Seperti yang terjadi semalam, kami benar-benar tidur larut malam dan au mengambil cuti lagi selama seminggu, yang seharusnya kembali ke kantor hari ini malah kembali ke rumah, California.
Hari ini kami bertiga berangkat bersama-sama. Aku tidak tahu bagaimana reaksi mama ketika tahu aku datang kembali bersama papa. Kuharap ia tidak marah atau menangis.
Setibanya di California, kami di jemput oleh supir yang telah di siapkan papa dan Robert. Kami menuju ke rumah mama.
"Ma, I'm home" teriak ku, mama pun segera keluar dan berdiam setelah melihat siapa yang datang bersama ku
"Lily, I'm sorry. Can we talk?" Tanya papa ke mama yang masih syok melihat nya disini.
"Ma, ngomong berdua ya sama papa, kita masuk dulu. Believe me, papa has changed ma" bisik ku ke mama.
Akhirnya papa dan mama berbicara dengan papa berdua di kursi taman rumah. Aku sempat menguping pembicaraan mereka berdua, kurang lebih seperti ini
"Untuk apa kamu kemari, apakah selingkuhan mu itu tidak mengurus mu dan Tom dengan benar?" Tanya mama, aku tahu seberapa kesal dan kecewa nya mama kepada papa. Tapi ku yakin mama akan perlahan-lahan memaafkan papa
"Aku minta maaf atas apa yang terjadi, aku tahu aku salah. Please give me a second chance, you used to say that everyone deserves a second chance, so do I" ucap papa
"I always say that, but that doesn't mean I can easily give you a second chance after all the things you've done to me" ucap mama dengan nada suara yang mulai merendah
"Beri aku kesempatan memperbaiki semua nya, aku tidak akan mengulangi hal yang sama. Tom butuh kamu, ia punya masalah dengan tunangannya sementara Jade, dia anak ku dengan wanita itu. Ia ditinggalkan ibu nya dan ia butuh kasih sayang seorang ibu. I know you can give your love to us" ucap papa
"Poor Tom, I hope he comes here and I will give him a hug. I will consider again" ucap mama
"Thank you, Lily" ucap papa sambil tersenyum. Senyuman papa mirip sekali dengan senyuman Tom
Setelah selesai berbicara mereka berdua masuk ke dalam rumah dan bukannya mengajak ku tertawa atau berbincang-bincang kecil, malah langsung bertanya tentang aku dan manusia di sebelahku, Robert
"Jadi, siapa kah dirimu?" Tanya mama dengan nada sedikit penasaran
"Robert, aku kerja di kantor Mr. Hank" ucap Robert dengan gugup
"Lalu hubungan kalian berdua?" Tanya papa, mereka baru saja berbicara dan langsung seperti ini
"Hanya teman" ucap Robert lagi
"Apa kau sekarang sudah bisa melupakan Chris?" Tanya mama kepadaku
Aku menceritakan tentang Chris ke mama dan tidak sengaja bilang bahwa aku menyukai nya, disaat Chris meninggal dan di bawa ke New York, aku menangis dan mama lah yang menenangkan diriku
"Seperti nya iya" ucap ku
"Robert, apakah kau sudah melupakan dan move-on dari Pepper?" Sekarang gantian papa yang bertanya
"Kurasa iya" ucap Robert
"Lalu, kalian menunggu apalagi?" Tanya mama kepadaku
"Charity ga salah denger? Mama gapapa kan? Mama tau darimana kalau Charity dekat dekat Robert?" Tanya ku ke mama
"Apa guna nya papa mu datang kemari jika hanya meminta kesempatan kedua tanpa menceritakan segala yang terjadi disana?" Ucap mama dengan nada sombong karena tahu semua yang terjadi, termasuk kisah ku dan Robert
"Damn it" ucap ku
Setelah kejadian tadi, papa meminta ku dan Robert untuk berkeliling. Ia bilang ingin berusaha membujuk mama agar bisa memberinya kesempatan kedua atas segala hal bodoh yang ia lakukan saat masih muda.
Aku pun setuju dan berjalan ke taman dekat rumah, mengingat taman aku jadi teringat dengan Victoria, suster Maggie sempat bilang kepadaku bahwa sekarang Víctoria telah di adopsi keluarga lain dan itu artinya kami tidak dapat bertemu lagi.
"I'm sorry about my mom" ucap ku mengawali pembicaraan kami.
"For what?" Tanya nya
"Tadi, ah sudahlah. Bodoamat" ucap ku lalu segera berlari menuju ayunan disana dan setibanya disana aku segera menaiki ayunan tersebut dengan segala memori mengenai masa kecilku dan saat pertama aku mengenal Chris
"You know, this place is the place that made me acquainted with Chris" ucap ku, namun tidak ada jawaban apapun dari Robert selain menatapku
"Sorry, I shouldn't be talking about Chris all the time in front of you" ucapku, ku kira Robert akan marah atau kesal namun ternyata ia lebih memilih untuk membiarkan ku berbicara tentang Chris
"You don't have to feel guilty about it, I know it's hard on you" ucapnya sambil tersenyum
"Lebih baik kita kembali, sepertinya makan malam telah siap" ucap ku, kami pun berjalan beriringan ke rumah
Setibanya di rumah, aku mendengar beberapa percakapan papa dan mama. Mama meminta segala penjelasan yang ada mengenai apa yang terjadi 24 tahun lalu dan papa menjelaskan semua nya. Aku cukup terkejut bahwa ternyata papa di manfaatkan oleh orang lain dan setelah Jade lahir, ibu Jade meninggalkan nya.
Setelah pembicaraan mereka selesai, kami pun akhirnya masuk ke dalam rumah dan segera makan malam. Makan malam yang selalu ku impikan, dengan adanya papa, mama dan diriku. Hal ini tentu saja kurang tanpa keberadaan Tom.
"Kami akan menginap disini selama 5 hari jika kau tidak keberatan" ucap papa
"Tentu saja tidak, asal kalian dapat bersikap baik dan membantu pekerjaan ku disini" ucap mama
"Mama nanti ikut ke New York?" Tanya ku
"I don't know, maybe yes" ucap mama. Ada rasa lega dari diriku, akhirnya papa dan mama baikan walau aku tidak tahu apakah mereka masih ikatan pernikahan atau tidak. Tapi setau ku papa dan mama tidak pernah mengajukan surat cerai, jadi mereka masih berstatus suami istri walau sudah berpisah 24 tahun.
"Ma, kunci motor ku dimana?" Tanya ku kepada mama selepas makan malam. Papa melarang ku membantu mama, katanya biarkan dia yang membantunya. Jadi, ku putuskan untuk menaiki motor ku dan berkeliling kota ini
"Ada di tempat biasa Charity, kamu nih kebiasaan banget" ucap mama
"Udah ketemu, Charity sama Robert pergi dulu. Dahh ma, daahh paa" ucap ku lalu segera mengajak Robert keluar dan memanaskan sepeda motor milikku
"Kau yang menyetir?" Tanya Robert
"Iyap, aku sudah lama tidak menaiki motor ini" ucap ku
"Tidak, biar aku yang menyetir dan kau beritahukan jalan nya kepadaku" ucap nya sambil merebut kunci motor itu dari ku
Mau tidak mau aku harus menurut kepadanya dan memberitahukan tujuan ku
Tujuan ku kali ini adalah sebuah danau, danau yang selalu ku datangi setiap aku merasa bosan. Biasanya aku bisa berada disini seharian untuk menggambar atau sekedar memandangi sekitar.
Setibanya di sana, ku suruh Robert memarkirkan motornya dan menyusul ku. Tak sampai 5 menit, ia telah berada di tempat yang ku bilang.
"Remember when I said papa was my last reason? Now my last reason isn't papa, but you. I realized how important you're to me" ucap ku kepada nya
"Remember when everyone told you about how I changed after meeting you? I think I feel the same way, you are very important to me. I'm not sure it can change that fast if I don't know or meet you at that time" ucap nya. Kini kami berdua saling berkata jujur terhadap satu sama lain. Tentang seberapa pentingnya masing-masing dari kami untuk diri kami sendiri.
Ku kira akan susah bagiku melupakan Chris, namun saat aku bertemu Robert untuk pertama kali, aku langsung lupa tentang Chris walau ujungnya aku mengingatnya kembali.
Setelah pembicaraan cukup lama, ponsel Robert bergetar dan ternyata papa yang menelpon nya. Ia meminta kami untuk pulang sekarang karena langit malam mendadak mendung, namun kami bukannya segera pulang, malah bermain hujan.
Setibanya dirumah kami basah kuyup dan tentu saja papa mama memarahi kami, tapi kami tidak terlalu memperdulikan nya, lagipula kami bersenang-senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Reason
Fanfiction"You are my last reason now and forever Robert" 13+ Written in Indonesian and messy English The age gap between the two main characters is 6 years