawanya seram mengisi seluruh ruangan gelap itu. Orang yang mendengar tawanya pun akan ngeri
Alden mengeluarkan pisau lipat yang berada di saku celananya dan memain-mainkan nya
"Kita mulai dari mana? Sini atau sini" pisau menunjuk pada bagian paha dan pipi wanita itu
Dia menggeleng cepat sambil menangis.
"Jangan menangis hanya sebentar aku berjanji, hanya menghilangkan rasa nafsu membunuh ku saja" ucap pria itu dengan lembut
"Setelah itu kau akan tenang!" Sambung nya lalu tertawa dengan keras
Ia menggoreskan pisau kecilnya pada pipi itu dengan membuat garis yang cukup panjang
"Akhh! Sakit!"
"Mengerang lah kesakitan sekarang! Aku suka suara itu!"
Lalu tangannya beralih pada pundak gadis itu dan menancapkan pisaunya disana
"Argh!!! Tidak jangan! Alden ku mohon hentikan! Akhh..." Dirinya semakin menangis kesakitan
/
/
/
/
/-Kira kira siapa wanita itu guys?? Ada yang bisa tebak? Pasti kalian tahu dong
Gimana cerita kali ini seru gak? Atau ada kekurangan nya? Mohon tinggalin komentar kalian ya.
Aku bakal semangat update jika kalian yang support aku!!💓
Makasih udah baca cerita ini, ikutin terus ya sampe part selanjutnya hehehe
Jangan lupa follow Instagram@aldenjordan_henderson
Jangan lupa vote dan komen guys!! See you all💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot love (On Going)
Ficção AdolescenteMENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+, Tiap part banyak adegan panas! Warning 18+ 21+⚠️⚠️ [BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SBLM MEMBACA!!] Bagaimana rasanya berpacaran dengan pria pecandu sex? Menyosor kita dimana saja tanpa peduli tempat. Itu lah yang diras...