chapter 23

261 15 2
                                    


Disis lain seorang pria memberantakan seluruh barang dimeja kerjanya, "argh sialan, berani sekali keluarga itu!!" pria itu meremas rambutnya, hah sepertinya wanita gila itu harus saya singkirkan sebelum ia membeberkan kebenaran, pria itu tertawa seperti orang gila.

Pria itu membuka ponselnya dan menghubungi seseorang "habisi wamita itu, ingat jangan sampai meninggalkan jejak" ucapnya dan langsung menutup panggilan.

~diana story~

Devian dalam perjalan ke rumah sakit jiwa yang berada di kota f, kota terpencil dan terpelosok, pria itu menatap jalanan dengan tatapan kosong

Memorinya terus berputar mengingat kenangan kebersamaannya dengan tunangannya

"vian apa kamu sayang padaku?" tanya seorang wanitayang memandang tanaman kesukaannya, pria yang tak lain adalah devian berjalan dan memeluk pinggang wanita itu dari belakang.

" yes, i am. my queen" pria itu mencium pipi tunangannya gamas.

Wanita itu terkekeh lalu tangan lentiknya memetik bunga didepannya.

"i know it, but. Apakah kamu akan selalu mencintaiku disaat aku tak lagi bersamamu?"tanyanya, devian membalikan tubuh wanitanya lalu menatap mata abu yang menjadi dunianya.

"what do you mean, asya? Kamu akan selalu bersama ku! Always with me!" ujar vian, wanita didepannya terkekeh lalu tatapannya berubah sendu. "aku tidak tahu vian, i just human, tak ada yang bisa mengalahkan takdir tuhan, but if this happened , i hope you're happy, without me" ujar wanita tu dengan senyum tulusnya.

"jendral ponsel anda berdering" ujar pria yang mengendari kendaraannya sekarang, membuat vian tersadar.

Vian mengankat panggilan dari bawahannya tersenbut

"tuan ada hal penting yang harus saya katakan "

vian memijat pangkal hidungnya lalu menghela nafas

" hm say it!"

"tuan saya mendapatkan laporan dari kepolisian jika sintya ditemukan meninggal di ruangannya"

Deg

Vian tertegun sesaat, pria disebrang sana menjelaskan keronologinya, diduga sintya mengakhiri hidupnya sendiri dengan menggantung dirinya, tapi setelah diselidiki lebih lanjut, ada sidik jari orang lain, kemungkinan ada seseorang yang sengaja ingin membunuh sintya dan menghilangkan jejaknya.

Devian yakin ini ada hubungannya dengan terungkapnya sintya sebagai salah satu pelaku, apa kemungkianan yang sekang devian pikirkan, bahwa yang melenyapkan sintya adalah salah satu komplotan nya, karena tidak mau identitasnya terungkap, dia membunuh sintya

"lacak sidik jari itu, ingat informasi ini tidak boleh bocor, dan terus pantau perkembangan kasus ini dan laporkan pada saya" setelah mengatakan itu devian mematikan panggilan.

"putar arah kapten eric" perintah devian " baik jendral"

Sekarang devian harus memikirkan langkah berikutnya, untuk itu dia membutuhkan bantuan.

Setelah diselidiki hubungan sintya dan anatasya, tidak lah dekat, sintya merupakan anak rumahan yang kebelukan satu universitas dengan natasya, tapi kemudian ada informasi mengenai, pria yang merupakan kekasih sintya, yang ternya menukai natasya, dan memacari sintya karena ingin memanfaatkn kepintarannya saja.

Pria yang terang terangan mengejar natsaya dibuat sakit hati karena natasya menolaknya, membuat pria itu gelap mata, dan melakukan segala cara untuk mendapatkan nya tapi selalu gagal.

Diana StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang