Hay guys semoga suka dengan cerita ini!
-
-
Maaf banyak typo bertebaran dimana-mana, maaf jika penulisan kurang rapih.
-
-
-Mata gadis itu kini menatap Alex, Alex membalas tatapan itu dengan senyuman yang ia tampilkan di bibir nya
"Dia Alex, orang yang udah nolong aku. Dia juga yang temenin aku dirumah sakit saat kamu belum dateng kesini" ucapan gadis itu membuat Alden merasa menyesal, bagaimana dirinya layak sebagai pacar Ara jika pria lain yang malah menemani gadis nya
Pria psycho ini menahan dirinya agar tak marah kepada pria yang ada di hadapannya, dia cemburu.
"Sekarang ada gua yang temenin dia. Jadi, lo bisa pulang" ucap Alden dingin dan datar
Alex menatap Alden senyuman yang tadinya tercipta kini pudar menjadi tatapan dingin nya "lo siapa dia? Gua gak bisa ninggalin dia sama lo"
"Lo yang siapa?!" Bentak Alden kini dirinya tak bisa lagi menahan.
Ara meraih tangan kekar nya memberikan nya elusan ketenangan "Alden...jangan terbawa emosi" ucap gadis itu
"Lex, kamu pulang aja ya? Makasi udah jagain aku disini. Sekarang udah ada Alden yang temenin aku" tutur gadis itu dengan lembut memandang wajah Alex, Alden tersenyum tipis dibalik wajahnya
"Yaudah gua balik ya? Lo lain kali hati-hati dan jaga kesehatan lo, semoga cowo ini selalu ada sama lo gak kaya sebelumnya ngebiarin lo sama cowo lain" sindir Alex
Alden beranjak dari duduk nya matanya kian menajam "lo tau apa bangsat! Jaga ucapan lo anjing!" Bentak Alden
"Ucapan lo yang perlu lo jaga!" Bentak Alex tak mau kalah
"Alden!! Alex! Udah cukup! Ini dirumah sakit! Aku mau tenang bukan malah ngeliat kalian ribut kaya gini aku capek mau istirahat! Kalian gak sadar disini ada aku yang sakit butuh ketenangan!" Bentak Ara pada keduanya, Alex dan Alden diam menatap gadis itu yang nampak sedih dan marah
"Maaf sayang!"
"Maaf Rora!"
Kata mereka berdua secara bersamaan.
"Kalo mau ribut diluar jangan disini! Tinggalin aku sendiri kalo kalian masih mau ribut karena masalah sepele!" Ucap nya lagi sambil menidurkan dirinya
"Gara-gara lo!" Bentak Alden
"Kok gua? Orang lo duluan!" Sinis Alex
Oh Alden jangan keras kepala.
"Terusin!" Bentak Ara memejamkan matanya
Keduanya lagi-lagi terdiam menatap tatapan musuh satu sama lain. Jika bukan gadis ini mereka akan baku hantam kali ini juga
Alex lebih memilih pergi dari ruangan itu menyisakan Ara dan juga Alden disana.
"Maaf baby, dia duluan buat aku emosi" ucap Alden membujuknya
Alden membalikkan tubuh Ara yang membelakangi dirinya.
"Maaf baby. Maaf" ucap nya lagi, Ara hanya diam tak menjawab
Alden melahap bibir mungil itu dengan nafsu, dia rindu bibir ini.
Melumatnya dengan lembut dan lihai lidah nya ia masukan ke dalam mulut Ara membelit lidah gadis itu
Rasanya sangat rindu dengan bibir yang membuat dirinya candu
Tangannya tak tinggal diam, tangan besar itu meraba paha Ara
Gadis itu pun memegang pundak Alden dan membalas ciumannya, tangan Alden kini berhasil masuk menerobos celana itu
Ia memegang sensitif an gadisnya mengelus nya dengan pelan sesekali mencubit vagina itu
"Emhh" satu desah lolos keluar dari Ara
Alden melepaskan ciuman nya memberi gadis nya oksigen
"Ahh, Alden jangan" mohon Ara
Alden tak mendengar kannya ia malah memasukan 2 jarinya ke bagian sensitif Ara
Mengocok nya dengan tempo pelan membuat gadis ini harus menahan desah nya
"Al ja-jangan sshh"
"Mendesah lah baby hm" Alden mempercepat tempo nya sambil mengecupi bibir kecil yang ada dihadapan dia
"Ahh ahh Al sshh ahh udah..."
"Nanti sayang" ucap Alden
Kaki gadis itu menggelinjang jari-jari kakinya ditekuk kebawah tangannya meremas bahu Alden
"Aahh Alden, aku mau keluar sshh Al"
Alden tersenyum nakal "keluarin aja"
"Enghh Al gak kuat sshh ahh... Udah Al enghhh ahh mphtt"
"Sstt! Jangan keras-keras nanti kedenger orang" Alden lalu kembali melumat bibir itu
Tangannya masih memainkan klitorisnya Ara yang sudah becek dibuatnya
"Emmhh mmphhtt" desah nya
Suara decapan ciuman terdengar dalam sana betapa liar nya Alden dirinya sangat merindukan ini
°°°°°°°°°°°°°°°
Sudah 1 minggu lamanya Ara dirawat akhirnya hari ini dia sudah diperbolehkan pulang. Luka-luka nya pun sudah mengering dan membaik.
Setiap harinya Alden selalu menjaga gadis nya. Dengan telaten ia merawat gadis itu, tak lupa sesekali ia menjenguk ibunya
Sore ini pria bertubuh besar itu mengantarkan Ara kembali pulang kerumah peninggalan ayah nya
Saat di kamar Alden membantu Ara berbaring di ranjang empuk nya, kamar yang mendominasi warna pink itu yang Ara rindukan
"Kamu yakin gak mau ikut aku ke apart?" Tanya Alden duduk dipinggir kasur dan Ara yang bersandar pada kepala kasur
"Enggak. Lebih baik aku tinggal di rumah ini lagian juga sayang kalo kosong terus"
"Kalo gitu aku disini juga ya?" Tanya Alden penuh harap
"Gak Alden, kamu di apartemen aja"
"Tapi kamu sendiri disini, kalo ada apa apa gimana baby?" Tanya Alden penuh khawatir
"Ada Bi Darmi sama pak kasep kok"
Alden mengangguk dirinya sebenarnya tak rela jika Ara sendiri dirumah se besar ini tanpa ada yang menjaga nya apa lagi saat kejadian kecelakaan kemarin pria ini semakin protektif pada Ara.
/
/
/
/
/Gimana cerita kali ini seru gak? Atau ada kekurangan nya? Mohon tinggalin komentar kalian ya.
Aku bakal semangat update jika kalian yang support aku!!💓
Makasih udah baca cerita ini, ikutin terus ya sampe part selanjutnya hehehe
Jangan lupa follow Instagram@aldenjordan_henderson
Jangan lupa vote dan komen guys!! See you all💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot love (On Going)
Roman pour AdolescentsMENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+, Tiap part banyak adegan panas! Warning 18+ 21+⚠️⚠️ [BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SBLM MEMBACA!!] Bagaimana rasanya berpacaran dengan pria pecandu sex? Menyosor kita dimana saja tanpa peduli tempat. Itu lah yang diras...