Hay guys semoga suka dengan cerita ini!
-
-
Maaf banyak typo bertebaran dimana-mana, maaf jika penulisan kurang rapih.
-
-
-
"ARGHH!!! SAKIT BUNDA! ALDEN GAK KUAT!, Ara semakin menjauh dari Alden, jemput Alden bun. Alden mohon" lirihnya dengan pilu dibawah langit nya malam, hujan membasahi kota malam ini.Keadaan nya sudah sangat kacau, jaket yang sudah robek berlumuran bekas darah, rambut nya pun tidak teratur dengan rapih. Wajah nya lesuh dan letih.
"Cuma bunda yang tahu gimana Alden, ara jahat bun dia pergi, dia menghindar dari Alden. Alden mencintai dia bunda" ucap nya lagi, dirinya berlutut di bawah langit malam ini.
Kini pria itu sudah tidak lagi punya semangat hidup, ara nya separuh dunia nya menghindar dari nya. Wajah tampan itu menunduk menangis.
Tiba-tiba ada kedua tangan yang mendekap dirinya, memeluk kepala nya mengelus rambut belakang Alden yang nampak berantakan.
"Ara?" Ucap Alden saat melihat siapa yang memeluk dirinya. Ya! Dia Ara gadis itu mendengar semua keluh kesah prianya dari tadi.
Alden lalu beralih kembali memeluk gadis itu dengan erat, menumpahkan tangisan nya di bahu kecil Ara, tak kalah erat dengan gadis itu mengelus rambut Alden
"Jangan pergi aku mohon, jangan menghindar dariku seperti ini" ucap Alden
Ara hanya diam mendengarkan pria itu, dirinya masih marah tetapi harus bagaimana lagi dia juga menyayangi Alden, prianya.
"Aku mohon. Aku gak sanggup baby jangan seperti ini, ini memang salah ku tetapi jangan menjauhi aku." Ucap Alden
"Aku gak pergi Alden" ucap Ara singkat, yang masih setia mengelus rambut Alden yang berantakan.
"Aku sayang kamu baby, sangat sayang. Jangan pernah pergi baby aku mohon, i love you forever" ucap Alden
Ara diam tak bergeming gadis ini masih merasa kecewa pada kekasih nya yang telah menyiksa kedua sahabatnya itu. Lantas, bagaimana jika dirinya tahu tentang ciuman Alden dengan Caca??
Ara memilih menahan rasa kecewa dan marah nya pada pria ini, dirinya juga tidak tega melihat Alden yang lemah seperti tadi.
"Al, boleh aku tanya sesuatu?" Ucap Ara tiba-tiba, Alden pun mengangguk mengiyakan
"Ka-kamu, kamu punya alter ego? Siapa Ardan, saat kamu waktu itu kasar sama aku?" Tanya Ara.
Alden melepaskan pelukannya, menatap gadis itu dengan intens. Ini lah yang pria itu tunggu-tunggu.
Dirinya ingin sekali memberitahu gadis nya tetapi selalu saja tidak diberi kesempatan ada saja yang menggangu nya"Aku..."
"Ara!!" Teriak Caca dari kejauhan memanggil namanya. Alden dan Ara pun secara bersamaan menengok arah Caca dari pintu utama rumah sakit
"Baby, denger aku..." Ucapan Alden lagi-lagi terpotong oleh sahabat gadisnya itu
"Ara!! Violet udah sadar!" Teriak Caca dengan mengembangkan senyumannya pada Ara
Ara pun berdiri, lalu hendak berlari menghampiri Caca disana. Dengan cepat Alden menarik pergelangan tangan nya
Ara menatap Alden dengan tanya. "Baby, kamu gak mau denger penjelasan aku tentang pertanyaan kamu tadi?" Ucap Alden dengan penuh harapan nya.
"Nanti dulu ya? Kita pergi ke kamar Violet sekarang. Dia udah sadar" jawab Ara pada kekasihnya
Dengan rasa kecewa Alden menerima nya saja. Dia bisa apa selain menunggu lagi?,
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot love (On Going)
Ficção AdolescenteMENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+, Tiap part banyak adegan panas! Warning 18+ 21+⚠️⚠️ [BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SBLM MEMBACA!!] Bagaimana rasanya berpacaran dengan pria pecandu sex? Menyosor kita dimana saja tanpa peduli tempat. Itu lah yang diras...