VII

437 35 1
                                    

Seokmin bangun lebih pagi dari yang lain. Ia harus memasak untuk gadis-gadisnya. Pandangannya beralih pada Joshua yang tertidur nyenyak di ranjang lain. Pria itu cantik dengan kulit putih dan tatapan sayu. Seokmin tersenyum mengingat raut bahagia Joshua saat mereka terjatuh dari banana boat.

"Engh? Pagi Seokmin," sapa Joshua. Pria itu segera duduk dan mengucek matanya.

"Ah, pagi Joshua," balas Seokmin. Ia bergerak kikuk. Sepertinya Joshua tipikal peka terhadap sekitar sehingga Seokmin yang hanya diam memandangnya berhasil membangunkan pria itu.

"Kau bangun sepagi ini?"

Keduanya terdiam. Mereka berbicara bersamaan dengan kalimat yang sama. Joshua lebih dulu tertawa. Seokmin hanya terkekeh.

"Astaga apa yang terjadi dengan kita?" Joshua memegang perutnya.

"Aku akan memasak sarapan. Kau bisa tidur lagi nanti kubangunkan," ucap Seokmin.

"Aku akan membantu." Joshua bangkit dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

***

Seokmin memeriksa kulkas. Ia mengeluarkan sosis, nugget, ramyeon, susu, selai, dan roti. Gadis-gadisnya punya selera sarapan yang berbeda. Seokmin mulai menggoreng sosis dan nugget, membakar roti, dan memasak ramyeon. Joshua sendiri membuat kopi serta meletakkan gelas plastik di meja beserta mangkuk dan piring.

"Kopi di pagi hari?" tanya Seokmin. Ia mengulum senyum saat menyadari Joshua lebih pendek darinya.

"Iya, Soonyoung dan Mingyu sangat menyukai cairan pahit ini," jawab Joshua.

"Pagi, darling," sapa Jun pada Joshua.

"Pagi."

"Dokyeom-ah lapar." Mijoo muncul. Ia segera duduk di kursi dan menuangkan susu ke gelas. Seokmin menyerahkan roti bakar pada Mijoo.

"Pagi everyone!" Lisa dan Jennie muncul disusul Rose dan Jisoo.

"Pagi," sapa Joshua.

"Dokyeom-ah." Seokmin menyerahkan sosis dan nugget pada mereka lalu meletakkan sepanci ramyeon.

"Aduh belum bangun pasti anak kurcaci itu, kan?" ucap Seungkwan yang baru memasuki dapur.

"Winter! Karina! Ningning!" Seungkwan berteriak.

Giselle muncul dari pintu dapur. Gadis itu baru selesai jogging. Ia duduk dan meneguk susu hangatnya.

"Kopinya." Joshua menyerahkan dua cangkir pada Mingyu dan Soonyoung.

"Latte ku?" tanya Dino.

"Ini." Joshua menyerahkan cangkir lain lalu menuangkan susu pada kopi Dino.

"Seungkwan mau kopi?" tanya Joshua.

"Ice americano, tolong."

"Baiklah." Joshua cekatan mengambil es batu lalu menakar air dan kopi lalu mengguncang mereka menggunakan shaker.

"Ini."

"Terima kasih." Seungkwan meneguk ice americanonya senang. Kafein adalah hal terbaik di pagi hari.

"Hansol." Vernon mendekat kearah Seungkwan. Lalu mendudukkan dirinya di kursi sebelah sang istri.

Seungkwan menyerahkan roti tawar dan selai nanas pada suaminya. Ia juga membiarkan Vernon meneguk ice americanonya.

"Sore ini kita sudah harus pulang," ucap Lisa.

Jennie berlari menuju kulkas dan mengeluarkan kue dengan krim biru dan dua buah lilin di atasnya. Karina melemparkan korek yang ditangkap Jennie lalu menyalakan lilin kurus itu.

Baby Boo || VerKwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang