Shaka membawa Keano ke taman yang jarang banget dikunjungi orang. Apalagi ini udah hampir tengah malem.
Mereka cuma berdua disana ditemani nyamuk dan kawan-kawannya.
Di depan mereka ada danau buatan yang gak luas-luas banget. Permukaan air danau itu memantulkan cahaya bulan dan bintang. Yang mana pemandangannya bagus banget.
Shaka dan Keano duduk lesehan di rerumputan, padahal dibelakang mereka ada kursi panjang. Tapi kursinya malah mereka pake buat sandaran.
Definisi duduk gak nyandar tuh berasa mau rontok tulangnya.
“Dingin, gak?” tanya Shaka.
Keano cuma geleng-geleng kepala, padahal tangannya udah gosok-gosok lengannya dari tadi.
Shaka tuh ogeb apa gimana? Udah tau demamnya Keano belum sembuh total, malah diajak keluar malem-malem. Bukannya diajak pulang aja.
Shaka terkekeh kecil waktu Keano bilang gitu sambil mendesis kedinginan.
Dia narik bahu Keano buat nyender, dan meluk dia dengan satu tangan. Shaka ngelus-ngelus pelan lengan Keano biar anget. Keano juga langsung meluk pinggang Shaka.
Jujur aja, disini dingin banget. Tapi kan gak mungkin Keano bilang gitu? Jual mahal dikit lah.
“Kalau dingin bilang.”
Hening lagi, mereka nikmatin pemandangan di depannya.
“Kaisar.” panggil Keano.
Shaka menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. Tanda bertanya.
“Gue mau pindah.” Keano ngomong gitu sambil ngedongak liat Shaka.
“Pindah kemana maksud lo?” tanya Shaka cepat agak sewot.
Keano ngehela napas kasar.
“Mau pindah ke sekolah lo.” jelas Keano.
“Ohh, kenapa pindah?”
“Gue gak mau lo selingkuh-selingkuh lagi.” ujar Keano.
Shaka senyum tipis, ah pacarnya lucu banget sih.
Shaka suka kalau Keano manja gini, jauh beda sama yang biasanya judes. Bahkan gak mau kenal dia kalau diluar.
Padahal yang nyuruh Shaka pura-pura gak kenal itu ya Keano sendiri. Tapi dia sendiri juga yang mencak-mencak, cemburuan begini.
“Kan gue udah bilang. Sekalipun pacar gue banyak, yang ada dihati gue cuma lo.”
Keano mencebikkan bibirnya kesal. “Gombal aja terus. Lo pikir gue gak tau apa kalau lo sering bo'ongin gue? Cuma gara-gara selingkuhan lo itu.”
Keano menjauhkan badannya dari Shaka, tapi gak jadi dia ditarik Shaka lagi buat dipeluk.
Shaka semakin mengeratkan pelukannya. Sebenernya Shaka selingkuh itu punya tujuan.
“Yaudah, yaudah. Maunya apa?”
“Pindah sekolah.”
“Nanti kalau lo pindah, temen-temen lo ngintil?”
“Kalau gak ada mereka, gue gak punya temen nanti.” ucap Keano polos.
Oh my, Shaka gemes banget sama Keano. Saking gemesnya dia narik Keano sampai ketua geng Chimera itu duduk di pangkuannya. Shaka tuh duduk selonjoran gitu.
Keano? Tentu kaget, dia reflek nyengkeram bahu Shaka.
“Lo boleh pindah, tapi ada syaratnya.” ujar Shaka sambil senyum tipis. Tangan Shaka melingkar apik di pinggang Keano.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Enemy To Best(boy)Friend
عشوائي"Gak capek apa, musuhan mulu kita?" tanya seorang remaja bernama Kaishakar Jeananta Leonard pada laki-laki disebelahnya. "Enggaklah, kan musuhannya kalo diluar doang." jawab kulkas berjalan bernama Keano Nadestha Washington. --- WARNING-!! CERITA...