Kerinduan Rita

9 1 0
                                    

Gaga sangat penasaran tentang perempuan dan anak lelaki yang di temuinya .Parasnya yang ayu meski usianya tak lagi muda,menyembunyikan lukanya meski Gaga tahu pasti itu sakit,anaknya yang sangat menyayanginya,membuat Gaga berusaha mencari keberadaanya.Menyusuri gang sempit di pinggiran kota kecamatan tempatnya mengajar ,entah mengapa hatinya tersentuh melihat keduanya.

Setelah hampir seminggu ,Gaga berhasil melihatnya masuk dalam rumah kontrakannya.Dari si empunya rumah,perempuan yang bernama Rita dan Arya selalu pulang menjelang magrib,karena Rita harus bekerja setelah jemput anaknya,sedangkan Arya di titipkan pada orang tua teman sekelas Arya.

"Emang ke mana suaminya Bu?"Gaga mencoba cari tahu.

"Dia sendiri saja di sini ,ya sama Arta.Dia baik ,ramah .Kalo pas libur gak kerja ,ikut bantu bantu Ibu bungkusi barang dagangan,gak mau di upah .Katanya daripada nganggur,kadang juga bantu bersih bersih rumah.Apa aja dia bisa,tanpa risih.Padahal ,kulitnya bersih .Tapi gak jijikan,Ibu kasihan sama Rita."terang Bu Warni pemilik kontrakan sederhana 2 kamar itu.

"Oh."Gaga hanya ber oh ria,tak tahu harus berkata apa ,mendengar kesehariannya,muncul keinginan lebih untuk mengenalnya.

"Ini saya titip untuk Arya ,Bu.Bilang dari pamannya gitu ya.Besok Insyaa Allah ,saya ke sini pas mereka pulang,makasih ya Bu!"

"Dia gak pernah cerita punya paman?"Bu Warni sedikit berpikir ,terlihat dari raut wajahnya yang semakin berkerut karena usianya yang mungkin sudah semakin tua.

"Mungkin saya gak penting Bu,jadi gak di ceritain.Saya pamit ,Bu.Assalamualaikum."Gaga tersenyum sangat tipis ,rasa penasarannya sedikit terobati mendengar cerita Bu Warni.

"Assalamualaikum!"menjelang petang itu ,Gaga berhasil menemuinya.

"Wa alaikumsalam!"terdengar ,dua orang menjawabnya,dan pintupun di buka.

"Siapa Leee?"tanya perempuan itu.

"Om yang nolong waktu itu Bun!"jawab Arya,yang heran karena Gaga ke rumahnya.

"Om kenapa ke sini,jangan buat Bunda susah deh Om.Mendingan Om pergi ajaa!"usir Arya,Gaga tersenyum.

"Om gak ingin masuk kok.Hanya ingin tahu ,apa kaki Bundamu sudah sembuh ?"jawab Gaga berusaha melongok ke dalam,mencari keberadaan Rita.

"Alhamdulillah ,sudah.Kami berdua baik,benar kata Arya.Bukannya mengusir,hanya saja ,aku tak ingin orang orang salah paham ,terima kasih atas pemberiannya.Pasti dari kamu kan?"

"Ya Bun.Gaga tahu kok.Kalo gitu boleh minta no hpnya?Siapa tahu saya butuh sesuatu,dari Bu Warni ,Bunda serba bisa."Gaga menatapnya penuh harap .Rita menatapnya dan menggeleng ,tapi Gaga bersikukuh tak akan pergi jika gak di kasih.

"Sini HP mu.!"perintahnya.

Sigap Gaga mengulurkannya,entah mengapa hatinya berbunga bunga,seperti ada beribu kupu beterbangan .

"Makasih Bun.Saya save ya,Bunda Rita kan atau Bunda Arya?"

"Terserah kamu.Pulanglah ini sudah magrib,di depan sana ada musholla kalo mau sholat ,daripada telat.Maaf ya ,aku gak suruh masuk kamu!"

"Gak.papa Bun.Gaga permisi,dan ini untuk Arya.Arya Om balik dulu ,kapan kapan kita main bareng ."jawab Gaga semakin ramah.

"Oh iya,sekolahnya di mana Dek?"

"Di SD Bina Ilmu ."jawab Arya ,meski bingkisan dari Gaga di terima,wajahnya tetap cemberut ,tak bersahabat pada Gaga.

Gagapun bergegas pergi,"mungkin dia menjaga Bundanya ,takut kenapa napa jadi seperti tak mau nerimaku,kenapa hatiku berdebar selalu ya ,setiap mendengarnya bicara?"

Gaga mencari cari alasan untuk bertemu Rita,kadang dengan alasan mencuci dan menyetrika bajunya,kadang membuatkan masakan untuknya ,bahkan kadang hanya sekedar menemaninya makan .Semua di lakukan di rumah Gaga,karena Gaga punya rumah sendiri ,dan letaknya cukup jauh dari perkampungan.Rumah itu adalah pemberian dari kakak kakaknya ,karena tak ingin Gaga kost atau kontrak .Di sana Gaga tak tinggal sendiri ,ada Pak Sandi yang usianya sudah lanjut ,namun masih kuat untuk menemani dan menjaga runah jika Gaga sedang tidak ada di rumah.

Rita memang sangat ramah ,meski tak banyak omong ,tapi selalu nyambung di ajak ngobrol,Pak Sandi pun menganggapnya seperti anaknya sendiri.Tapi jika berhadapan dengan Gaga,Rita tak banyak bicara.Gaga hanya bisa mendengarnya bicara banyak dengan cara sembunyi sembumyi ketika dengan Pak Sandi.
Gaga semakin penasaran ,jika bicara berdua dengan Gaga ,hanya jawaban iya ,tidak ,terimakasih ,tidak yang lain.Tapi dengan Pak Sandi malah Rita seperti lebih nyaman.

"Pak,Rita balik dulu.Sampaikan ke Gaga ya ,semua bajunya ada di meja tengah seperti biasa,semua makanan juga sudah siap.Rita harus ke tempat lain,Bapak juga makan ya biar tetep sehat ya Pak."Gaga iri ,mendengarnya seperti itu pada Pak Sandi.

"Iya ,Nduk.Makasih sudah di ingatkan,kamu juga jaga kondisi.Anakmu butuh kamu,jadi kamu harus sehat untuknya,kamu belum ingin ketemu yang lain?"Rita berhenti ,matanya berkabut.

"Sudah waktunya mereka tahu ,kalau kamu dan Arya baik baik saja,atau Bapak yang antar?"

"Tidak Pak,Rita belum siap saja.Meski sangat ingin,apalagi sebentar lagi cucuku lahir ,tantenya pasti senang.Rita belum berani Pak."di usap bulir bening yang tak terkontrol,menghiasi wajahnya.

Sebenarnya ada apa ,siapa mereka?Gaga semakin merapatkan telinganya agar lebih jelas lagi.

"Sudah kalo begitu.Bapak siap mengantarmu,atau mewakilimu ketemu mereka.Usap air matamu,tambah tua loh.Sebentar lagi cucumu lahir,dia pasti sangat ingin di gendong mbah utinya .Pulanglah,maafkan Bapak sudah memgingatkanmu ."

Ritapun perlahan bangun dari kursi ,dan taklim mencium punggung tangan Pak Sandi ,sambil mengucap salam.
Pak Sandi mengantarnya sampai Rita menghilang di balik pintu gerbang depan.

"Pak...apa yang di bicarakan.Bunda begitu nyaman cerita sama Bapak ,tapi sama Gaga jawabnya iya,tidak...terima kasih,Gaga tersiksa ,iri sama Bapak.Katakan,sebenarnya siapa Bunda ?"

"Hah...Ga...ga.Untuk apa kamu tahu,itu bukan urusanmu juga ,Leeee!"

"Bapak lupa,Bunda kerja padaku.Jadi Gaga berhak tahu ,karena dia karyawan Gaga kan?"

Pak Sandi tertawa keras,sikapnya sama dengan Rita,di anggapnya Gaga putranya,jadi dia sebenarnya tahu ,Gaga ingin cari perhatiannya.

"Sini Ga!"

"Sebentar lagi dia punya cucu,dia sangat rindu pada putri putrinya.Tapi dia belum siap ketemu denganya,karena dulu dia pergi begitu saja ,tanpa menjelaskan apapun.Dia takut putrinya tak mau menerimanya ,meski setiap bulan dia selalu mengirimi mereka uang dari hasil kerjanya.Dia perempuan tangguh ,dia sangat sabar ,meski sering orang orang memandangnya sebelah mata ."

"Bapak beneran ,Bunda sudah punya tiga anak.Mau punya cucu,tapi ....wajahnya ?"

"Masih ayu ,gitu.Masih muda ?"kembali tawanya meledak,melihat wajah Gaga yang seperti orang bingung.

Pak Sandi mulai bercerita tentang Rita ,yang sebenarnya.Meski baru beberapa bulan ,Pak Sandi bisa tahu kesedihannya ,di balik wajah ayunya,di balik diamnya di depan lelaki yang masih muda ,dia tak mau di anggap perusak rumah tangga orang karena bicara dengan lelaki lain,dia capek sering di labrak ,di salahkan padahal hanya satu tujuannya ,mencari rezeki untuk putra putrinya yang sampai detik ini belum tahu kebenaran kepergiannya.

TETESAN RINDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang