26. [Perhatian Yang Sama]

18 2 0
                                    

"Hanya love language yang selalu mampu membuat hidupku merasa sempurna."
#SL


"Hujan... Sore ini sampai kapan kau akan terus membasahi alam semesta? Aku ingin pulang ke rumah dengan selamat tanpa perlu kau mengenaiku," monolog Syerine dramatis, dia duduk di depan koridor menatapi rintikan hujan begitu deras.

Usai mengikuti ekskul English Club. Syerine belum bisa pulang karena terjebak hujan. Pasalnya Syerine ketika berangkat sekolah tidak mengendarai motor sendiri. Makanya kini dia harus menunggu jemputan dari Arjun. Sebelumnya lelaki itu sudah meminta Syerine untuk menunggu.

Tak berselang lama, suara klakson dari ketiga motor yang terdengar berisik itu. Kontan membuat Syerine mendelik kaget dan langsung bangkit dari duduknya. 

Setelah motor itu terparkir di hadapan Syerine. Tiga orang lelaki tersebut menghampirinya dengan berjinjit cepat.

"Astaghfirullah kenapa malah hujan-hujanan sih? Kalau kalian sakit gimana?" tanya Syerine khawatir.

"Udah nunggu lama ya?" tanya Arjun mengalihkan.

"Nggak kok Ar, baru nunggu lima menit," jawab Syerine, "kalian juga ikut ke sini?" tanyanya pada Jeffine dan Juka.

"Beruntung banget kan lo dijemput tiga cowo ganteng," sahut Juka sembari merapihkan rambutnya.

"Ini jas hujan buat kamu," kata Jeffine dan Arjun secara bersamaan menyerahkan barang itu.

Syerine terdiam kikuk memperhatikan keduanya.

"Mereka rela nggak pake jas hujan itu cuma buat lo, jadi mending ambil aja semuanya biar nggak ada yang kecewa," kata Juka memberitahukan.

"Kenapa nggak di pake sama kalian aja sih Ar, Jeff." Syerine melipatkan kedua lengannya di dada, merasa kesal.

"Kamu lebih penting," sahut mereka kembali sama.

Juka tertawa kesakitan melihat interaksi sahabatnya yang berulang kali kompak.

"Sayangi diri sendiri dulu, baru orang lain. Kalian bikin aku ngerasa bersalah, ya udah kita tunggu aja di sini sampe hujan reda." Syerine menghela napas berat lalu kembali duduk di tempat semula.

Akhirnya mereka menuruti perkataan Syerine untuk menunggu hujan reda.

"Ar kok kamu pucet sih, tuh kan apa aku bilang nanti kamu sakit lho." Syerine mengangkat pelan dagu Arjun, mengamati keadaannya. Lelaki itu merespon dengan menggeleng cepat sambil tersenyum.

"Tenang Jeff, lo jangan cemburu gitu. Syerine perhatian ke Arjun, bukan ke Herman atau Rafa," ujar Juka yang membuat Jeffine menatap tajam padanya.

"Jeffine baik-baik aja?" tanya Syerine beralih menghadap ke samping kiri.

"Aku selalu baik jika kamu pun begitu," jawab Jeffine.




🐾🐾




Laki-laki yang selalu tampil sederhana tetapi terlihat sempurna dalam pandangan orang lain. Pagi ini dia bersiap ke sekolah lebih awal dari biasanya. Karena berniat akan menjemput seseorang yang di sayang.

Dia beranjak menuju ruang makan. Di sana sudah ada Ibu dan Kakaknya.

"Tumben masih jam enam pagi udah rapih aja, Je," kata Jihan usai Jeffine duduk di hadapannya.

"Mau berangkat bareng Syerine," jawab Jeffine.

"Udah baikan?" tanya Jihan.

"Emang kapan marahannya?" Jeffine berbalik tanya.

Separuh Langkahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang