Ditempat yang luas, sunyi dan sepi itu berdiri sebuah pohon sakura yang daunnya berguguran. Dibawahnya terdapat dua orang pemuda dengan surai berbeda. Yang satu rambutnya pirang berantakan, sedangkan yang satunya berwarna raven melawan gravitasi. Si pirang terlihat begitu nyaman dalam tidurnya, kepalanya berada dipaha si raven. Sedangkan pemuda raven ini tengah asik memandang wajah si pirang. Tangannya mengelus setiap lekuk wajah si pirang.
Pemuda berambut pirang itu memiliki tanda lahir berupa tiga garis disetiap pipinya yang memberikan kesan manis di wajahnya. Tidak lupa kulit tan-nya yang entah mengapa sangat cocok dengan warna rambutnya yang kontras. Bibir merahnya menambahkan kesan manis pada pemuda itu. Merasa tidurnya terusik, si pirang membuka matanya menampakkan sepasang blue-shappire yang sangat indah. Si pirang hanya tersenyum saat matanya bertatapan langsung dengan sepasang onyx yang mentapnya dengan tatapan lembut.
Pemuda berambut raven itu memiliki bentuk rambut yang anehnya melawan gravitasi namun tidak mengubah ketampanannya sedikitpun. Mukanya mulus tanpa cacat sedikitpun. Tatapannya yang tegas dan tajam. Rahangnya yang kokoh. Tubuh tegapnya. Dan jangan lupakan kulitnya yang putih. Sungguh begitu banyak deskripsi yang susah untuk diungkapkan untuk pemuda raven yang satu ini. Mungkin jika bisa dirangkum dalam satu kalimat yang cocok untuknya adalah 'lebih dari sempurna'.
"Apa aku membangunkanmu?" ucap si raven dengan suara barithone nya yang membuat siapa saja bisa langsung meleleh ditempat termasuk si pirang yang satu ini. Yang ditanya hanya menggeleng sambil tersenyum. Si pirang bangun dan duduk disebelah si Raven memandangi wajah kekasihnya yang rupawan ini. Si raven pun menolehkan wajahnya. Shappire bertemu onyx. Keduanya saling menatap dan mempersempit jarak keduanya. Hingga...
BRAAKKKK!!!
Suara gebrakan menghantam telinga Naruto, membuat pemuda berambut pirang itu terbangun dalam sekali hentakan. Ia melihat sekelilingnya. Hening. Bulu kuduknya merinding seketika. Ia merasakan ketegangan dan keheningan yang berbaur dengan udara yang membuatnya merasa sesak seketika. Tatapan-tatapan dari setiap penjuru kelas membuatnya lemas seketika. Ia mencoba untuk mengucek matanya. Berharap bahwa dirinya tidak salah lihat. Dan sekarang dia mulai sadar bahwa dirinya baru saja tertidur dikelas saat pelajaran Tsunade-sensei.
Guru kimia terkiller yang sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah di Konoha International Highschool tempatnya mencari ilmu sekarang. Dan dirinya mulai menyadari bahwa nyawanya tengah terancam sekarang. Dengan gerakan perlahan ia mendongak keatas dan melihat sesosok tubuh sexy tengah bertolak pinggang dihadapannya. Baru saja dirinya bermimpi indah dan sekarang didepannya sudah berdiri sesosok iblis yang bersembunyi didalam tubuh sexy wanita dihadapannya ini. Naruto merasa begitu sial. Bagaimana bisa dirinya tertidur di jam pelajaran guru killer seperti Tsunade-sensei.
"Apa mimpimu begitu indah, Uzumaki-san?" sindir Tsunade-sensei dengan sarkas. Naruto bergidik mendengarnya. Sekarang dirinya mulai merasakan aura membunuh dalam wanita didepannya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah.
"Maafkan saya, Sensei." Jawabnya dengan gemetar. Tsunade-sensei hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tidak masalah Uzumaki-san. Saya malah penasaran dengan mimpi kamu barusan sepertinya begitu indah. Kenapa tidak kau lanjutkan saja mimpimu barusan?" Naruto shock bukan main mendengar penuturan dari senseinya ini. Apa dia tidak salah dengar.
"a-apa tidak apa-apa sensei? Anda tidak marah?" Tanya Naruto polos. Teman-temannya hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar penuturan bodoh temannya yang satu ini.
"tentu saja kau boleh. Kenapa saya harus marah? Silahkan lanjutkan tidurmu DILUAR KELAS!"
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Dan di sinilah dirinya, berdiri didepan kelas dengan sangat bodohnya. Naruto hanya bisa mengela nafas. Naru to melirik kearah jam tangannya. Masih ada waktu sengah jam lagi sebelum istirahat. 'ahh, lebih baik aku kekantin saja. Itung-itung bisa lewat kelasnya hihihi' batinnya dalam hati sambil cekikikan seperti orang gila.
Masih memasang wajah bodohnya Naruto melangkahkan kakinya kearah kantin. Tapat sebelum melewati pintu masuk kelas 12-A Naruto memperlambat langkah kakinya sambil sesekali menengok kearah jendela kelas tersebut. Naruto menghentikan langkahnya saat dia tidak menangkap sosok yang dicarinya. Diam-diam, Naruto mengintip dari jendela paling ujung kelas tersebut. Mencoba mencari-cari sosok itu. Siapa tau dia kurang teliti tadi. Kelas tersebut begitu tenang dan damai, murid-muridnya juga terlihat begitu berpartisipasi dalam menangkap pelajaran Matematika yang sedang dijelaskan oleh Kakashi-sensei.
"Sedang apa kau disitu?" tanya seseorang dengan suara barithone yang khas dan sudah sangat dihapalkan oleh telinga Naruto. Tersentak, akibat tertangkap basah sedang mengintip. Dengan gerakan slow motion Naruto membalikan tubuhnya kebelakang dan matanya langsung bertemu dengan sepasang onyx yang tengah menatapnya datar.
"Sa-Sasuke?" Naruto hanya bisa merutuki tingkahnya. Bagaimana bisa dia terlihat gugup dan bisa dirasakan oleh Naruto kalau pipinya sudah memanas. Sausuke masih menatapnya dengan pandangan dingin dengan muka datarnya yang tampan. "A-aku sedang.. sedang memperhatikan semut sedang kawin. Ya, benar. Semut sedang kawin. Hehee.." sungguh Naruto merasa seperti orang yang sangat tolol sekarang. Bagaimana bisa dirinya menjadikan semut sedang kawin sebagai alasan.
"hn, penguntit" ucapnya dingin sambil melangkahkan kakinya kearah kelasnya. Meninggalkan Naruto yang masih memasang muka tololnya. Dalam hatinya Naruto begitu kesal dengan ucapan Sasuke yang mengatainya sebagai penguntit. Demi jidat lebarnya Sakura dan demi baju ketat Rock Lee. Naruto bukanlah seorang penguntit. Dia hanya mengintip sedikit. Ralat, bukan mengintip tapi hanya memastikan, hanya itu.
TBC
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Giyuri sendiri masih coba-coba. Jadi kalau kalian mau cerita ini berlanjut mohon vote cerita ini dan jangan lupa comment juga hehe. Maaf kalau ga dapet feel atau banyak typo bertebaran xD jangan jadi SILENT READER!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (Slow Up)
Teen FictionUcapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit. perjodohan yang terikat dalam hubungan merekapun hanya bisa dirasakan sepihak olehnya. Naruto bingung dengan apa yang harus ia perbuat. Har...