[✔️] perhaps love ; jaesahi

delapan belas

perhaps love

delapan belas: siapa?

"Asahi?"

Asahi menoleh. Menemukan wajah yang tak asing yang terlihat begitu bahagia melihatnya.

"Benar ternyata Asahi! Jangan bilang kau fotografer yang Kyungho bilang tempo hari?" Tanyanya dengan semangat.

Wonjin, tetangga kamar sebelah Asahi dan Mashiho. Seorang omega yang tentu saja sudah punya mate. Siapa? Koo Jungmo, si ketua kemahasiswaan jurusan komunikasi. Kebetulan, Wonjin juga salah satu kru Kyungho.

"Iya. Kudengar kau ikut kru ini.." jawab Asahi dengan senyum, sedikit canggung sebab ia tidak begitu akrab dengan omega itu.

Wonjin mengangguk dengan semangat, "aku akan menunggu hasil jepretanmu! Katanya kau mau ikut pameran?" Tanya Wonjin lagi.

Asahi mengangguk, "semoga lolos seleksi.."

"Tentu saja kau akan lolos!"

Dari kejauhan Jaehyuk menatap dua omega yang sedang berbincang. Dalam diam berjalan mendekat, berdiri di samping Asahi, menatap Wonjin.

"Wonjin, sudah baikan?" Tanya Jaehyuk dengan senyum.

Wonjin sedikit terkejut dengan kedatangan Jaehyuk tapi kemudian mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jaehyuk.

Wonjin perhatikan bagaimana Asahi yang mulai terlihat canggung dan Jaehyuk yang masih tersenyum.

Seperti ada nyala lampu di atas kepala. Ting! Ah, dia mengerti.

"Jadi itu benar?" Tanya Wonjin dengan nada penasaran.

"Huh?" Bingung Jaehyuk karena jujur, ia tidak mengerti dengan pertanyaan tiba-tiba dari Wonjin.

"Oh ini.. Aku dengar dari anak asrama, saat Asahi heat dia menyebarkan feromon dengan luar biasa! Lalu katanya kau-" Wonjin menghentikan bicaranya.

"Ah, sepertinya aku salah bicara.." Wonjin mengecilkan suaranya di akhir begitu melihat telinga Asahi dan Jaehyuk yang merah sempurna. Keduanya tidak pula saling menatap. Wonjin yakini sedang salah tingkah.

Wonjin hanya mengangguk dengan senyum, "yah yah, maafkan aku. Akan kutinggalkan kalian berdua di sini.." ujarnya dan pamit pergi meninggalkan pasangan itu.

Asahi menutup matanya, menggeram. Mengumpati Wonjin di dalam hatinya. Padahal ia sudah mencoba untuk tidak mengingat, tapi-ah! Menyebalkan!

Jaehyuk melirik. Memperhatikan bagaimana raut wajah Asahi. Ia tahu omega itu malu.

Tiba-tiba Asahi rasakan hangat dari jemarinya. Ia melonjak kaget. Terlalu terkejut. Sementara Jaehyuk, yang mencoba menggenggam tangannya itu terkekeh.

"Hari ini kau akan di sini sampai selesai?" Tanya Jaehyuk, mencoba tenang walau telinga memerah.

Asahi akhirnya tersenyum lalu mengangguk. "Huum! Jangan paksakan dirimu. Kalau lelah, aku ada di sudut ruangan. Boleh minta minum, atau minta pijat.." ujar Asahi sambil menunjuk ujung ruangan di mana sound system, tas-tas dan beberapa botol minuman tergeletak tak berdaya.