XVII

42 7 0
                                    

Setibanya di kamar, Jade membantu ku untuk berdiri dan ia meminta maaf kepadaku
Entah harus berapa kali ia minta maaf

"You're my sister Jade, just forget about it" ucap ku, Jade pun tersenyum dan menyuruhku untuk istirahat

"Aku akan pergi ke Australia 2 Minggu  lagi, kuharap kau segera pulih dan kita bisa menghabiskan waktu sebagai adik-kakak" ucapnya

"Aku akan senang dengan hal itu" ucap ku, Jade pun meninggalkan kamar dan sekarang gantian Tom dan Robert yang masuk kamar dan membawakan barang-barang ku

"Istirahat lah, jika butuh sesuatu panggil saja diriku" ucap Tom

"Baiklah, thank you Tom" ucap ku

"My pleasure, aku pergi dulu seperti nya Robert akan berbicara kepadamu" ucap nya lalu segera keluar dari kamar ku, namun sebelum keluar ia menepuk lengan Robert dan Robert tersenyum ramah

"Aku senang kau sadar" ucap nya sambil menarik kursi yang dia ambil dari dekat meja

"Robert, how long have you not slept?" Tanya ku sambil memegangi wajahnya

"How do you know that?" Ucapnya

"Your eyes, mata mu lelah" ucap ku sambil berusaha duduk di atas kasur

"Since the day you were in the hospital in a coma, I can't sleep. I am always thinking of you" ucapnya sambil memegang tangan ku yang berada di wajahnya tadi

"Thank you for caring about me, but please take care of yourself too. I don't want you to get sick because of me" ucap ku, Robert pun tersenyum sejenak sebelum akhirnya membalas perkataan ku

"Aku tidak bisa tenang ketika tahu dirimu dirumah sakit, but I promise, from now on I will take care of myself and you" ucap nya, aku beruntung mengenal nya. Rasanya ia benar-benar dikirimkan Tuhan untuk mengantikan posisi Chris di hidupku

"Sekarang pergi tidur ya? Aku tidak ingin kamu sakit" ucap ku

"I will" ucap nya, lalu segera bangkit berdiri dan membantuku kembali ke posisi awal sebelum akhirnya ia meninggalkan kamar ku

"Chris, I know you're near me. I don't know if Robert is the one God sent to replace you or not. But you always have a special place in me, I wouldn't have been able to get through it all without your help. I love you Chris as a friend" ucap ku sebelum akhirnya aku pergi tidur.

Saat bangun tidur, aku berusaha bangun dan mencoba berjalan dan aku berhasil, aku pun keluar dari kamar dan menemukan kamar tamu terbuka, di dalam nya ada Robert. Ia tengah tertidur pulas, wajahnya sangat polos dan dia seperti anak kecil yang telah lelah bermain seharian

Aku memutuskan duduk di sofa yang ada sambil memperhatikan setiap inci dari wajahnya, sampai akhirnya Tom muncul dan duduk di sebalah ku

"You fell in love with him" ucap nya, aku pun beralih menatap Tom sejenak dan kembali menatap Robert

"I think so" ucap ku, sambil tersenyum tipis

"Papa sudah menceritakan semua nya bukan?" Tanya Tom

"Yea, papa bercerita tentang masa lalu Robert dan saat ia belum mengenalku" ucap ku

"Ku harap itu tidak membuatmu menjadi disgusted with him" ucap Tom

"Tentu saja tidak" ucap ku

"Great, tolong bangun kan Robert dan bilang pada nya makan malam telah siap" ucap Tom sebelum akhirnya pergi menuju ruang makan

Aku pun berjalan perlahan-lahan ke arah Robert, aku duduk di sisi samping kasur itu dan mengelus wajah Robert

"Robert, makan malam sudah siap" ucap ku, Robert pun mengerang dan perlahan-lahan membuka mata nya

"Hai, bagaimana tidur mu?" Tanya ku saat Robert berhasil mengumpulkan semua nyawa nya

"Sangat nikmat, bagaimana dengan mu?" Tanya nya

"Me too, dan Tom menyuruhku membangun kan mu karena makan malam telah siap" ucap ku dan kami berdua pun bangkit dari kasur

Saat hendak mendahului nya, Robert menarik tangan ku dan membuat ku berada di pelukannya. Mata kami bertemu sejenak, aku menatap mata nya dalam-dalam, begitu juga dengan nya, kurasa.

"I love you" ucap nya

"I love me too" ucap ku lalu tertawa saat melihat ekspresi nya

"Seriously?" Ucapnya dan ku balas "yea, ayo sebaiknya kita makan malam dahulu" ucap ku dan kami pun segera keluar dan makan malam bersama yang lainnya

Selama makan malam, Robert menatap ku, hal itu membuatku canggung dan merasa terganggu. Bahkan papa dan yang lainnya nampaknya sadar akan hal itu

"Kau ingin makan anak ku Robert?" Tanya papa dengan nada bergurau dan hal itu membuat dia sedikit terkejut dan membuatku tersipu malu

"Iya eh maksudnya tidak" ucap nya dan hal tersebut mengundang gelak tawa semua yang ada di meja makan, termasuk diriku

Saking anehnya kejadian dihadapan ku, aku tidak sadar telah tertawa sangat lepas bahkan Robert kembali menatap diriku

"Robert tolong jangan tatap kakak ku seperti itu, dia tidak dapat makan dengan tenang karena merasa malu" ucap Jade, ya Tuhan gadis ini benar-benar membuatku merasa makin malu

"Hahaha baik lah" ucap Robert lalu kami semua kembali fokus kepada makanan yang ada.

Setelah makan malam, semua orang menyuruhku untuk ke kamar dan berisitirahat kembali, aku pun mengikuti perintah mereka, lagipula badan ku juga masih terlalu lemah

Aku membuka galeri hp ku, aku melihat beberapa foto Chris, foto kami saat masih kecil hingga foto terakhir kami. Aku sangat merindukannya. Alasan ku untuk tetap hidup dikala banyak cobaan adalah Chris dan semenjak Chris tidak ada, alasan ku untuk tetap menjalani hidup ini adalah papa. Chris selalu menyuruhku untuk menemukan papa, dia bilang ia yakin bahwa papa akan menyayangi ku ketika ia bertemu dengan ku

Kurasa ucapan Chris ada benarnya, walau awalnya sangat tidak sesuai dengan ucapannya. Dan kini alasan terakhir ku untuk tetap bertahan menjalani hari-hari ku adalah papa. Aku ingin menjaga nya sampai kapan pun

"Charity? Apa aku boleh masuk?" Ucap Robert dari ambang pintu

"Tentu saja" ucap ku lalu mematikan ponsel milikku dan melihat kearah Robert

"Aku pamit pulang, sudah lama aku tidak berada dirumah ku" ucap Robert

"Baiklah, berhati-hati lah dijalan, aku tidak ingin ada hal buruk yang menimpa mu" ucap ku dan ucapan itu dibalas senyuman olehnya

"Kalau kamu butuh sesuatu, jangan ragu untuk menghubungi ku. Besok aku akan datang kemari sepulang kerja" ucapnya, aku pun mengangguk. Ia pun keluar dari kamar dan meninggalkan ku sendirian

Aku pun memutuskan untuk pergi tidur, karena tidak ada hal yang dapat kulakukan selain tidur untuk saat ini.

My Last ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang