Part 9

820 90 5
                                    

Pagi hari yang menyegarkan, indah dan bahkan seperti mimpi bagi Haruto. Mendapat kesempatan dari Jeongwoo memperbaiki hubungan mereka membuat pagi hari Haruto lebih cerah.
Haruto bersiap-siap untuk menjemput Jeongwoo.

Sesampainya dirumah Jeongwoo, Haruto melihat cowok yang waktu itu menarik Jeongwoo saat dirinya dan Jeongwoo dikamar  mandi. Tepat didepan motor Haruto.

Yap, Cowo itu Junkyu,  Junkyu yang melihat motor berparkir  dibelakang motor nya pun langsung menghampiri orang tersebut niatnya mau memastikan aja sih.

Tapi betapa kagetnya Junkyu, saat helm fullface orang tersebut terbuka,

"lah.. lo yang waktu itu bikin nangis Jeongwoo di kamar mandi kan? " ucap Junkyu

" ck. gua pacarnya" Jawab Haruto santai

Junkyu yang mendengar itupun kaget, bagaimana tidak. Junkyu sebenarnya menyimpan rasa kepada Jeongwoo, mendengar ucapan Haruto, hati junkyu rasanya agak sesak.

"Kyu ayo berang- NGAPAIN LAGI LO KESINI! " Jihoon kaget melihat Haruto yang datang ke rumahnya tanpa malu.

Haruto yang melihat Jihoon pun membungkukkan tubuhnya. Jihoon yang melihat Haruto langsung mendekati, mendorong Haruto lalu menarik kerah Haruto. Haruto hanya diam,  dia paham kakaknya Jeongwoo emang sangat membencinya.

Tangan Jihoon sudah siap membogem Haruto, namun terhenti saat seseorang menghentikannya.










"LEPASIN!!! dia kesini mau jemput gua!"



Jihoon menoleh kesumber suara,  ternyata itu Jeongwoo. Jihoon langsung melepaskan Kerah Haruto.

"lo bisa gak sih kak,  apa-apa gausah pake kekerasan! Luka Haruto kemarin malam aja belum kering,  dan lo mau mukul dia lagi???? Seharusnya lo minta maaf!!!! " ucap Jeongwoo dengan nada tingginya

Junkyu yang mendengar ucapan Jeongwoo rasanya sangat sesak, Junkyu merasa kalo Jeongwoo benar-benar sangat mencintai cowok yang mengaku sebagai pacar dari seorang park Jeongwoo tersebut .

Junkyu menghela nafas dan menoleh ke Jihoon. Jihoon menundukkan kepalanya,  Jihoon kaget. Baru kali ini adiknya memarahi dan membentaknya.. Jihoon berfikir, apakah yang dilakukannya terlalu berlebihan?
Ayolah,  Jihoon hanya tak mau adiknya sakit hati lagi.
Namun apa boleh buat?  Jeongwoo sepertinya sangat mencintai Haruto, mau tak mau dia harus menghargai pilihan adeknya itu. Jihoonpun menghampiri  Haruto.

"oke, Gua minta maaf! Tapi inget ya, jaga adek gua! Kalo lo nyakitin dia lagi.. Lo mati di tangan gua" Ucap Jihoon lalu pergi meninggalkan  Hajeongwoo.

Haruto menelan ludahnya lalu mengangguk.





"Ayo kyu berangkat"

Junkyu mengangguk. Jihoon dan Junkyu pun pergi dari halaman rumah keluarga park tersebut.

🍀

Di sekolah

Haruto dan Jeongwoo berjalan bergandengan disepanjang koridor sekolah. Membuat siapa saja yang melihatnya kaget. bagaimana tidak, Haruto terkenal karena ketampanan dan kekayaan yang tiada duanya. Asek

Dulu saat berpacaran dengan Jeongwoo, Haruto sangat jarang menggandengnya. Kenyataan Jeongwoo dan Haruto berpacaran pun tidak banyak yang mempercayainya. Dengan sikap dingin dan acuhnya kepada Jeongwoo, bahkan dia sering kedapatan jalan bersama cewe lain. Namun Jeongwoo diam tidak menunjukan sikap kecemburuannya.. Membuat hubungan tersebut hanya seperti rumor belaka.

Sejujurnya Jeongwoo sangat cemburu waktu itu, hanya saja dia berusaha bertahan karena Haruto selalu memberi alasan dan kata-kata yang mampu meluluhkan hati Jeongwoo. *cih..buaya

Namun, keputusan yang diambil Jeongwoo untuk memberikan Haruto kesempatan kedua menurutnya keputusan yang benar. Buktinya Haruto mau menggandengnya, sesekali merangkul menandakan Haruto memang sangat menyayanginya dan mengakui Jeongwoo adalah milik Haruto.

Mereka berdua pun sampe dikelas. Semua isi kelas memperhatikan sepasang kekasih itu,bahkan sahabat dekat Haruto dan Jeongwoo pun kaget.

"to,  balikan? " tanya Junghwan

Haruto hanya mengangguk dan tersenyum.

"wih gila sih,  jangan sia-siain kesempatan kedua ini to!" bisik Junghwan

"iya iya.. Sana ah ganggu aja lo" ucap Haruto mendorong Junghwan.

Junghwan hanya memutar bola malas.

Haruto dan Jeongwoo duduk ditempat duduk mereka, sepertinya Jeongwoo tidak jadi bertukar tempat duduk dengan Doyoung kan? Ya begitulah.

"em.. Haru" ucap Jeongwoo

"iya sayang,  kenapa?"

"aku mau ke kamar mandi" bisik Jeongwoo

"hm.. terus? mau ditemenin? " tanya Haruto sambil tersenyum jail.

" ihh bukan gitu haru,  lepasin tangan aku" jawab Jeongwoo mengerucutkan bibirnya.

Haruto tertawa,  emang sedari tadi tangan Jeongwoo digenggam erat Haruto, seakan-akan tak memperbolehkan Jeongwoo pergi darinya. Bucin!

"yaudah sana, cepet ya.. Nanti aku kangen" Ucap Haruto

Jeongwoo hanya tersenyum lalu mengangguk.

Haruto pun melepaskan tautan tangan mereka, lalu Jeongwoo berlari ke kamar mandi karna ingin buang air.

Sesudah menyelesaikan urusannya dikamar mandi,  Jeongwoo segera ke kelasnya. Namun dia tak sengaja terjatuh karena kaki seseorang..


BRUGH..















"Ups, sengaja "

Ya,seseorang tersebut sengaja membuat Jeongwoo terjatuh. Jeongwoo mendongak ke arah orang tersebut, lalu menatapnya dengan tajam. Dan langsung berdiri.

"minggir lo" ucap Jeongwoo

Baru melangkah, Jeongwoo didorong membuat Jeongwoo terjatuh kembali.

"apasi mau lo"



"Jauhin Haruto!"

"kalo gua gak mau? " Ucap Jeongwoo menatap remeh

"Gua bakal bikin hidup lo sengsara! "


" ck. gitu doang? Oke.. Gua ga takut" Jeongwoo pun berdiri dan pergi meninggalkan orang gila tersebut.

Orang tersebut tersenyum miring sambil menatap kepergian Jeongwoo.

Tbc

DAMN^^ || HAJEONGWOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang