chapter 05

7.4K 528 18
                                    

"Menurut kalian, hukuman cleo terlalu ringan gak sih, masa cuma skors 3 minggu, kenapa gak sekalian do aja"  Gerutu Maria kesal.

"Kamu benar-benar gapapa kan? Perlu kerumah sakit? Kepala kamu pusing gak" Tanya leon  beruntun.
"Aku gapapa le, gak usah khawatir" Ujar diana lembut.
"Din aku antar antar sampai rumah yah, aku takut kamu kenapa kenapa" Tanya leon, diana menggeleng.
"Tidak usah, aku baik baik saja, lihat kan aku gapapa" Ucap diana sambil menunjukkan Otot, tapi yang terlihat hanya tangan kecil yang menggemaskan.

Leon terkekeh kecil. "Leon jangan sering sering perhatian sama diana, ingat diana kan udah punya suami" Ucap clara tersenyum lugu.

Leon terdiam lalu menatap diana yang juga menatap nya" Jika suamimu menyakiti mu, datang lah pada ku, aku akan menerima mu dan membahagiakan dirimu " Ucap Leon lembut sambil mengelus pipi nya lembut

Diana menggeleng, lalu melepaskan tangan Leon dari pipinya " Maaf Leon tapi aku mencintai suami ku, dan akan selalu setia terhadap nya apapun yang terjadi, lagipula sikapnya baik terhadap ku akhir akhir ini. " Ucap diana menolak secara lembut, diana bukan orang yang tidak peka, dia sangat peka jika prasaan Leon terhadap nya lebih dari sekedar teman.

Raut wajahnya seketika murung.
"Hai diem diem bae, pulang yuk, nih tas kalian semua" Seru aldo datang bersama damar membawa beberapa tas teman nya.

"Makasih do, mar" Ucap diana, dibalas anggukan.
Mereka pun berjalan beriringan menuju parkiran.

"Din bukannya itu suami lo yah? " Kata Maria sambil menunjuk pria yang kini berjalan ke arah mereka

" Ma-"
"Kak dev" Clara langsung berlari memeluk dev, dev yang risih pun melepaskan pelukan nya secara kasar

"Mas" Diana  menghampiri dev lalu mengalami tangan suaminya.

"Mas kamu kenapa ke sekolah? Ada urusan yah? " Tanya diana lembut.

"Saya ingin menjemput mu " Terasa aneh karena baru kali ini dev berinisiatif menjemputnya, jangankan menjemput, dulu dev menatap nya pun seolah jijik, perasaan hangat menjalar ke hati nya, diana tersipu.

Leon yang melihat nya terbakar api cemburu, dia memang bersyukur pria itu tak menyakiti diana lagi, tapi dia tak suka melihat nya.

Dev milirik Leon lalu tersenyum sinis, berani sekali pria itu ingin merebut istri nya, ya dev Mendengar percakapan mereka lewat CCTV, itulah mengapa dev langsung bergegas dari kantor untuk menjemput diana bahkan Altair sekretaris nya harus menanggung pekerjaan yang belum diselesaikan bos nya ini.

"Kaka bolehkan ara ikut dengan kalian" Tanya clara dengan tampang imut.

"Tidak" Tolaknya tegas.
Clàra Menyerngit bingung, tidak biasanya kaka nya bersikap dingin padanya

"Kaka taukah kamu bahwa diana terluka karena cleo" Tanya Clara 
"Saya tau" Jawab dev ketus
"Lalu kenapa kaka terlihat biasa saja, apakah kaka tidak perduli dengan diana? Cleo sudah sangat jahat kaka dia melukai diana hingga berdarah" Perkataan clra membuat hati diana sedikit sedih,benarkah dev tak peduli padanya? Tapi seharusnya dia sudah terbiasa, mengapa harus merasa sedih' rutuk nya dalam hati

"Bukan urusan mu, dan diana adalah kakak ipar seharusnya kau memanggil dia kaka" Dev menarik tangan diana lembut meninggalkan teman-teman nya

"Seharusnya anda tidak kasar tuan dev yang terhormat, apa yang anda rencanakan? Apakah anda ingin menyiksa diana dengan cara lain? Dengan mematahkan hati nya begitu? Jika anda memang tak menginginkan diana saya siap menggantikan posisi anda"

Bugh

"Jaga bicara mu, ini bukan urusan mu, dan ingat! Sampai kapan pun saya tak akan melepaskan apa yang telah menjadi milik saya" Ujar dev berkata dingin lalu menarik tangan diana untuk mengikuti nya.

Brak

Dev membanting pintu mobil mereka nya dengan kasar, dia memegang stir dengan erah urat-urat nya menonjol menahan amanah

"M-mas? " Diana menyentuh tangan dev gugup, berharap bisa menenangkan nya.

Dev menghela nafas kasar lalu mulai menjalankan mobil nya.
"Jangan terlalu dekat dengan Clara" Ujar dev, diana Menyerngit bingung, tapi dia memilih untuk tetap diam, menunggu kelanjutan dev.

"Cleo memang keras, tapi dia jauh lebih baik dari Clara, jangan tertipu dengan cover, karena yang dekat akan lebih mudah menusuk" Lanjunya penuh dengan teka teki, diana terdiam, pasti pria ini memiliki alasan bukan?

Dev menepi ke sisi jalan.

"Diana" Panggil dev, diana menoleh "maafkan perlakuan saya selama ini, saya tau saya sangat salah, ijinkan saya memperbaiki hubungan ini dari awal"

"Mas, masa lalu biarlah berlalu, tak perlu di ingat kembali, aku sudah memaafkan mu mas"

"Terimakasih diana, kamu memang pasangan yang tepat untuk ku, aku bersyukur daddy mmenikahkan mu dengan ku, aku berjanji akan membahagiakan mu mulai sekarang" Diana tersenyum
"Aku berharap mas dapat menepati janji mas selamanya" Kata Diana

"Saya berjanji" Dev merogoh kantung celananya mengeluarkan sebuah kotak cincin.

"Dulu saya membung cincin pernikahan kita, karena menganggap hubungan ini tak saya harapkan, dan kamu bukan lah orang yang saya cintai, saya selalu menyiksa mu karena saya beranggapan bahwa kamu adalah orang yang haus akan kekayaan keluarga saya.

Sampai Saya mengalami sebuah mimpi, mimpi itu terasa seolah nyata, dimana Saya menyia nyiakan orang yang selama ini tulus dengan Saya, dan memilih bersama wanita yang Saya cintai, sama mempercayai perkatanya, Saya menuruti apapun keinginan nya, dan tanpa sadar Saya telah jauh melukai istri Saya"

Diana memegang dadanya seolah dihantam sesuatu, tapi gadis itu terdiam sambil melihat dev, yang tampak berat menceritakan mimpi nya,

"Saya mempermalukan nya, memakinya dihadapan orang banyak, seolah dia hanya sampah dimata Saya, orang tua Saya sering menegur kelakuan Saya, Saya didalam mimpi sungguh bodoh, Saya kehilangan kepercayaan keluarga Saya demi wanita itu, Saya menyakiti hati istri Saya dengan bercinta dengan wanita itu dihadapan nya, saya tak tau seberapa besar dosa yang saya perbuat terhadap nya"

Diana yang mendengar nya sudah menangis, dia sungguh tak kuat  mendengar kelanjutan cerita itu, seorang dia adalah orang yang mengalami itu semua.

"Saya sering menyiksa nya, tapi dengan hati tulusnya dia tak marah, diapun tak membenci Saya, wanita itu sering memfitnah istri Saya dan saya percaya, lagi lagi saya melukai istri saya, hingga saya menceraikan nya atas saran wanita itu"

Hiks hiks, suara isakan Diana keluar, ingin rasanya Diana menyuruh dev berhenti, tapi dia masih ingin mendengar nya, Diana pun heran dengan dirinya.

Dev memeluk Diana

"I-stri saya bahkan rela mengorbankan nyawanya demi saya, wanita yang saya cintai malah tega menghianati saya, ternyata dia hanya menginginkan harta saya, dan kehancuran saya, malam itu, dia membawa kekasih nya ke rumah ku, dan mengatakan bahwa dia selama ini tak mencintai ku, dan hanya memanfaatkan kebodohan ku, dia pun memperlihatkan bukti bahwa seluruh aset saya telah jatuh ke tangan nya, dia dengan kekasih nya itu tertawa, saya pun muali membentak nya karena amarah, dan semu ini adalah rencananya, mereka ingin menghancurkan hidup saya, pria itu pun mengeluarkan pistol, dan, seorang pahlawan datang, pahlawan yang rela berkorban, tanpa memikirkan dirinya sendiri, d-ia, hiks istri saya, d-ia menyelamatkan pria itu" Dev memukul dadanya

"Dia menyelamatkan dia yang selama ini menyiksa nya, membiarkan nya kelaparan  dan melukai fisik serta batin nya, d-ia tergeletak bersimbah darah jatuh ke pelukan saya, dan disaat terakhir nya dia masih sempat sempat nya mengatakan " A-ku baik baik saja, jangan menangis, mungkin kita memang tidak berjodoh dikehidupan ini, aku tidak apa apa meninggalkan dunia ini dengan cepat, asalkan kamu bahagia "  Sungguh lucu bukan? Yah dia istri ku, bodoh, tapi tidak apa apa aku pun bodoh itu sebabnya Tuhan menjodohkan kami,  istri ku sangat baik hati, dan tulus mencintai ku yang bangsat ini" Dev memeluk Diana lalu menangis, dan beberapa kali mengatakan maaf, Diana pun sama, dia menangis, walaupun yang diceritakan dev hanya mimpi tapi luar biasanya bisa mengubah dev  dan menyadarkan nya.

Entah lah, apakah kejadian itu hanya mimpi semata atau kan ada sesuatu di balik nya? Hanya Tuhan dan pencipta kisah ini yang tau

~To be continued~

Hai guys, aku up sesuai keinginan kalian, maka berilah bintang sebanyak-banyaknya agar aku tetap semangat!

Diana StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang