Menjauh

3 1 0
                                    

Ela bahagia ,semuanya peduli padanya.Meski ada yang hilang .Ela cukup terhibur mendengar celotehan kakaknya ,Gaga juga Tama.Sepulamg dari rumah sakit  ,Gaga dan Tama sering mengunjunginya.Seperti minum obat,dua kali sehari,Ela heran apa tidak ada kerjaan lain selain melihat keadaanku,batin Ela.

"Berhenti gak ikut kegiatan itu lagi.Jadilah anak nurut,apa jadinya kalo gak nurut sama Bapak.Lagi itu,gurumu sama temenmu kenapa selalu datang .Bilang kamu sudah sehat,gak usah datang datang lagi!"

"Ela gak minta mereka datang.Lagian mereka datang juga bantu Ela ,agar gak tertinggal Pak."Ela kesal Bapaknya mengulang ulang perintahnya ,kali ini Bapak tegas melarangnya.

"Bapak gak mau tahu.Bapak bilang gak boleh,atau Bapak sendiri yang mengusirnya?"pertanyaan yang menekan Ela.

"Bapak bisa bantu Ela ngejar pelajaran ?"Ela benar benar kesal,tujuan mereka baik,ke sini pun bareng mas Riki ,Mbak Rika juga selalu mendampingi ketika bersama,jadi apa yang salah?

"Ngeyel kamu ,mau jadi jala## seperti Ibukmu!Bapak bilang tidak artinya tidak ,kalau kamu gak bilang,nanti Bapak yang bilang sendiri!"Dengan rasa marah ,Bapak masuk meninggalkan Ela yang terbaring di ruang tengah.Ela masih pusing jika lama duduk ,jadi masih ijin tidak sekolah.Tapi untuk tugas sekolah,Tama lah yang membantunya menyerahkan pada guru mata pelajaran.

Dengan menangis Ela cerita pada Rika,kalau Tama di larang datang lagi.Atau Bapak mengusirnya.Rika berusaha tenang.

"Bapak ngatai Ela juga Mbak.Apa salah Ela.Bapak jahat ,Mbak!Mereka kan hanya bantu Ela!Apa itu jala##!Apa yang Ela lakukan ?"Ela histeris ,Ela benar benar tidak paham kenapa Bapak tega mengucapkan itu pada Ela.

"Ssstttt.Sudah ,ikuti kata Bapak.Maksud Bapak baik,mereka bukan apa apa kita kan.Mungkin itu yang di maksud."

"Ta.. piii..." tangisnya semakin keras.

"Dek.Tenang,Mas Riki yang akan bantu kamu ambil tugas sekolah.Mbak akan bantu kamu.Cepet sehat dong,biar bisa masuk sekolah!"Rika mengacak anak rambut Ela sambil tersenyum.

Riki yang baru datang bareng Gaga juga Tama heran.Tumben Ela manyun wajahnya terlihat sembab, ketika mereka datang,biasanya dia dulu yang heboh menyambut kedatangannya.

"Laa...salam kami gak di jawab?"Riki mengulurkan tangannya untuk di cium Ela,di ikuti Gaga,untuk Tama ,Ela biasanya mengepalkan tangannya dan tos pada tangan Tama yang juga di genggam.Tapi kali ini Ela hanya menerima tangan Riki.

"Dek,kenapa?Kok manyun?Abis nangis ya?"Riki duduk di sampingnya.

"Oh ya ,duduk Gaa...adik kita lagi ngambek kayaknya."Riki berusaha mengurai hati Ela.

"Mas aku ingin bicara bentar.Pak Gaga ini minumnya,Tam...ini minumnya."

Gaga dan Tama mengucap terima kasih,keduanya saling memandang dan melihat Ela yang tak mau melihat ke arahnya,kenapa dia?

Riki terlihat keluar ,di ikuti Rika,menarik lengan Gaga di ajak ke ruang depan.Tama hanya melihat bingung ,ada apa sebenarnya.

"Tam...minum.Oh ya ,mana tugas hari ini .Biar Mbak yang bantu Ela.Senin depan ,Ela sudah masuk kok.Terima kasih sudah setia bantu Ela ya."

Tiba tiba Tama merasa asing ,tak biasanya Ela diam,ada apa ya ,apa ada yang salah dari kami?Mas Riki dan Om Gaga bicara apa di depan?

"Tam,kita pulang.Om lupa ada tugas ketinggalan ,maaf ya."Gaga tersenyum seperti tak terjadi apa apa,Tama semakin dalam menatap Ela.

"El...kamu sakit?"Tama berusaha duduk di dekatnya.
Ela diam ,Gaga kembali mengajaknya segera balik  dan Tama hanya bisa berpikir ada apa sebenarnya,Ela terlihat tertekan.

Riki mengantarnya ke depan ,Rika mengusap punggung Ela dengan lembut,kata kata Rika tak masuk dalam hatinya,rasa sesak tiba tiba mendera kembali,harusnya tak seperti ini,kenapa Bapak setega itu padaku,andai ada Bunda,pasti kata katanya tak menyakitkan .Ela terisak tanpa suara,dan Rika hanya bisa memeluk adiknya.

Ela kembali berubah jadi pendiam,kata kata Bapak melukai hatinya.Di sekolah,Tama dan Gaga berusaha menghiburnya,tapi gagal.Gaga yang sudah tahu akar masalahnya terus berusaha membuatnya tersenyum,sedangkan Tama tak tahu apa sebenarnya yang di rasa Ela,Gaga hanya bilang,Ela pengin sendiri dulu,pusingnya sering muncul kalau suasana ramai,Tama tak percaya,tapi diapun tak berdaya karena Ela semakin menjauh.

Gaga melihat Ela menangis di ruang UKS,teman sekelasnya yang mengabari kalau Ela bertengkar hebat dengan Santi ,membuat Ela pingsan karena ucapan Santi.

"Dek...kamu gak papa kan."Sudah jangan di ambil hati,dia tak tahu apapun tentangmu.Abaikan ya."Gaga tahu dari cerita anak anak yang hadir di sana,dan Gaga paham hatinya pasti terluka,mungkin ini kenapa Ela acuh saat masuk ke sekolah ini.

"Kalau anak pelakor tetep aja pelakor ,anaknya juga pasti sama lah ya.Selain deketi ponakannya ,Omnya juga loh.Apa namanya kalau bukan jala##.Dua orang sekaligus,hebat kamu Ela Saraswati!"Santi mengakhiri pertengkarannya ,Santi yang memang sengaja merobek hasil ulangan Ela,dan membuat Ela tak terima ,tapi kata kata terakhir Santi sukses buat Ela diam seperti patung.Hatinya terguncang ,dua orang yang bilang dirinya jala##.Dan itu karena wanita itu ,wanita yang berusaha di abaikannya ,meski Ela masih menyimpan rindu untuknya.Kepalanya tiba tiba berputar,dan Ela pingsan.

"Sekarang Pak Gaga tau siapa Ela kan.Ela anak pelakor ,Bapakku juga bilang Ela jala##.Bapak juga mau bilang Ela itu kan,Pergi ....jangan temui Ela lagi,Ela anak pelakor ...Ela ja...."Ela histeris,Tama yang baru datang terkejut mendengar pengakuan Ela,apa benar Bapak Ela bilang itu,apa benar Ibunya ...aghhh...gak mungkin.

Gaga mencoba merengkuhnya ,untuk menenangkannya.Tapi Ela ,beranjak turun.Dengan tatapan tajam,berkata pada keduanya.

"Jangan temui aku!"Ela berlari ,meluapkan rasa sakitnya .Gaga bergegas ke ruang kepala sekolah,dia harus membuat Ela kembali tenang.Tama yang juga terkejut ,mengekor Omnya menuju ruang kepala sekolah.

TETESAN RINDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang