8 (dirawat)

38K 2.1K 30
                                    

"mmm..mo...mommy" cicit ano dengan suara yang pelan, ia masih canggung dengan keluarga barunya ini.

"iya sayang ada apa?" jawab julia lembut, ia mengerti rasa canggung ano. Ano hanya butuh penyesuaian dan pembiasan untuk kondisinya saat ini

"ano ingin pipis, bantuin ke kamar mandi" cicit ano dengan suara kecil ia tak mau keluarga lain yang mendengar nya, namun sayang pendengaran seluruh anggota keluarga sangatlah tajam karna mereka adalah titisan predator terlatih yang siap menerkam mangsanya

Julia tersenyum "baby pipis aja nggak apa ko, baby kan pakai diaper" jawabnya sembari mengelus rambut lebat yang hitam dan lebut milik ano, sementara yang lain hanya terkekeh dan menggelengkan kepala mereka pelan

Di ruangan itu hanya terdapat julia, javiar, saga, dan lio sementara sisanya pergi karna ada keperluan. Javiar yang sedang duduk di samping ano di atas brankar pesakitan yang besar dan mewah cukup untuk 3 orang itu sembari memangku laptop, walau tidak kekantor ia tetap mengawasi dan mengecek email serta dokumen yang terkirim kepada nya. Julia sendiri duduk di samping brankar ano menyuapkan buah potong atau sekedar mengelus tangan kanan yang terinfus itu. Sementara saga dan lio sedang duduk di sofa sibuk masing masing dengan ponsel pintar nya namun tetap sesekali mereka melihat apa yang dilakukan ano.

Ano sendiri sedari tadi hanya terbaring di atas ranjang pesakitan ditemani javiar dan julia di samping kiri dan kanan nya dan menonton tv yang menampilkan film film kartun anak, julia sesekali menyuapinya ntah itu biskuat bayi, buah potong atau cemilan sehat lainnya

"ih nggak mau...lepas ano kan sudah besar" rengek ano mata bulat besar jernih itu kini sudah berkaca kaca

Javiar yang sedari tadi mendengarkn percakapan keduanya gemas dengan ano dan langsung saja mencium seluruh wajah ano bertubi tubi

Ano yang diserang javiar tertawa kecil kegelian "su..sudah..daddy" rengek nya, tangan kecil nan pendek itu mencoba menahan kepala javiar

"mas sudah nanti baby sesak" henti julia sembari mengelus pelan dada yang naik turun dengan cepat itu

"mommy ayo, ano mau pipis nggak mau pakai diaper" ajak ano sembari menarik narik kecil baju julia

"no, baby mulai sekarang harus pakai diaper kalau mau pipis kan tinggal pipis" bukan julia yang menjawab tetapi javiar yang menjawab sembari menatap ano dan mengelus surai lembut ano

"ih ano kan udah besar nanti malu kalau masih pakai popok" kekeh ano nggak mau kalah

"baby dengar daddy...baby kan lagi sakit kaki nya masih sakit nah di infus sama obat baby ada cairan diuret nya yang buat baby nanti pipis tanpa sadar, emang baby mau ngompol dimana dimana" jelas javiar dan tentu saja semua itu bohong ia hanya ingin ano menggunakan popok saja dan memperlakukan ano layaknya bayi

Julia yang mendengar penjelasan javiar hanya tersenyum penuh arti, ia sangat paham keinginan dan tujuan suaminya itu

Ano yang memang polos menyerempet bego pun hanya percaya saja, setelah itu tidak ada lagi penolakkan dengan pelan javiar menekan perut ano yang mengencang karna menahan pipis

Merasa pipisnya keluar ano tersentak menatap daddy yang tersenyum lembut, ano sungguh malu "daddy" jeritnya seluruh wajahnya sudah memerah hingga telinga sampai leher

"nggak usah malu sayang, kami mengerti ko" hibur julia mengusap lembut tangan yang terinfus itu sesekali ia mencium nya.

Seorang suster masuk dengan membawa makan malam ano bersamaan dengan adam dan max yang baru pulang kerja sekaligus membawa makanan untuk mereka makan malam disusul oleh damian dan kiel untuk check up rutin ano. Sebenarnya hanya damian namun kiel tak mau melewatkan kesempatan dan ikut mengikuti damian menemui ano

Alkeano HaydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang