Rain??

39 9 3
                                    

Tanpa yang lain sadari Rain yang menyendirikan diri sedang memotret mereka dengan halus, dia juga merekam kebersamaan mereka semua.

Tidak ada 1 pun yang menyadari bagaimana Rain yang memotret mereka diam-diam dan aman, menikmati suasana tersebut dengan canda tawa membuat Rain tersenyum lebar.

'Semoga kalian terus bahagia dan sukses besar, aamiin.' batinnya sambil terus merekam setiap gerakan oppadeul nya.

Tingnong

Makanan tiba pas ketika mereka lelah bercanda, semuanya makan dengan damai sambil sedikit bergurau. Rain juga makan sambil terus tersenyum menatap dan mendengar gurauan oppadeul nya.

Tanpa dia sadari, air mata yang ia tahan dari siang tadi runtuh dan membasahi pipinya dengan cepat.

WinWin yang sedang membuka cemilan untuk Rain langsung terkejut, ia memegang bahu Rain sambil menatapnya.

"Kamu kenapa menangis? Ada yang sakit?" Tanya WinWin khawatir.

Sontak member lainnya langsung berhenti makan dan menoleh ke Rain dan WinWin.

"Ahahaha tidak oppa, hanya kelilipan. Rain gak kenapa-napa... Ayo lanjutkan makannya, Rain benar-benar gak apa-apa!" Ucap Rain sambil tersenyum manis.

Melihat senyum manis Rain, entah kenapa membuat member NCT menjadi merasa akan kehilangan sesuatu yang berharga.

"Oppa, kenapa diam saja!" Tanya Rain kesal, ia mengerucut kan bibirnya.

Sontak member NCT langsung melupakan apa yang mereka rasakan dan melanjutkan momen kebersamaan.

2 jam berlalu, kini member NCT sudah pada mabuk karena keasikan untuk berpesta.

Rain melirik ke jam yang ada di meja kecil sebelah tv, di jam tersebut menunjukkan pukul 9 malam. Dengan helaan nafas kasar, Rain berdiri dan membersihkan sampah yang berserakan.

Ia juga mengambil beberapa selimut dan menyelimuti oppadeul nya yang sudah tepar di tempat masing-masing. Ia juga menaikkan suhu ac agar oppadeul nya tidak kedinginan.

Setelah itu dia naik ke atas menuju kamarnya sendiri, sebelum masuk ia memotret beberapa kali dari atas lalu masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar dia mengambil 3 kantong kresek yang berisi kotak kado yang tidak terlalu besar. Dia melangkah keluar dan menaruh kado tersebut ke bantal di kamar masing-masing oppanya.

Ia pun kembali ke kamarnya setelah memastikan kalau rumah mereka sudah aman dan memutuskan untuk segera tertidur.

Skip

Alarm hp Rain bunyi ketika jam pukul 4 dini hari, dia melirik hpnya dan mematikannya. Ia membuka ke pesan dan menemukan bahwa kakaknya sudah chat dia.

Dia pun masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan diri dan keluar dengan setelan pakaian yang rapi dan cantik, ia mengambil koper yang sudah tersusun di kamarnya.

Dengan perlahan dia membuka pintu balkon kamarnya dan melempar tiap koper ke luar, ia juga melompat turun dari balkon dengan memanjati sebuah pilar tembok dekat balkonnya.

Rencana yang mulus, dia langsung mengambil kopernya dan menariknya ke pagar. Rain menoleh ke kanan kiri untuk memastikan seseorang sudah menunggunya.

"Aini." Panggil seorang pria paruh baya sambil tersenyum.

"Abi sendiri? Mana kak Kirom?" Tanya Rain bingung.

"Kirom ada di mobil, ayo." Ucap pria paruh baya itu sambil mengambil 2 koper Rain dan memasukkannya ke bagasi.

Setelah kepergian Mobil yang menjemput Rain, member NCT masih berada di alam mimpi masing-masing.

Hingga matahari sudah berada di atas dengan cerah menyinari isi rumah, salah satu member akhirnya terbangun dengan mengernyit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Member New (ver NCT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang