dua puluh dua

3.2K 474 18
                                    

perhaps love

dua puluh dua: pulang




Asahi berjalan dengan buru-buru. Hari ini adalah hari keluarnya Jaehyuk dari rumah sakit. Dan dia tentu saja sangat bahagia sekali.





Sedari tadi ia bersenandung tiada henti, bahkan Jerome--teman betanya--terheran-heran dengan tingkah kawannya. Jarang sekali Asahi berekspresi seperti ini.





"Ke rumah sakit hari ini?" Tanya Jerome.





Asahi mengangguk, "Jaehyuk pulang hari ini dan aku ingin menjemputnya," lanjutnya dengan wajah berseri.




Jerome bisa pahami bagaimana Asahi sangat senang dengan kepulangan mate-nya. Asahi yang biasanya betah di dalam kelas atau studio pun ingin buru-buru selesai kelas dan pergi mengunjungi Jaehyuk di rumah sakit.




Ternyata benar, cinta dapat mengubah seseorang.




"Ah, maaf aku tidak bisa temani ke rumah sakit hari ini anak kru membutuhkanku.." ujar Jerome dengan lesu.




Oh iya, Asahi benar-benar memperkenalkan Jerome kepada Kyungho dan dengan senang hati Kyungho merekrutnya sebagai manajer mereka. Tentu saja, keberadaan Jerome di dalam kru membuat semuanya tertata dengan apik dan sempurna.




Asahi menggeleng, "tidak masalah. Aku tidak pernah bertemu dengannya lagi setelah hari itu.."





Ya.. hari itu seperti mimpi buruk. Tapi entah kenapa Asahi tidak pernah bertemu lagi dengan Yoon Hyunsuk setelahnya.





Bukannya berharap akan bertemu, tapi dia seperti hilang. Bahkan kru mereka tidak lagi latihan di dalam gedung yang sama dengan kru Kyungho.




Asahi terdiam begitu Jerome pamit. Ia hanya termenung menenteng tasnya, berjalan perlahan menuju pintu.





Kakinya terhenti. Ia menelan ludah kasar begitu mencium aroma yang tidak asing. Aroma yang membuatnya ingin lari dan sembunyi.





"Asahi.." suara itu pelan namun dapat didengar jelas oleh Asahi.





Asahi mundur satu langkah. Ia sangat gugup, takut jika pintu itu tiba-tiba dibuka.





"Aku tidak akan membuka pintu. Aku datang untuk mengucapkan kata perpisahan.."




Asahi mengerutkan dahi. Ia akhirnya diam di tempat. Asahi dapat dengar suara helaan napas dari balik pintu.




"Aku akan pergi. Menghilang. Aku tidak akan muncul lagi baik di hadapanmu, maupun Jaehyuk."




Asahi menatap pintu dengan bingung. Lalu perlahan-lahan, feromonnya menghilang.




Asahi bukakan pintu, dan benar saja, tidak ada siapa-siapa dibaliknya.




.
.
.




"Kau tahu, jika bukan karena Mashi memintaku, aku tidak akan mau.."




Jaehyuk memegang dadanya. Sedikit tertusuk dengan perkataan Jihoon. Ia merengek pelan, menarik tangan Jihoon dan menggoyangkannya.




"Hyung kaulah harapanku satu-satunya.."





Jihoon terbahak, "bercanda. Tentu saja aku akan menolong adik tingkat kesayanganku.." ucap Jihoon menepuk pundak Jaehyuk beberapa kali.





[✔️] perhaps love ; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang