XVIII

36 6 0
                                    

Keesokan harinya aku bangun agak siang dan rumah tidak ada orang sama sekali, selain diriku dan para pembantu yang sibuk di dapur

Aku pun berkeliling rumah ini, memperhatikan setiap detailnya. Dan aku menemukan foto masa kecilku. Foto saat aku bayi, mungkin foto itu diambil beberapa hari sebelum perpisahan itu.

"you found it" ucap seseorang dengan suara berat, suara yang sudah pasti punya papa. Aku pun menoleh kearahnya

"you come home" ucap ku

"Your mother and I divorced because of my stupid actions, aku sempat memotret mu beberapa hari setelah kau lahir dan sebelum kalian pergi. Foto itu selalu menemani ku setiap aku merindukan mu" ucap nya sambil berjalan ke arahku

"Then why don't you be honest when you know I'm your daughter?" Tanya ku

"I'm afraid, afraid to lose you again after you know all the facts. Karena itu aku menitipkan dirimu ke Robert untuk ia jaga, ia selalu memberikan ku informasi tentangmu dan itu membuatku merasa tenang" ucap nya

"Yes you're right. I would have left you if I had known all the facts but now I am here. I can change my mind pa" ucap ku sambil menatap wajah papa

"I'm sorry, I won't leave you again this time" ucap nya

"We'll see" ucap ku lalu meletakkan foto itu ke tempat semula aku menemukannya

Aku berjalan ke kamar, berusaha menghilangkan beberapa pikiran yang dapat menganggu kegiatan ku dan saat itu juga aku membaringkan tubuhku di atas kasur. Kaki ku masih terlalu lemah jika harus berjalan terlalu banyak.

Ketika merasa lebih baik, aku pun segera keluar dari kamar. Berada di kamar terlalu lama membuatku bosan

Dan ketika aku berada di luar kamar, aku melihat Robert, ia tersenyum kepadaku. Aku pun membalas senyumannya dan duduk di sofa sebelahnya

"how was your day? Badan mu bagaimana?" Tanya Robert padaku

"Baik, kaki ku masih gampang lelah ketika harus berjalan terlalu banyak. Bagaimana dengan mu? Bagaimana kantor hari ini?" Tanya ku pada Robert

"Baik, kantor sedikit berbeda tanpa mu. Aku tidak bisa menganggu mu" ucap nya dan aku langsung memukulnya pelan, kami berdua pun tertawa sejenak dan aku menghirup aroma Robert dalam-dalam, aroma yang enak dan berbeda dari yang lain

"is it too soon if i say i like you?" Tanya nya pada ku

Robert, aku bingung harus menjawab apa. Ku kira aku telah melupakan Chris, namun sesaat aku merasa aku tidak bisa melupakannya

"I don't know, why do you like me?" Tanya ku

"Because you are you, you're different and from the first time I met you, I felt I could trust you" ucap nya sambil menatapku, aku terpaku. Terdiam beberapa saat, dan saat aku diam. Ia mendekatkan wajahnya kepadaku, aku tahu apa yang akan terjadi berikutnya dan aku hanya menutup mataku, merasakan deru nafas nya yang semakin dekat dan sangat terasa

"Eum, sorry" ucap ku lalu segera beranjak pergi, aku tidak siap jika harus melakukan hal itu
Aku belum sepenuhnya melupakan Chris.

Aku pun segera menaiki taxi yang kebetulan lewat di depan rumah, aku langsung mengarahkan supir taxi itu menuju tempat pemakaman umum. Tempat dimana Chris beristirahat

"Hi Chris, long time no see. I miss you so much, tau ga selama kamu ga ada aku ngalamin banyak kejadian. Aku baru sadar dari koma setelah ngeliat kamu. I thought I had forgotten my feelings for you, feelings that were more than friends but I was wrong, I can't just forget them" ucap ku kepada Chris

"Sorry I haven't been here in a long time, I just ventured into this city alone" ucapku

"Charity?" Panggil seseorang dan suara itu mirip dengan Scott, adik Chris

Aku pun berdiri dan menghadap ke arahnya lalu memeluknya. Ia pun juga membalas pelukan ku

"I muss ya buddy, how's it going?" Tanya Ku pada Scott

"I miss ya too, I'm doing great. you miss him don't you? Chris sering bercerita tentang mu kepada ku, ia jujur kepada ku mengenai perasaan nya kepada mu. Sehari sebelum ia meninggal, ia bilang pada ku ingin menembak mu jika ia siap but fate said otherwise" ucap Scott, aku tahu jika Chris menyukai ku tapi aku tidak ingin di ledek olehnya karena terlalu percaya diri

"I know, he's a good person and he's also the one who went back to heaven first" ucap ku

"Bagaimana kabarmu btw?" Tanya Scott

"Baik, aku baru saja pulih dari koma. Dan kau tahu Scotty, Chris came to me when I was in a coma, he said it wasn't my time yet and he would always be by my side. After that I woke up from the coma" ucap ku

"I'm sorry for that, but Chris will always be near us even if we can't see him" ucap Scott lalu memberikan ku pelukan

"want to my house? Dodger would love to meet you" ucap Scott

"Yea, sure" ucapku, aku pun mengikuti Scott kearah mobilnya lalu menuju ke rumah Scott atau tepatnya rumah Chris di New York

Disinilah aku, dirumah milik Chris yang pernah ku tinggali selama 1 bulan karena terjadi masalah di tempat asalku. Semua kenangan itu terputar di kepala ku. Saat dimana hujan badai dan Chris membawakan ku mi instan dan tentu saja ia memelukku saat kami menikmati lagu-lagu yang ku pilih

Alunan nada yang indah, ditemani tarian lambat kami, menikmati setiap hal yang ada. Waktu rasanya berjalan begitu cepat. Tak terasa kini hanya tersisa diriku dan semua kenangan yang membuatku sadar betapa cinta dan sayang nya diriku pada Chris

Aku masuk ke dalam nya, menatap beberapa barang Chris yang masih berada di posisi nya dan aku menatap foto-foto kami. Foto saat kami kecil hingga foto dimana kami terakhir kali bertemu

"want to eat something? Chris told me you like instant ramen, want one?" Tanya Scott

"Yea, I will help you make it" ucapku lalu segera menuju dapur, membantu Scott membuat ramen instan

Kami pun makan ramen instan buatan kami sampai tak terasa kini telah sore hari, aku segera berpamitan kepada Scott dan aku menolaknya untuk mengantarkan ku pulang dan berakhir Scott memaksa ku, agar ia yang memesankan taxi online

Sesaat setelah taxi pesanan Scott datang, aku segera masuk dan menatap jalanan New York yang ramai, entah kapan pun itu

Setibanya di rumah semua orang nampak panik. Ini salah ku karena tidak membawa ponsel atau memberitahu mereka kemana aku akan pergi hari ini

"God, Charity kau baik-baik saja? Dari mana saja kau hari ini, aku sangat khawatir dengan mu" ucap Tom

"I'm fine Tom, hanya mengunjungi teman lama" ucap ku

"Mengapa ponsel mu tidak dapat dihubungi?" Tanya papa

"Aku lupa membawa ponsel ku, sepertinya masih dikamar dengan keadaan lowbat" ucap ku

"Aku ke kamar dulu ya, aku ingin mandi. Sorry to make you panic, I will not repeat this incident again" ucap ku lalu segera ke kamar, membersihkan tubuhku yang seharian ini berada diluar rumah

My Last ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang