"Ada apa pa? Tom bilang papa menyuruhku menemui mu" ucap ku saat masuk ke ruangan papa, disana dia sedang duduk fokus terhadap beberapa dokumen dihadapannya
"Kau tinggal bersama papa ya, dirumah itu. Jade akan pergi kuliah di Australia, sementara Tom akan fokus kepada perusahaan lain di German" ucap papa sambil berdiri, mendekat ke arahku
"Charity pikir dulu ya pa" ucap ku
"Jangan lama-lama, papa harap sebelum Tom dan Jade pergi kamu sudah ada dirumah itu, tinggal bersama papa. Papa ingin menebus kesalahan papa padamu" ucap nya sambil memegang punggung tangan ku
"Iya pa, Charity pergi dulu. Ada beberapa kerjaan lain sebelum pulang" ucap ku lalu segera keluar dari ruangan tersebut
Aku duduk di meja ku sambil mengerjakan dokumen baru dan juga sesekali memikirkan apa diriku akan tinggal disana atau tidak
Tak terasa waktu pulang telah tiba, aku segera merapikan barang-barang ku dan langsung kembali ke tempat dimana aku menginap. Disana aku disambut oleh Victoria dan suster Maggie.
Saat ku bertemu dengan Victoria, aku tidak melupakan pakaian yang telah ku beli tadi untuknya, ku harap dia menerima dan ingin mengenakan nya
"Apa itu?" Tanya nya kepadaku
"Pakaian untukmu, semoga kau suka" ucapku
Ia menoleh kearah suster Maggie, memberikan isyarat bahwa ia meminta izin untuk menerima bingkisan berisi pakaian dariku. Suster Maggie pun memberikan jawaban dengan mengangguk dan tersenyum, setelah melihat jawabannya, Victoria pun menerima bingkisan tersebut. Senyuman manis terukir di wajah gadis kecil itu
"Thank you, apa kakak ingin menemani diriku mencoba pakaian ini?" Tanya Víctoria, aku pun mengangguk dan menuju kamar tempat Victoria tidur
Disana aku membantu Victoria mengenakan pakaian yang ku belikan untuknya, ekspresi wajahnya menunjukkan kebahagiaan dan senyuman manis terus terukir diwajahnya. Saat hendak merapikan dan memasukkan pakaian di dalam lemari. Ku lihat lemari itu kosong, hanya ada beberapa helai pakaian yang sering digunakan Victoria. Mengingat cerita suster Maggie, ku yakin itu pakaian dari orang tua nya sebelum mereka pergi dan meninggalkan Victoria disini.
"Kak, diluar hujan. Apa kakak mau bermain hujan?" Tanya nya saat suara hujan turun dengan derasnya
Mengingat aku sangat menyukai hujan dan sudah lama aku tidak bermain hujan, aku pun mengiyakannya dan kami langsung keluar untuk bermain dengan hujan
Tak lama ada cahaya dari arah lain dan seketika semua menjadi gelap, yang ku dengar hanyalah teriakan Victoria dan setelah itu semua menjadi gelap dan tidak mendengar apapun
"Chris?" Panggil ku kepada seorang pria yang berada di hadapanku. Pria yang telah ku tunggu kehadirannya selama ini selain papa.
"Charity? Sedang apa kau disini? Kau tidak seharusnya disini" ucap pria itu. Chris Evans. Pria pertama yang mengisi kekosongan hidup ku, pria pertama yang memberikan harapan baru untukku
"Aku ingin disini bersama mu, kau berjanji kita akan menjalani semua nya bersama dan aku disini ingin menagih janji itu. Aku sangat merindukan mu Chris, aku tidak ingin kehilangan mu lagi untuk kedua kali nya" ucap ku sambil terisak, Chris pun memeluk ku dan menenangkan diriku
"I miss you too, panda. Aku tahu, aku telah berjanji namun bukan begini caraku memenuhi janji itu. Aku akan selalu berada dimana pun kau berada. Aku ada di hati mu, dan saat ini bukan lah giliran mu. Pergilah dan jalani hidupmu bersama papa mu. He deserves a second chance" ucap Chris lalu dia perlahan-lahan menghilang dari hadapan ku
Dan disinilah diriku. Di ruangan dengan penuh alat medis dan aroma khas rumah sakit. Entah apa yang terjadi dan berapa lama aku disini. Dan entah bagaimana Chris bisa muncul.
