Warning 🔞🔥🔞🔥
Mengandung kalimat vulgar.
18 tahun kebawah dilarang baca, yang maksa baca bukan salah saya.
****
Krist merenggangkan ototnya yang serasa kaku. Bagaimana tidak, sepuluh hari terakhir dia harus lembur secara penuh. Dia tidak memiliki waktu tidur yang baik belakangan ini. Tidur diatas jam 11 malam dan harus bangun di jam 6 pagi. Atasannya mungkin sedang gila. Belum lagi kekasihnya yang selalu merengek ingin bertemu. Benar-benar seperti anak kecil, tidak bisa mengerti jika kondisinya sedang lelah.
Baru saja dia ingin merebahkan tubuhnya. Ponselnya berdering menampilkan nama kekasihnya yang sudah menelepon. Dia mengerang pelan, untuk apa dia menelepon di jam seperti ini astaga. Jika wanita itu akan mengomel Krist bersumpah lebih baik mereka putus saja.
"Ha–"
"Phi Krist, kenapa baru mengangkat panggilanku. Kemana saja kau hari ini?"
Bahkan dia belum selesai dengan kalimat halonya. Dan lihat, Krist mengusap wajahnya kasar. "Kau tahu. Aku bekerja. Aku lembur dan aku lelah. Bisakah kau berhenti bertingkah seperti anak kecil"
"Kau jahat Phi Krist. Kau lebih mementingkan pekerjaanmu daripada aku. Besok weekend, kau harus pergi berkencan denganku. Jika tidak–"
"Jika tidak kau akan apa. Kau mau mengancam akan memutuskan aku lagi. Oke akan kujawab sekarang. Besok memang weekend tapi aku ingin santai di rumah. Jadi kita putus kan. Deal. Jangan ganggu aku lagi"
"Phi Kr–"
Klik,
Krist mematikan ponselnya. Lalu merebahkan tubuhnya dan dalam hitungan menit dia sudah tertidur pulas. Tidak peduli dengan sumpah serapah wanita itu lagi.
.
.
.Krist membuka matanya perlahan. Hah, ini weekend. Dan akhirnya dia bisa bersantai. Sudah lama dia ingin bebas dari wanita itu. Saat pertama berpacaran dia terlihat baik namun lama kelamaan sikapnya menjadi berlebihan. Krist tak suka dengan yang seperti itu.
Dia menyalakan ponsel dan melihat banyak sekali panggilan dan pesan dari mantannya itu. Dia tak menggubrisnya dan malah memblokir nomornya. Lalu tiba-tiba ada panggilan masuk. Itu dari Toptap temannya.
"Halo"
"Krist, kau mau ikut dengan kami?"
"Kemana. Aku ingin istirahat sungguh. Aku sedang malas keluar"
"Ck, kau ini. Dengarkan aku dulu. Aku dan beberapa teman dari devisi kita mau pergi ke tempat spa. Sedang ada diskon. Pasti lelahmu juga akan hilang. Tubuhmu akan segar kembali"
Krist tampak menimbang tawaran dari temannya itu. Sepertinya sangat menjanjikan. Mungkin dia juga bisa merelaksasikan otak dan pikirannya.
"Baiklah. Kirim saja alamatnya. Nanti aku menyusul"
Setelahnya Krist langsung bergegas mandi dan keluar untuk membeli sarapan. Dia sedang malas memasak.
.
.
.Krist sampai ditempat yang diberikan oleh Toptap. Disana sudah ada beberapa temannya. "Apa semuanya sudah berkumpul?" . Ada sekitar 5 orang disana termasuk Krist. "Kalau begitu aku akan mengurus reservasi dulu" ucap Toptap.
Setelah beberapa saat Toptap kembali. "Ayo kita masuk. Satu ruangan satu orang" ucapnya sambil memberikan sebuah kartu.
Krist memasuki kamarnya. Disana ada 1 ranjang dan beberapa peralatan pijat dan spa. Aroma dari Diffuser di ruangan itu membuatnya rileks. Dia duduk diatas ranjang menunggu petugas yang akan memberikannya pelayanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Massage (21+)
Cerita PendekCuma pikiran kotor author yang dipublish 🌚 Ini cerita homo Boys x Boys Yang gak suka bisa minggir Warning : mature content 🔞