Chapter 6. Mimpi buruk yang menghantui

230 38 3
                                    

TO BE OR NOT TO BE
.
.
.
.
.
Golden Maple
°•°•°•°•°•°•°•°•°
Anggur merah tertuang ke gelas tangkai itu. Satu terserahkan pada sosok yang duduk di bibir ranjang. Mengadah saat satu gelas wine di arahkan padanya. Taehyung memberi kode terima pada gelas itu. Hoseok pun menerima secara terpaksa.

Pria Kim ini ikut mendudukkan diri di sebelah Hoseok dengan jarak hanya beberapa senti saja. Taehyung mengangkat gelasnya dengan senyum khas kemenangan. Hoseok sendiri tersenyum kecut dan ikut mengangkat gelasnya. Lalu senyumnya berubah dan menunggingkan posisi gelas hingga air itu luruh berjatuhan ke lantai perlahan.

Seolah tak terima kekalahan. Hoseok menunjukkan ketidak-sukaan. Membuat Taehyung tersenyum kesal dan menggertakkan giginya.

"Kenapa!?" tantang Taehyung. "Kau tidak terima kekalahan?" Hoseok tersenyum dengan lebarnya.

"Aku tidak pernah mengaku kalah untuk tindakan kecurangan."

Taehyung mendecih lalu berucap. "Bukankah kau yang mencoba mencurangiku? Ketahuilah Taehyung tidak suka kecurangan." Seringaian senyum kembali menghiasi bibir merah Hoseok.

Taehyung kali ini benar-benar kesal. Hoseok tak kunjung bisa diajak damai. Pria Jung itu akan bangkit dari duduknya tapi tangan Taehyung dengan cekatan menahan dan menarik si empu hingga kembali duduk.

"Jangan sebut namaku Taehyung, jika bukan untuk mendengarkan mulutmu mendesahkan nama itu." Hoseok meronta ingin lepas, tapi tak bisa. Pergelangan tangannya benar-benar dikunci mati oleh tangan kasar Taehyung.

"Lepaskan, sebelum kau menyesalinya."

Tak sampai di situ, Taehyung menggunakan satu tangan melumpuhkan lawan. Kini Hoseok terkungkung di bawahnya. Spontan mata Hoseok membulat sempurna menatap mata lapar Taehyung. Sial, entah kenapa dia bisa kalah soal kemampuan dari Taehyung.

"Aku bilang lepaskan a--" Hoseok mendelik saat dirinya dicium tiba-tiba. Jung sangat tak menyukai pemaksaan. Ia pun menjambak rambut Taehyung untuk menyingkirkannya. Hingga terjadilah perkelahian kecil antara tangan mereka. Bahkan air anggur dalam gelas yang digenggam Taehyung terombang-ambing, akan tetapi tak jatuh karena ruang yang lapang dan cekung.

Taehyung yang begitu ahli di bidangnya berhasil menahan kedua tangan Hoseok tepat di atas kepala. Hoseok, dengan mata mengancam itu menyeru untuk dilepaskan. Namun Taehyung tak diam dan malah tersenyum nakal.

Wine dalam gelas yang digenggam didekatkan pada bibir Hoseok yang mengatup sempurna. Ia tak mau air sialan itu diminumkan padanya. Tidak berhenti juga, malah air yang coba diberikan pada Hoseok mengalir ke seputar dagu dan beralih ke leher jenjang.

Kim Taehyung yang nakal lantas tersenyum senang. Ia semakin suka saat air merah itu mengalir di seputar leher putih Hoseok. "Kau sangat tau apa yang aku suka."

Taehyung mendekatkan wajahnya membuat Hoseok meronta. "Jangan mendekat, Bajingan!"

Sekuat tenaga Hoseok menahan rasa saat Taehyung dengan berani menjilat air tersebut di lehernya. Lidah lelaki brengsek ini menggerayangi seputar perpotongan leher Hoseok.

To Be Or Not To Be [VHOPE] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang