Pertemuan Pertama

2 1 0
                                    

Ela telah kuliah di luar kota,sengaja menjauh dari orang orang yang menyayanginya,gara gara di ingatkan pada Bundanya.Meski begitu ,Rika dan yang lain bergantian melihat keadaannya tanpa Ela sadari.Karena saat tahu kedatangan Rika ,Ela ijin ada kegiatan kampus.Rika tahu ,itu hanya alasan Ela yang tak mau mereka semua membicarakan Bundanya ,wanita yang telah membuatnya kecewa.

Gaga yang paling rajin melihatnya ,tanpa Ela tahu .Gaga merekam berbagai moment ,di sela kegiatan Ela.Ela sangat aktif di kampusnya,bahkan di percaya jadi asisten dosen .Gaga bahagia,mungkin ini caranya untuk berusaha melupakannya,itu lebih baik daripada Ela meratapinya.

Suatu hari sepulang dari kota tempat kuliah Ela,tak sengaja Gaga melihat seorang wanita berhijab bersama seorang remaja laki laki di jambak rambutnya oleh wanita lain yang berpakaian seksi.Gaga tak ingin mencampuri urusan orang ,tapi dari spion Gaga melihat perempuan berhijab itu jatuh tersungkur,dan remaja itu mencoba membantunya bamgkit,tapi naas dengan sekali tendang diapun tersungkur di sisi wanita itu.Spontan Gaga meminggirkan mobilnya,dan membantu wanita dan remaja itu.

"Heii,siapa kamu.Apa kamu juga pacarnya.Gak usah bantu dia,atau mau sekalian...!"belum selesai bicara,wajah Gaga di tampar dengan sangat keras tanpa bisa mengindar.

"Buk...ini di jalan.Bisa bicara baik baik kan ,kasihan juga anak ini.Apapun itu ,jangan pakai kekerasan!"Gaga mencekal lengan wanita itu ,agar tak menyerang membabi buta lagi.

"Sialan,kapan aku dapet Bapakmu!Ja####!Sialan!Lepas !"

"Mbak ,bawa adik itu pergi,ke mobil depan sana.Tangannya terluka,cepat Mbak!"perintah Gaga,tiba tiba rasa ibanya hadir begitu saja,wanita berhijab itu tidak menangis,dia segera membenahi rambutnya yang berantakan dan kembali memakai hijabnya.

"Bunda gak papa kan?"remaja itu membantunya ,apaaa ...Bunda ,itu artinya dia Ibunya....tapi wajahnya tak terlihat tua seperti seorang Ibu?

"Maaa!Sudah kubilang ,Rita hanya antar jemput putri kita dan aku tak pernah bertemu denganya tanpa Puput,percaya padaku Maa!"seorang lelaki yang cukup tampan memakai kaos oblong dan jeans biru,memakai topi .Ini suami wanita ini,Gaga melepas cekalannya ,dan mendorong tubuhnya ke arah lelaki itu.

"Mas,terima kasih.Biar saya yang urus .Bawa pergi Mbak Rita jauh dari sini!"tegas lelaki itu bicara pada Gaga,dan menggeret lengan wanita seksi itu dengan cepat ,menjauhi tempat tersebut.

"Aghh...bar bar sekali.Tapi apa mungkin dia yang menggangu suaminya ,hingga dia begitu marah.Agh,kenapa aku ikut suudzon .Lebih baik aku bantu remaja tadi ,kasihan tangannya luka."batin Gaga ,dia tak melihat lagi wanita dan remaja tadi.

Gaga membawa mobilnya perlahan ,entah kenapa ,hati kecilnya ingin membantunya,rasa itu timbul begitu saja.

"Nah itu dia .Dia jalan kaki ternyata,kasihan banget ."Gaga segera turun ,dan menghampirinya.

"Mbak ,mari saya antar.Adiknya biar di obati dulu,seperti kakinya terkilir .Saya liat jalanya sedikit pincang ."Wanita itu berhenti,dan tenang menjawabnya.

"Makasih .Aku bisa membawanya sendiri.Dia kuat,anak laki laki ini,terima kasih."suaranya begitu lembut,dada Gaga tiba tiba berdesir .

"Makasih.Jangan cari masalah,aku capek .Cukup.Pergilah!"meski sedikit keras ,tapi di telinga Gaga kata katanya seperti desiran angin yang membuat dadanya adem.

"Gak papa Mbak,jangan kuatir saya masih sendiri.Ayok Dek.Namaku Erlangga Mbak Rita,ayo masuk!"Gaga begitu saja mengambil alih lengan remaja itu.

"Om gak dengar kata Bunda,aku laki laki.Luka ini gak sakit kok,terima kasih sudah bantu."Ah,aneh di tolong gak mau.
Tapi bukan Gaga kalau gak bisa membuat mereka yakin.

Dengan wajah sendu keduanya akhirnya masuk mobil,Gaga membawanya ke rumah sakit terdekat.

Gaga tak ingin bertanya lagi ,dari spion depan di lirik wanita itu tetap tenang ,meski begitu Gaga tahu dia hanya berusaha baik baik saja ,setelah peristiwa tadi.

Luka remaja itu  cukup berat ,siku kanannya lebam.Lengan kirinya harus di jahit ,padahal setahu Gaga tadi kejadiannya gak sampai seperempat jam ,tapi kenapa parah.

"Dokter,sekalian Bunda di obati ya ,kakinya juga luka."Gaga terhenyak ,tapi di lihat jalannya biasa,kenapa Gaga tak lihat lukanya?

"Gak ,Dokter.Saya gak papa ,berapa Dok?"dia mengeluarkan dompet.

"Beneran Mbak gak papa?"Dokter itu ingin meyakinkan,remaja itu menatapnya iba.

Gaga ikut menatapnya tajam,Rita mengangguk pasti.

"Ini resep,tebus di apotek ya.Sekalian ini bayar di kasir dulu!"Dokter itupun melepaskannya.

Gaga terus melihat kakinya,karena Rita memakai gamis jadi sedikit susah melihat kakinya,Gaga hanya ingin memastikan dia benar benar baik.

Gaga meraih kertas dari Dokter.

"Tunggu di sini ,biar aku yang tebus.Tolong Dek ,jangan ke mana mana.Tunggu!"Gaga setengah berlari ke arah kasir,tak sampai lima menit sudah kembali .

"Ayok Dek!Nanti tebus di apotek luar,tadi kosong obatnya!"Gaga terpaksa bohong ,jujur hatinya cemas Rita benar benar terluka kakinya.

"Siapa namamu Dek?"

"Arya Om.Om kenapa bantu kami.Sini kertasnya,Arya bisa nebus sendiri."

"Kalau bantu sekalian selesai,setelah sampai rumah baru  Om pulang .Tolong jangan di tolak!"

"Kamu gak takut ,ada yang marah?"Rita bertanya to the point.

"Saya lajang ,Mbak.Yakin gak ada !"jawabnya mantab.

"Aku hanya tak ingin kena masalah,kasihan Arya selalu melihatku tersudut,seperti pesakitan dan perebut suami atau pacar orang .Aku hanya menyambung hidup untuk putra putriku,tapi mereka selalu salah paham ...aghhh."Oh itu masalahnya,kenapa begitu,tapi jika di lihat Mbak Rita memang manis ,meski tidak putih tapi kulitnya bersih ,wajahnya juga imut ,tutur katanya sangat lembut.

"Oh."hanya kata itu yang terlontar dari bibir Gaga,rasa simpatinya muncul mendengar ceritanya yang baru sedikit.

Sepanjang perjalanan,Arya yang mengajaknya bicara.Ternyata dia anaknya,Gaga gak nyangka usia Rita sudah empat puluh tiga ,tapi masih seperti usia tiga puluhan.

"Makasih banyak Om.Maaf ,kami gak ngajak Om ke dalam ,rumah kami masih jauh ke dalam,mobil Om gak bisa masuk.Maaf ya."meski kecewa ,Gaga tersenyum.

Sudut matanya baru menatap bekas tapak kaki Rita,Ya Allah ,dia benar benar terluka ,darah.....jelas dari bekas kakinya.Kenapa aku baru sadar.Gaga segera turun ,dan mengikutinya perlahan.

TETESAN RINDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang