Disisi lain
"Rain~ kau mau masak apa hari ini?" tanya Taeyong yang muncul tepat dibelakang Rain yang sedang memotong-motong daging.
Rain yang terkejut tampa sengaja mengacungkan pisaunya ke arah Taeyong, untungnya Taeyong sigap memegang lengan Rain sehingga pisau itu terjatuh tanpa melukai siapapun.
Rain yang menyadari tingkahnya itu langsung saja terduduk lemas karena kaget dan itu membuat Taeyong terkejut.
"Oppa hiks! mian hiks! mian, Rain gak bermasud seperti itu hiks! Umi! hiks! Rain takut hiks!" isak Rain yang sudah berada di dekapan Taeyong yang jadi merasa bersalah.
Jatuhnya pisau kelantai membuat beberapa dari member NCT yang lagi nonton langsung berlari menghampiri Rain.
"Ada apa ini Yong? Kenapa Rain menangis seperti itu..." tanya Taeil yang memindahkan pisau yang dilantai dan membantu Rain dan Taeyong agar duduk di kursi meja makan.
Yang lainnya langsung mendekat dan berusaha menenangkan Rain yang masih menangis didekapan Taeyong.
"Sudah Rain sudah... oppa minta maaf ya... ini salah oppa, Rain gak salah... cup-cup... nanti mata Rain yang cantik hilang loh... Ayo sudah nangisnya ya... oppa benar-benar minta maaf deh... oppa janji gak akan ganggu Rain masak ya..." bujuk Taeyong yang sekarang menjadi ikut nangis membuat semua cukup terkejut.
"Oppa hiks! jangan nangis hiks! iya, Rain sudah berhenti nangisnya kok hiks!" ucap Rain yang masih tersisak walaupun air matanya sudah berhenti keluar.
Rain menunjukan senyumnya walaupun matanya sembam, ia mendekatkan tangannya ke mulut Taeyong lalu menarik ujung mulut Taeyong agar tersenyum.
Yang lainnya hanya bisa terkekeh gemas dengan tingkah Rain tersebut.
"oh ya, oppa deul mau nyobain masakan Indonesia gak? Tadi sore, Rain sudah buat Rendang... sekarang Rain mau buat sate." Ucap Rain kembali semangat, seluruh oppanya hanya bisa mengangguk agar Rain terus tersenyum dan bahagia.
'emang tadi kenapa sih? Hyung penasaran tau.' Bisik Taeil ke Taeyong, melihat seluruh temannya menatapnya aneh membuat Taeyong mengajak mereka kembali ke ruang keluarga dan membiarkan Rain melanjutkan acara masak-masaknya.
"Tadi aku berniat membantunya, aku bertanya dia mau memasak apa... tapi dia terkejut dan secara tidak sengaja ia mencondongkan pisaunya ketika berbalik, aku yang reflek langsung memukul tangan Rain yang memegang pisau itu cukup keras agar pisau itu terjatuh. Baru saja aku sadar dari syokku, Rain tiba-tiba terduduk didekat kakiku dan menangis. Dia ketakutan karena perbuatannya yang berbahaya... pas kalian dateng deh... ya begitu ceritanya." Jelas Taeyong ke seluruh temannya yang menatapnya, baru saja Doyoung ingin membalas atau menyahut cerita Taeyong tiba-tiba suara bel terdengar.
Dan entah takdir atau hanya kebetulan Rain juga berteriak bahwa makan malam dah jadi.
Merekapun memutuskan untuk mengabaikan suara bel rumah dan memilih mengahampiri Rain.
Dimeja makan semuanya makan dengan cukup hikmat dan tanpa suara, membuat Rain yang melihatnya terkekeh lucu.
"Ini apa namanya? Wah sungguh enak rasanya... sangat cocok dimulutku." Ucap Haechan membuka suara karena benar-benar takjub dengan Rendang yang Rain buat.
"That's Rendang, food from our area." sontak semua mata menoleh keasal suara dengan tatapan terkejut.
Rain yang juga lagi makan langsung melototkan matanya karena benar-benar terkejut dengan kedatangan kakak kandungnya.
"Kak Kirom!! Aini sangat rindu!! Kakak kesini sama siapa? Oh ya kok bisa kakak kesini?" tanya Rain yang sudah ada didekapan Kirom.
Kirom hanya terkekeh ketika melihat adiknya dengan pertanyaan yang melontar tanpa direm, namun kembali dingin ketika menatap member NCT yang sudah tidak ada yang menyuapkan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Member New (ver NCT) ✔️
Fanfictionentah emang takdir atau hanya keberuntungan gadis Indonesia yang lugu atau bisa dibilang polos dibawa oleh CEO agansi besar di Korsel karena bakat terpendamnya, sang CEO sangat memaksa sehingga orang tua dari sang gadis (family) hanya bisa pasrah at...