Can You Love Me, Sasuke? 16

5K 364 65
                                    

Part 16

Drrrttt.. drrrtt...

"Moshi moshi..."

"Kushina, kita mendapatkannya." Saut seseorang disebrang sana.

"A-apa maksudmu Fugaku-kun?" Tanya Kushina yang suaranya tiba-tiba saja bergetar.

"Aku sudah menemukan pendonor untuk Naruto."

"Ya tuhan.." Kushina terduduk saat mendengarnya. Hatinya bercampur aduk antara senang dan takut. Ia senang karena ada orang yang berbaik hati memberikan kehidupan pada anaknya. Namun, disisi lain ia takut jika operasinya gagal.

"Kushina, dengarkan aku. Ini untuk kesembuhan Naruto.kau tidak perlu memikirkan biaya. Kau ingin melihatnya bahagia bukan? Ini lah saatnya." Jelas Fugaku mencoba meyakinkan istri dari sahabatnya itu.

"Siapa? Siapa pendonor baik hati itu?"

"Aku tidak bisa mengatakannya disini. Datanglah sepulang kerja keruanganku. Jika kau menyetujuinya kita bisa melakukan operasinya besok."

"Baiklah, terima kasih Fugaku-kun. Kau sudah banyak sekali membantu keluarga kami. Entah bagaimana aku bisa membalas-"

"Kushina, Naruto sudah seperti anakku sendiri.kalau begitu kabari aku jika kau sudah berada dirumah sakit."

"Hai. Terimakasih Fugaku-kun."

"Hn."

Kushina mematikan teleponnya dan menatap kearah layar handphone yang menunjukkan foto keluarga kecilnya. Air mata mengalir membasahi pipinya.

"Anata, aku harap ini pilihan terbaik untuk Naruto."

***

Sasuke mengerjapkan matanya, sepertinya ia ketiduran setelah menyampaikan isi hatinya pada lelaki didepannya ini. Dilihatnya jam yang menunjukkan pukul 8 malam. Pandangannya kembali kearah Naruto yang masih terbaring.

"Naru.."

"Sasuke-kun?"

Sasuke mengalihkan pandangannya dan berdiri saat mendapati Kushina yang masuk keruangan dengan bunga ditangannya.

"Hn. Kaa-san"

"Terimakasih sudah mau menjaga Naruto seharian ini." Ujar Kushina dengan senyuman tulusnya, yang dibalas anggukan oleh Sasuke. Kushina menyadari pandangan Sasuke yang mengarah ke bunga yang digenggamnya. "Ah, tadi aku bertemu lelaki yang katanya teman Naruto. Dia menitipkan ini padaku saat berpapasan tadi. Kalau tidak salah namanya Sai. " Jelas Kushina sambil menyimpan bunga tersebut dinakas dekat kasur anaknya.

"Hn."

Sasuke hanya menatap bunga itu tanpa minat. Sepertinya lelaki berkulit pucat itu minta diberi pelajaran.

"Ano ne, Sasuke-kun." Panggil Kushina sambil duduk menatap anak semata wayangnya dengan sendu.

Sasuke mengalihkan pandangannya pada Kushina dan menunggu wanita tersebut melanjutkan ucapannya.

"Maaf ya, jika anak nakalku ini sudah merepotkan mu selama ini." Ucapnya sambil menggenggam tangan Naruto.

Sasuke yang mendengar itu langsung terdiam. Entahlah rasanya ia bingung harus menanggapinya seperti apa.

"Dulu saat Naruto dinyatakan memiliki penyakit yang sama seperti ayahnya. Kaa-san sangat bingung harus bereaksi seperti apa. Karena mencari pendonor jantung tidaklah mudah. Rasa takut terus menghantui mengingat dulu Minato melewati masa masa hidupnya dengan sulit membuat kaa-san takut Naruto merasakan hal yang sama." Jelas Kushina, ia mencoba untuk bercerita dengan senyum tipis diwajahnya.

Can You Love Me? (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang