FETBF | 18. Kembali sekolah

6K 502 7
                                    

Kalau ada typo, tolong tandain ya manis~

»»——⍟——««

“Kai~ gua mau bawa motor sendiri!”

“Enggak. Bareng atau nggak usah sekolah sekalian?”

Akhirnya pemuda manis yang diketahui adalah Keano itu melempar kunci motornya asal. Lalu berjalan keluar kamar dengan kaki dihentak-hentakkan.

Ini adalah hari senin, hari dimana manusia kembali ke aktivitas sibuk mereka. Hari yang sangat dibenci oleh para siswa. Juga hari pertama kepindahan Keano ke sekolah Shaka.

Tadinya, Keano bersikeras untuk membawa motor sendiri. Tapi Shaka tidak mengizinkan. Alhasil mereka terlibat perdebatan di pagi hari.

Oh iya, saat ini mereka berdua masih berada di mansion orang tua Shaka.

Shaka yang melihat Keano keluar, langsung menyusulnya. Sampai di lantai dasar, ia melihat keluarganya sudah berkumpul ditambah dengan keluarga Keano yang bergabung.

Kedua keluarga tersebut memang sering menghabiskan waktu bersama, tak heran jika Keano menganggap Delfa dan Reygan sebagai orang tuanya sendiri. Begitupun sebaliknya dengan Shaka, Shanta, dan Shasa.

Shaka mendudukkan dirinya di samping Keano. Biasanya Keano akan mengambilkan nasi beserta lauk-pauk untuknya. Tapi sepertinya ia masih kesal dengan Shaka, makanya tidak ada niat sedikitpun untuk menyiapkan makanan kekasihnya itu.

“Sian amat, dicuekin.” celetuk Shanta menyebalkan.

“Kenapa, sih? Pagi-pagi udah ribut aja.”

“Anak Papa nyebelin!” seru Keano dengan wajah kesal.

“Udah-udah, lanjutin dulu makannya. Nih buat lu, Shak.” ujar Delfa, kemudian menyerahkan makanan Shaka.

Mereka makan dengan tenang, tanpa adanya keributan. Mungkin sudah terbiasa. Ketika di meja makan harus pake etika, kalau makannya ngemper ya terserah mau lungguh ndodok atau ngangkang sekalian sambil ngobrol.

Ngomong-ngomong, teman-teman mereka sudah pulang, tadi pagi-pagi sekali. Katanya nggak bawa seragam jadinya pada pulang pagi biar nggak telat.

Padahal sampe sekolahan juga paling bolos.

Selesai sarapan, Shaka dan Keano akhirnya berangkat menggunakan mobil. Walaupun Keano sempat rewel ingin memakai motor.

“Udah, nggak usah cemberut gitu.”

“Lo nyebelin!” sungut Keano.

Panggilan Keano yang kembali menggunakan lo-gua menjadi tanda bahwa anak itu sudah sembuh dari demamnya.

Memang seperti itu, ketika Keano sakit dan sifat manjanya keluar pasti akan menggunakan aku-kamu. Ketika sudah sembuh berubah ke mode awal.

Shaka pun terlihat tidak mempermasalahkan panggilannya.

I love you to, sayangggg~” balas Shaka menyebalkan.

Keano semakin kesal dibuatnya.

Akhirnya ia tak membalas apapun, suasana hening sampai keduanya tiba di sekolah.

Shaka memarkirkan mobilnya di tengah-tengah mobil Barat dan Aldo. Kedua orang itu memang jarang menggunakan motor, alasannya, tidak ingin Matheo atau Caramel kepanasan. Bucin emang.

Setelah memarkirkan mobilnya, Shaka dan Keano keluar dengan penampilan khas badboy. Seragam dikeluarkan, rambut acak-acakan, dan jangan lupakan wajah datar Keano yang secara otomatis terpasang jika di lingkungan sekolah.

From Enemy To Best(boy)Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang