Part 1
Naruto benar-benar frustasi sekarang. Kejadian saat disekolahnya tadi terus terngiang-ngiang dipikiran Naruto. Merasa frustasi berdiam diri di kamar, ia memutuskan untuk keluar kamar. Lebih baik dirinya mencari udara segar diluar. Dengan langkah gontai Naruto menuju pintu utama.
"Naruto? Kamu mau kemana nak? Ini sudah malam" ucap Kushina ibunya Naruto yang baru saja keluar dari dapur. Sepertinya ibunya baru saja selesai memasak, terlihat dari apron yang masih melekat ditubuh kurusnya serta rambut merah panjangnya yang diikat. Naruto tersenyum lembut kearah ibunya.
"Naru ingin keluar sebentar kaa-san" ucap Naruto sambil berjalan kearah ibunya dan mengecup pipi ibunya. Naruto hanya tinggal berdua dengan ibunya,karena sang ayah sudah meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya pada saat dirinya masih berumur 12 tahun. Memang dirinya orang biasa dan bukan dari keluarga terpandang seperti teman-temannya di sekolah. Tapi hal itu tidak membuat Naruto merasa malu,minder, dan sebagainya. Karena baginya dengan hanya adanya sesosok ibu seperti ibunya itu sudah lebih dari cukup.
"baiklah tapi jangan lama-lama ya, kamu harus ingat dengan kondisimu. Karena udara malam tidak baik untuk tubuhmu Naru." ucap ibunya sambil mengelus surai pirang anak semata wayangnya. Naruto hanya membalasnya dengan senyum sambil berjalan keluar. Sebeneranya Naruto paling tidak suka jika ibunya selalu mengkhawatirkan kondisi tubuhnya yang memang bisa dibilang lemah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Naruto melangkahkan kakinya menuju sebuah taman. Taman tersebut terlihat sepi, hingga terdengar samar-samar ada suara yang membuat dirinya sedikit merinding sebenarnya. Naruto melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 7 malam. 'apa itu suara hantu? Tapi mana mungkin ada hantu jam segini. Ehh? Emangnya hantu datangnya jam berapa?' batin Naruto mulai ngawur. Dengan tekad yang kuat bahwa itu bukan suara hantu. Naruto mulai mendekati asal suara tersebut yang berasal dari dekat pohon yang berada beberapa langkah disebelahnya.
"Sasu..ngh ke"
DEG!
Naruto membulatkan matanya saat pendengarannya menangkap nama yang tidak asing. Langkah kakinya berhenti saat itu juga. Dengan perlahan Naruto mencoba mengintip dari pohon besar tersebut. Matanya makin membulat dengan muka yang sudah memerah. Disana tepat dibangku taman yang hanya berjarak 100 meter dari pohon tempatnya berdiri terdapat seorang lelaki yang sangat ia kenali tengah berciuman dengan seorang gadis yang juga ia kenali. Itu Sasuke, dia sangat yakin dengan mata dan pendengarannya bahwa lelaki yang tengah berciuman dengan gadis berambut pink mencolok itu pasti Sasuke lelaki yang sudah menyita perhatiannya selama ini . Gadis cantik yang tengah bersama Sasuke itu adalah Sakura si wakil ketua osis disekolahnya, ia adalah orang-orang populer seperti Sasuke.
Tiba-tiba cairan bening mengalir dari matanya Naruto menutup mulutnya berusaha untuk tidak bersuara. Naruto sama sekali tidak beranjak dari tempatnya, sampai Sasuke melepaskan ciumannya dari Sakura dan mencium dahi Sakura dengan lembut.
"aku mencintaimu Sakura" ucapnya yang membuat hati Naruto seperti tertusuk ribuan pisau dan ditimpa batu yang sangat besar. Naruto merasa kakinya tiba-tiba jadi sangat lemas sekarang,hingga dirinya jatuh tertunduk sambil menompang tubuhnya dipohon tersebut. Bisa ia lihat Sakura yang tersenyum manis sambil mengecup bibir Sasuke.
"aku juga mencintaimu Sasuke, sangat." Ucapnya yang langsung mencium bibir Sasuke.
Naruto sudah tidak bisa merasakan apapun kecuali rasa sakit yang melanda hatinya saat ini. Naruto berusaha dengan keras untuk berdiri. Ia lalu berlari menjauh dari taman tersebut. Air mata tak henti-hentinya jatuh dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (Slow Up)
Ficção AdolescenteUcapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit. perjodohan yang terikat dalam hubungan merekapun hanya bisa dirasakan sepihak olehnya. Naruto bingung dengan apa yang harus ia perbuat. Har...