“Papaa, Kean laper!” ucap seseorang dari arah tangga.
Disana ada Keano yang sepertinya baru bangun tidur. Terbukti dari rambut anak itu yang acak-acakan dan muka yang kusut, tapi malah tambah imut.
Anak ini menghampiri mereka yang berada di ruang keluarga.
“Pa, masakin Kean.” pinta Keano.
“Dih baru bangun udah nyuruh-nyuruh aja.” ujar Anita.
“Serah aku lah!” sungut Keano.
“Paa masakin.” pinta Keano lagi.
“Ngapain nyuruh gue? Itu ada mak lo, trus Shaka kan juga pinter masak.”
“Itung-itung ganti rugi kali, Paa. Pelit banget!” Keano kembali kesal saat mengingat kuenya yang dimakan oleh Delfa.
“Ganti rugi buat apaan?” tanya Reygan penasaran.
“Papa kemarin makan kue Kean gak bilang-bilang!” sewot Keano.
“Gue udah bilang ke Shaka.” ucap Delfa tak terima dituduh.
“Kan yang punya kuenya aku bukan Shaka!”
“Tapi kan tetep aja gue udah ijin!” tuh kan tuh kan ribut.
“Gak bisa! Pokoknya Papa harus ganti rugi!”
“Engga mau! Enak aja, gue udah ijin.”
“Itu gak keitung ijin, harusnya ijinnya tuh ke Kean bukan ke Shaka!”
“Ya bodoamat, siapa suruh punya kue gak dimakan?!”
“Kean gak peduli, pokoknya Papa harus masakin Kean!”
Yang lainnya hanya menonton perdebatan antara Delfa dan Keano.
Darrel cukup terkejut, tak menyangka calon mertuanya akan berdebat dengan Keano seperti ini. Ia juga terkejut melihat penampilan Keano yang jauh dari kata badboy.
“Kenapa sih ini ribut-ribut?” tanya Shaka yang sepertinya baru bangun tidur.
“Kai, Papa masa gak mau ganti rugi kue yang dia makan kemarin sihh!” adu Keano pada Shaka.
“Enak aja minta ganti rugi ke gue! Orang gue udah ijin ke lo.” sungut Delfa menunjuk Shaka.
“Udah-udah jangan ribut yaa. Kamu nyuruhnya yang baik dong, masa sambil marah-marah?” ujar Shaka lembut pada Keano.
“Kok kamu gak dukung aku sih?!”
“Sayang, kamu ngalah aja ya. Masakin Keano, jangan ribut gini.” bujuk Reygan menenangkan istrinya.
“Kok lo jadi belain dia sih?! Harusnya lo belain gue!”
“Gak git-”
“Udahlah sana! Lo aja yang masakin!”
“Kamu juga, Kai! Sana masakin, malesin banget!”
Reygan dan Shaka sangat amat tertekan dengan sikap kedua manusia yang mereka sayangi itu.
“Mau makan apa, hm?” tanya Shaka sambil senyum tertekan.
“Kamu kok gitu senyumnya?! Gak ikhlas ya? Kalo gak ikhlas tuh gak usah nanya-nanya sok ikhlas gitu.” omel Keano.
“E-enggak gitu, sayang.” ucap Shaka cepat takut jika Keano lebih marah. Susah bujuk nya nanti.
“Yaudah. Aku mau chicken dipukul-pukul sama sambel.” ujar Keano ketus.
'Apa susahnya tinggal ngomong Ayam geprek doang?' batin semua yang berada di sana kecuali Delfa.
Shaka semakin tertekan. Biasanya jika Keano ingin makan ayam geprek langsung pesan online, tak perlu repot-repot membuat sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Enemy To Best(boy)Friend
Rastgele"Gak capek apa, musuhan mulu kita?" tanya seorang remaja bernama Kaishakar Jeananta Leonard pada laki-laki disebelahnya. "Enggaklah, kan musuhannya kalo diluar doang." jawab kulkas berjalan bernama Keano Nadestha Washington. --- WARNING-!! CERITA...