Chapter 3: First Date

505 85 6
                                    

Jaemin sudah berada di Seoul Station jam 9 kurang 10 menit. Ia menunggu di depan gerbang stasiun. Ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada Winter.

Jaemin: Aku nunggu di depan gerbang Seoul Station.

Winter: Ok.

Tidak lama Winter datang menghampiri Jaemin. Jaemin terpana ketika melihat Winter. Jujur, ia sangat cantik. Penampilannya berbeda kalau ia sedang di kampus. Winter benar-benar mempersiapkan penampilannya untuk kencan hari ini dan Jaemin sangat menghargainya.

Winter mengenakan blouse berenda berwarna putih, rok kotak-kotak berwarna biru dan topi beret. Wajahnya juga mengenakan make up tipis natural.

Jaemin juga memakai pakaian di luar stylenya sehari-hari. Ia memakai kaos putih, dibalut dengan jaket denim dan sneakers yang baru ia cuci.

Winter seperti biasa langsung menggandeng tangan Jaemin, "Kita sarapan dulu." Winter langsung berjalan ke suatu tempat yang Jaemin sendiri tidak tau.

Mereka memasukki sebuah café dan duduk di salah satu meja. Mereka memesan makanan lalu kembali menunggu dalam diam.

Hubungan mereka memang begini-begini saja. Winter akan terus diam kalau tidak diajak bicara. Tapi kalau ia menginginkan sesuatu, ia akan langsung bertindak dan ditambah dengan sifat ngototnya.

Akhirnya Jaemin berinisiatif untuk memulai pembicaraan, "Kamu udah pernah ke sini sebelumnya?"

"Belum. Aku tau dari internet, makanya pengen ke sini." Jawab Winter.

"Oh, lagi viral ya?"

"Iya sih kayanya. Soalnya rame banget dibahas."

"Tapi tempatnya bagus juga." Kata Jaemin sambil melihat berkeliling.

Pembicaraan mereka terputus saat pramu saji membawakan pesanan mereka. Sebagai sarapan Winter memesan English breakfast dan teh, dan Jaemin memesan club sandwich dan kopi.

Jaemin melirik Winter yang sedang makan. Ia tersenyum karena cara makan Winter terlihat imut di mata Jaemin.

"Enak?" Tanya Jaemin.

"Iya." Jawab Winter, "Mau coba?" Winter menyendokkan makanannya dan hendak menyuapkannya ke Jaemin.

Jaemin yang kaget dengan gesturnya yang tiba-tiba hanya bisa bengong.

"Aaa..." Winter menyuruh Jaemin untuk membuka mulutnya.

Jaemin akhirnya membuka mulutnya dan Winter menyuapinya. Makanannya enak sih, tapi perasaan ini rasanya aneh. Winter bisa dengan tanpa ekspresi menyuapi Jaemin di depan umum. Sementara Jaemin masih terbengong-bengong.

"Enak?" Tanya Winter.

Jaemin hanya mengangguk.

"Kamu ga mau nyuapin aku juga?" Tanya Winter.

"Eh?" Jaemin terkejut dan langsung memotong sandwichnya, menusuknya dengan garpu dan menyuapi Winter.

Winter memakan makanan dari Jaemin tanpa ragu. Tampak di bibirnya sisa mayones dari sandwich yang barusan ia makan.

"Itu, di bibir kamu ada mayones." Kata Jaemin.

"Oiya?" Tanya Winter, "Bukannya biasanya kalau kaya gini, cowok langsung mengelap bibir ceweknya ya?"

"Gimana?" Jaemin benar-benar terkejut.

Winter memajukan wajahnya, meminta Jaemin membersihkan bibirnya. Jaemin jadi salah tingkah, namun dengan segera ia mengambil tisu dan mengelap lembut bibir Winter. Jantungnya berdegup kencang. Ia merasa situasi ini begitu intim. Ia dapat melihat wajah Winter sedekat ini dan matanya secara otomatis terpusat pada bibir gadis itu yang dipulas dengan lipstik berwarna pink.

Winter SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang