VIII

444 36 1
                                    

Bel apartemen berbunyi dengan heboh. Seungkwan membuka pintu dan mendapati kakaknya tersenyum riang disana bersama tunangannya. Kakaknya masuk setelah memberikan kecupan di pipi sang adik.

"Dimana Vernon?" tanya Jeonghan.

"Kuliah," jawab Seungkwan. Ia sibuk menyiapkan minum untuk kakaknya.

"Kalian pisah kamar?" tanya Seungcheol saat menyadari ada dua pintu di sana.

"Iya."

"Kenapa?!" Kini pasangan itu kompak bertanya.

"Hansol yang memintanya," jawab Seungkwan sambil membawa dua jus jeruk.

"Sudah 3 bulan dan kalian masih pisah kamar? Ada sesuatu pada Vernon, Kwan?" Jeonghan terlihat cemas.

"Aniya. Kami kadang tidur bersama, tapi dia enggan bercerita apapun," jawab Seungkwan.

"Sudah coba kau paksa?" tanya Seungcheol berhasil menerima sikutan pada rusuknya.

"Biarkan saja ia yang bercerita nantinya, Hyung."

"Kalian sudah berciuman, kan?" Kali ini Seungcheol merasakan jari lentik tunangannya mencubit pahanya.

"Sudah bahkan setelah pernikahan."

"Syukurlah. Nanti akan coba Hyung korek-korek mengenai anak itu," ucap Seungcheol.

"Ada apa Hyung kemari?" tanya Seungkwan.

"Ah, iya. Besok dosen khusus untuk Vernon akan datang. Father memintaku memberitahu kalian. Tolong beritahu Vernon, ya."

"Nee."

***

Vernon mengusap kepalanya sambil menunggu lift menuju lantai atas tempat unit apartemennya berada. Kepalanya sakit. Setidaknya ia jadi lebih santai karena Father kembali memegang jabatannya. Namun tugas kuliah tidak berhenti hingga Vernon hampir saja menghantamkan kepalanya ke dinding.

Kling!

[Kapan akan mengerjakan tugasnya?]

Vernon menghela napas lelah. Teman kelompoknya sudah mulai menagih waktu. Vernon rasa ia besok harus mulai mengerjakan tugas akhir mereka sebelum libur.

[Besok di apartemenku. Besok ku share location]

Vernon memasukkan ponsel ke kantung celana dan mulai memasukkan password. Ia membuka pintu dan mendapati istrinya tengah menonton. Lelaki manis itu menoleh dan bergegas menghampiri Vernon. Satu kecupan ringan pada bibirnya terasa. Vernon membiarkan Seungkwan membawa tasnya dan menyeret dirinya menuju kamar.

Lelaki manisnya menyiapkan baju lalu meminta Vernon untuk mandi dan mereka akan makan siang bersama. Vernon menurut saja toh tak ada gunanya melawan walau ia sangat ingin baring sebentar.

Seungkwan meletakkan semangkuk nasi di depannya. Setelah memimpin doa Vernon mulai makan dan menikmati setiap rasa lezat dari makanan istrinya.

"Hansol."

"Iya?" Vernon menoleh dan mendapati wajah manis istrinya. Pipi gembil itu semakin bulat saja.

"Besok Jeon-ssi akan mulai mengajar di rumah. Father meminta Jeonghan Hyung memberitahukannya kepada kita, tadi mereka berkunjung Hannie Hyung dan Cheol Hyung," jelas Seungkwan.

"Nee." Vernon kembali fokus pada makanannya. Lagi-lagi tubuhnya takkan beristirahat karena Father tak mungkin begitu saja mengambil alih pekerjaan jika Vernon tak mendapat pekerjaan tambahan.

Baby Boo || VerKwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang