PART 12
Sasuke memasuki rumahnya. Ia berjalan menuju ruang tamu dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Ia mengernyit bingung. Tidak biasanya rumahnya terlihat sepi. Biasanya Mikoto akan tergesa-gesa menuju pintu dan langsung menyambut kedatangannya atau mungkin lebih tepatnya kedatangan si pirang. Huhh Usuratonkachi.
Oh iya, mengenai si pirang ia baru ingat kalau seharian ini ia tak melihatnya sama sekali disekolah. Dan lagi, biasanya saat jam pulang ia selalu melihat si pirang bersama dua teman lelakinya. Tapi tadi ia hanya melihat kedua temannya saja. Cih lagian untuk apa ia memikirkannya. Itu bukan urusannya. Lebih baik sekarang dirinya mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya sejenak. Jujur saja ia benar-benar lelah setelah tadi membantu kakashi-sensei memeriksa nilai ulangan. Dan lagi saat jam pulang sekolah tadi ia ada jam latihan basket yang membuat dirinya pulang terlambat seperti sekarang ini.
CKLEKK
Sasuke meneggakkan tubuhnya saat mendengar suara pintu depan terbuka dan ia mendapati Mikoto dan Kushina yang terlihat sedang tertawa sambil membawa beberapa kantong plastik yang ia yakini isinya adalah bahan-bahan masakan.
"Tadaima"
"Okaeri " Balas Sasuke sambil medekati dua wanita itu dan membantu mereka mebawakan beberapa kantong.
"Sasu, kau sudah pulang? Mana Naruto?" Tanya Mikoto.
"hn, aku tadi ada latihan basket." Balas Sasuke sambil menenteng belanjaan yang dibawanya menuju dapur diikuti oleh Kushina dan Mikoto.
"Aish mommy tidak menanyakan kau dari mana. Yang mommy tanyakan itu dimana Naruto."
"ck, kami tidak pulang bersama!" balasnya sambil meleggang pergi setelah menyimpan belanjaan tadi di meja.
"Aishh anak itu, bagaimana ia bisa begitu cuek!" kesal Mikoto melihat tingkah anaknya.
"Sudahlah Miko-chan mungkin Naruto sedang bersama Kiba atau Gaara." Balas Kushina mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Aihh kau ini bagaimana Kushi-chan, harusnya kau khawatir juga." Ucap Mikoto sambil berjalan menuju dapur.Kushina yang mendengar ucapan sahabatnya itu hanya dapat tersenyum tipis.
Kalau boleh jujur tentu saja dirinya khawatir. Tapi mau bagaimana lagi ia merasa sudah sering merepotkan keluarga sahabatnya ini. Dan ia tak mau membuat mereka kesusahan hanya karena sikap anaknya akhir-akhir ini selalu pulang terlambat.
***
BYURRR
Naruto membuka matanya saat merasakan air yang membasahi wajahnya. Ia meringis saat tiba-tiba linu dibagian tengkuknya. Ah ia baru ingat tadi ada seseorang yang memukul tengkuknya saat ia mencoba berontak. Naruto mencoba menegakkan tubuhnya dan memandang sekitar. Dimana ini?
"Kau sudah bagun?" sebuah suara membuat Naruto mengalihkan pandangannya mencari sumber suara tersebut.
"D-Dimana ini?" lirih Naruto sambil menatap ketakutan pada dua lelaki yang ia sendiri tidak tau siapa mereka.
"Tenang saja. Kita ada digudang sekolah" Ucap lelaki bersurai abu dengan seringaiannya.
"S-siapa kau? Kumohon le-lepaskan aku"
CEKREKK
Naruto memejamkan matanya saat sebuah flash kamera menyilaukan matanya.
"A-apa yang kau lakukan!"
"Halo Naruto-kun! Aku Hidan, orang yang membenci tunanganmu. Kau tidak perlu takut. Aku hanya ingin ber,ain sebentar saja."
"Aku tidak ma-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (Slow Up)
Teen FictionUcapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit. perjodohan yang terikat dalam hubungan merekapun hanya bisa dirasakan sepihak olehnya. Naruto bingung dengan apa yang harus ia perbuat. Har...