PART 8
Sasuke membanting pintu kamarnya dengan keras, ia langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur sambil mengacak rambutnya kasar. Pikirannya begitu kacau sekarang. Dadanya terasa sesak. Jujur saja, ia juga merasa bingung pada sikapnya sendiri. Ia tidak menyangka kalau ia bisa berlaku begitu kasar pada lelaki pirang itu.
TOOKK TOKK
Sasuke melirik kearah pintu saat mendengar suara ketukan pintu dari kamarnya. Baru saja ia akan beranjak dari kasur, namun pintu sudah lebih dulu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang sedang menyender dipintu sambil melipat kedua tangannya didada, dan menatap garang kearah Sasuke.
Sasuke hanya mendengus melihat Mikoto yang masih menatapnya garang, ia tau apa yang berada dipikiran wanita itu namun ia memilih diam dan beranjak menuju kamar mandi.
"Sasuke, kita perlu bicara." Tegas Mikoto sambil memasuki kamar Sasuke, membuat Sasuke menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Mikoto datar.
"Apa yang kau lakukan pada Naruto? Aku mendengar pertengkaran kalian." ucap wanita itu sambil mendekati anak bungsunya.
Sasuke mendengus tidak suka. Rahangnya mengeras saat mendengar nama itu disebut oleh Mikoto, jujur saja ia malas membahas hal ini. ia butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.
"Uchiha Sasuke, aku sedang berbicara denganmu!" ucap Mikoto penuh penekanan. Sedangkan Sasuke hanya memutar bola matanya malas dan berbalik meninggalkan Mikoto.
"Sasuke! Mommy mohon, hentikan sikapmu itu. Tidak bisakah kau melupakannya? Ini semua bukan salahnya. Kau tidak pernah merasakan apa yang Naruto rasakan. Kau hanya memandanya dari sudut pandangmu saja" ucap Mikoto sambil menggenggam pergelangan tangan Sasuke.
"Sasuke de-" "Stop! Tidak bisakah Mommy meninggalkanku sendiri? Dan jangan ikut campur urusanku!" bentak Sasuke sambil menatap Mikoto kesal. Sedangkan Mikoto hanya menatap tidak percaya kearah Sasuke, ini pertama kalinya Sasuke membentaknya. Menyadari kebodohannya, Sasuke mengusap wajahnya kasar dan pergi meninggalkan Mikoto sendirian dikamar.
***
Setelah kejadian malam itu, Naruto bertekad untuk pergi ke sekolah dan menemui Sakura ia tak ingin Gadis itu salah paham dan membuat Sasuke makin membencinya. Dalam perjalanan menuju kelas ia hanya bisa menunduk mendengar beberapa siswa yang membicarakannya. Jujur saja ia takut saat mendapati beberapa tatapan tajam dan jijik kearahnya.
"Naruto!"
Naruto membalikkan tubuhnya saat mendengar suara sahabatnya Kiba yang memanggilnya. Dan benar saja, lelaki pecinta anjing itu tengah berlari kearahnya dengan cengiran bodohnya dan jangan lupakan Gaara yang berjalan santai sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan Kiba.
"Naruto, kau sudah baikan? Aku turut senang kau diperbolehkan ke sekolah" Ucap Kiba saat sudah sampai didepan Naruto, yang dibalas anggukan oleh lelaki pirang itu. "Ayo ke kelas bersama" ucapnya sambil menggandeng tangan Naruto dan berjalan meninggalkan Gaara yang mengendus kesal dibelakang.
Sesampainya didepan pintu kelas Naruto langsung menghentikan langkahnya, membuat Kiba dan Gaara menatapnya bingung. Jujur saja ia takut kalau nanti teman-temannya akan menjauhinya dan menghinanya habis-habisan.
"Ada apa Naruto?" tanya Gaara yang dibalas gelengan oleh Naruto. "Kau takut?" tanya Gaara lagi yang langsung membuat tubuh Naruto menengang.
"Pfftt, apa yang kau takutkan Naruto? Hell, mereka tak akan menerkammu bodoh. Kau masih punya kami. Ayo masuk!" ucap Kiba yang langsung menarik tangan Naruto untuk masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (Slow Up)
Fiksi RemajaUcapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit. perjodohan yang terikat dalam hubungan merekapun hanya bisa dirasakan sepihak olehnya. Naruto bingung dengan apa yang harus ia perbuat. Har...