FETBF | 12. Orang tua prik

7.7K 529 7
                                    

Shaka dan Keano sudah sampai di rumah Delfa. Mereka keluar dari dalam mobil.

Sebelum masuk, Shaka menitipkan kunci mobilnya pada satpam sekaligus supir pribadi keluarganya.

"Pak Kum, Shaka nitip mobil ya. Sama itu ada tas tolong dibawain ke kamar Shaka."

"Baik, Den."

Shaka kembali ke tempat Keano berdiri. Sudut bibir dan pipi Keano terdapat noda coklat, ditangan kanan anak itu ada ice cream vanila yang masih utuh sudah sedikit mencair. Dan tangan kirinya memeluk boneka Cinnamoroll kesayangannya.

"Buka sebentar mobilnya, pak." ujarnya yang langsung dituruti Pak Kumis.

Shaka membuka pintu mobil, dan mengambil selembar tissu. Lalu keluar dan menutup pintu mobil lagi.

Ia membersihkan noda coklat yang menempel di wajah manis Keano. Setelah bersih, Shaka membuang tissu bekas itu ke tempat sampah dan menghampiri Keano lagi.

"Gendongg~" pinta Keano manja.

Tanpa basa-basi, Shaka langsung menggendong Keano ala koala. Lalu masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu atau membunyikan bel.

"Enak banget langsung masuk gitu aja. Berasa gak ada penghuninya." sahut seseorang yang melihat Shaka masuk. Itu suara setan bernama Shanta.

"Gak keliatan sih." ucap Shaka tanpa beban. Ingin sekali Shanta menjambak rambut abangnya itu.

"Ice cream-nya kasih ke Shanta, sayang." titah Shaka.

"Widih baik banget lo bang baru dateng udah ngasih gue ice cream." ujar Shanta senang yang langsung dipelototi Keano.

"Engga mau!" tolak Keano.

"Biar disimpen di kulkas."

"Mau aku makan."

"Kai kan udah bilang, gak boleh dihabisin sehari." ujar Shaka memberi pengertian, "Sekarang disimpen dulu. Besok baru boleh makan."

Akhirnya dengan terpaksa Keano memberikan ice cream-nya ke Shanta. "Jangan dimakan! Masukin ke kulkas." peringat Keano menatap tajam terkesan lucu ke Shanta.

Selesai dengan perdebatan kecil tadi, Shaka segera membawa tubuh Keano ke ruang keluarga. Disana ada Daddy dan Papa-nya yang sedang menonton TV.

"Oh udah dateng, Shak?" tanya Delfa basa-basi.

"Belum, masih di rahim." jawab Shaka asal.

Keano tak memberi salam ke orang tua Shaka. Ia masih kesal karena kue yang dimakan Delfa. Jadi ia memutuskan untuk tidak berbicara dengan laki-laki itu.

Ternyata disana bukan hanya Daddy dan Papa Shaka, namun ada Papi dan Mama Keano.

"Udah gedhe masih aja digendong." sinis Anita.

Keano tak menanggapi, ia malah semakin memeluk leher Shaka. Dan menenggelamkan kepalanya di leher Shaka.

"Kok kalian lama sih?" tanya Daddy Shaka.

Reygantara Arion Pradipta, atau yang biasa dikenal dengan panggilan Reygan. Ia adalah seorang CEO yang sangat dihormati karena ketegasan dan kewibawaannya. Padahal aslinya satu spesies sama si kembar.

"Biasalah anak muda." jawab Shaka lebay.

"Terus tuh bocah kenapa nempel mulu sama lo?" kali ini Papi Keano yang bertanya.

Ia adalah Davino Renangga Washington. Sama seperti Daddy Shaka, Papi Keano juga seorang CEO yang dikenal karena sifat tegas dan dinginnya. Padahal kalo udah sama keluarganya bakal sama priknya.

From Enemy To Best(boy)Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang