Part 14
Sasuke tidak bisa berhenti mengacak surai Ravennya. Pikirannya tak karuan sekarang. Bahkan rasa sakit ditubuhnya pun tak berasa. Yang ada dibenaknya hanyalah keadaan lelaki pirang yang berada didalam ruangan perawatan. Sai yang berada disebelahnya pun tak kalah khawatir pada lelaki pirang didalam sana. Hanya saja Sai masih bisa menenangkan pikirannya. Tak berapa lama datang lah 2 wanita paruh baya dan 2 remaja yang berjalan tergesa-gesa ke arahnya.
"Sasuke! Bagaimana keadaan Naruto" ucap Kushina, raut wajahnya dipenuhi dengan sirat kekhawatiran. Sasuke yang melihat itu hanya menunduk, seketika lidahnya kelu tidak mampu menjawab pertanyaan Kushina.
"Sasuke! Kenapa kau diam saja?" kali ini Mikoto yang berbicara sambil menggoyangkan pundak putra bungsunya.
"Uchiha-san, Uzumaki-san . Naruto ada didalam dan masih ditangani oleh dokter." Ucap Sai yang mencoba menenangkan kedua wanita paruh baya didepannya ini.
"Astaga, apa yang terjadi padamu Naruto.. maafkan kaa-san" tangis Kushina yang tak bisa dibendung lagi seketika kakinya melemah dan dirinya jatuh tertunduk.
"Kushi-chan.." panggil Mikoto sambil mencoba menumpukan tubuh Kushina kearahnya.
"Sasuke! Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau diam saja?" bentak Kiba yang mulai kesal dengan respon lelaki raven itu.
"Kiba! Pelankan suaramu! Ini dirumah sakit." Ucap Gaara yang mencoba menenangkan sahabatnya itu.
Cklek..
Pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang dokter berambut raven yang masih menggunakan alat pelindung diri lengkap. Seketika semua atensi disana tertuju kearahnya.
"Fugaku-san. Bagaimana keadaan Naruto?" Ucap Kushina to the point.
"Kushina bisa kau ikut aku keruanganku?" ucap Fugaku dengan wajah yang serius.
"Daddy, apa yang terjadi?" Ucap Sasuke sambil mendekati ayahnya. Yang hanya dibalas tatapan yang sulit diartikan oleh Sasuke.
"hn, Ayo Kushina"
"Daddy! Aku ingin ikut!"
"Diamlah Sasuke!" Ucap Fugaku mutlak dan langsung berjalan meninggalkan gerombolan orang-orang disana. Diikuti oleh Kushina.
Sasuke hanya bisa mengepalkan jemarinya kuat menahan gemuruh yang ada di dadanya. Mikoto yang melihat itu hanya bisa memandang iba anaknya dan berjalan mengusap punggung putranya mencoba menenangkan anaknya.
"Ini salahku Mommy" lirih Sasuke sambil menunduk.
"Tidak ada yang harus disalahkan disini Sasuke. Lebih baik kita obati lukamu dulu yah." Ucap Mikoto yang dibalas gelengan oleh anaknya.
"Minna maafkan aku, sepertinya aku harus pergi karena aku ada urusan mendadak" Ucap Sai yang mengitrupsi kegiatan ibu dan anak itu. Yang hanya dibalas anggukan oleh semuanya. Dan Sai pun langsung berjalan menuju arah keluar.
"Ayo Sasuke kita obati dulu" ucap Mikoto
"Tidak Mommy, aku mau menunggu disini." sanggah Sasuke yang enggan meninggalkan tempatnya berdiri.
"Sasuke lebih baik kau obati dulu. Biar kami yang menunggu Naruto disini. kami akan menghubungi mu kalau terjadi sesuatu." Ucap Gaara yang hanya dijawab decakan malas oleh Kiba.
"Sasu, kau tak ingin kan Naruto khawatir melihat keadaanmukan? ayo" Ucap Mikoto mencoba meyakini lagi putranya. Dan kali ini Sasuke mengangguk dan mengikuti ibunya.
Dilain sisi, di sebuah ruangan serba putih itu terlihat dua orang paruh baya yang sedang berbicara dengan serius.
"Jadi ada apa sebenarnya Fugaku. Apa yang terjadi dengan Naruto?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (Slow Up)
Novela JuvenilUcapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit. perjodohan yang terikat dalam hubungan merekapun hanya bisa dirasakan sepihak olehnya. Naruto bingung dengan apa yang harus ia perbuat. Har...