Chris adalah teman masa kecilku. Di saat usia kami 9 tahun, kami berjanji akan melalui semuanya bersama diriku dan disaat usia kami 16 tahun, ia pergi dengan keluarganya selama 2 tahun karena sang ayah mendapatkan tugas di kota lain
Saat 2 tahun setelah itu, Chris kembali dan mengajakku berkeliling kota, melepas kerinduan kami. Sesekali ia bercerita tentang banyak hal yang ia alami selama aku tidak berada di dekatnya
Dan saat Chris mengantarkan aku pulang, ia mengucapkan beberapa kata yang saat itu aku tidak mengerti mengapa ia mengucapkan hal itu
"Charity, you know I love you so much, I love you as my sister and as my best friend. Take care of yourself. Aku akan marah ketika melihatmu menangis" ucap nya sambil tersenyum
"I love you too Chris, jaga dirimu baik-baik. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu" ucapku, lalu dia kembali pulang kerumahnya
Dan 4 jam setelah itu, aku mendapatkan telepon dari orang tua Chris. Bahwa Chris telah meninggal karena kecelakaan. Hatiku sangat hancur pada saat itu. Aku kesal dan marah pada Tuhan
Mengapa Tuhan membiarkan semua orang yang ku sayang kembali kerumah-Nya begitu cepat. Mengapa aku tidak pernah bisa memiliki mereka dan menjadi berguna bagi mereka disaat mereka hidup
Setelah mendengar kabar itu, aku segera pergi ke rumah sakit. Menemui Chris yang sudah tidak bernapas. Rasa hancur yang begitu dalam berbekas dalam diriku. Aku belum sempat mengucapkan rasa cintaku kepadanya dan Tuhan telah mengambilnya
Panda, itu adalah panggilan kesayangan Chris untukku. Dia memanggilku panda karena obsesi ku terhadap hewan menggemaskan itu
Dan sekarang orang pertama yang kulihat setelah sadar adalah Robert. Ia tengah duduk di sofa sambil menatap laptop. Ku tebak dia pasti sedang bekerja
"Robert?" Panggil ku kepadanya. Ia pun menoleh dan segera menghampiri ku dengan wajah gembira
"Thanks God, apa kau perlu sesuatu? Aku akan panggil dokter" ucap nya, namun sebelum ia pergi, aku meraih tangannya dan melarangnya untuk pergi
"Aku tidak perlu apa-apa, sudah berapa lama aku disini?" Tanya ku
"Lima hari" ucapnya, dan hal tersebut membuatku terkejut. Aku kira aku disini hanya 1 hari
Tak lama, dokter pun datang bersama para perawat yang rupanya telah Robert panggil sebelum aku melarangnya. Entah bagaimana dia bisa secepat itu menghubungi mereka
"Dimana papa?" Tanya ku setelah semua perawat dan doker keluar
"Dia seharusnya tiba sebentar lagi bersama Tom dan MJ" ucapnya
"Kau tidak ke kantor?" Tanya ku pada nya disela-sela kesunyian diantara kami
"Kantor rasanya berbeda tanpamu" ucap nya sambil tersenyum
"Biasanya juga sebelum ada diriku kau ke kantor" ucap ku
"Itu berbeda Charity, hidupku sebelum dan sesudah ada dirimu sangat berbeda. Akan ku beritahu nanti, sebaiknya kau istirahat dulu" ucapnya
"Um... Apa yang terjadi padaku?" Tanya ku
"Saat kau bermain hujan dengan Victoria, ada sebuah mobil dengan pengemudi sedang mabuk yang menabrak mu, kecepatan pengemudi itu sangat cepat dan Victoria panik lalu memanggil suster Maggie. Mereka semua termasuk pastor membawa mu ke rumah sakit. Tidak ada yang mengetahui nomor telepon orang terdekatmu, untungnya esok paginya aku ke gereja itu, seperti kebiasaan ku sejak kau berada disana. Lalu suster Maggie menceritakan semua nya kepadaku dan disinilah aku. Bersamamu" jelas nya singkat namun mudah dipahami
"Charity, oh God, akhirnya kau sadar. Apa kau baik-baik saja? Ada yang sakit? Kau ingin sesuatu tidak? Bagaimana perasaan mu?" Tanya Tom dan disana ada papa serta Jade tidak lupa juga MJ
"Pelan-pelan Tom, dia baru sadar" ucap papa
"I'm so sorry, aku hanya terlalu senang melihat nya sadar" ucap Tom
"Aku baik-baik saja Tom, aku hanya ingin pulang" ucapku
"Dokter tadi bilang kondisimu sudah hampir stabil, jadi kemungkinan besar kau boleh pulang besok" ucap Robert, aku pun tersenyum lega karena aku tidak harus berlama-lama dirumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Reason
Fanfiction"You are my last reason now and forever Robert" 13+ Written in Indonesian and messy English The age gap between the two main characters is 6 years