chapter 06

6.2K 437 6
                                    

Hargai dengan mem-vote, dan coment, !

~DIANA STORY~
Diana memandang cincin di jari manisnya, pipinya terasa panas saat mengingat kemarin, setelah acara menangis, dev langsung mengungkapkan keinginannya untuk selalu bersama nya, dan dev mengungkapkan bahwa dia mencintai Diana.

Mengingat itu diana berguling-guling diatas kasur

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, dev terdiam melihat kelauan Diana, dia yang sadar akan dev yang baru keluar dari kamar mandi pun terduduk dan merasa canggung

"Ehem, aku lupa belum menyiapkan makan malam. " Setelah mengatakan alibinya itu Diana lansung berlari menuju dapur.

Dev yang melihatnya terkekeh geli, dia pun berjalan menuju  almari pakaian untuk berganti baju.

"Semoga kali ini aku bisa selalu membuat mu bahagia, my wife"

***

Dev berjalan menuruni tangga, dia melihat dari arah dapur, Diana yang pokus memasak

Dev berjalan ke arah istri nya

Grep, memeluk istrinya dari belakang, dan menaruh dagunya di pundak kecil istri nya,

Aroma lavender menyeruak ke indra penciuman nya, dan dev suka, kenapa dia baru sadar bahwa istrinya memiliki aroma Lavender yang memenangkan? Ah jangan lupakan wajah nya yang cantik, terlihat polos tanpa mengenakan riasan.

Terasa olehnya tubuh Diana menegang.

"Sayang kamu wangi" Ujar dev dengan suara bass nya.

"Mas jangan begini aku gak bisa konsen" Keluh Diana.
"Gini gimana, aku kan hanya memeluk pinggang mu, dan tidak menghalangi tangan mu bergerak" Ujar nya setengah merengek

"Kamu mengganggu konsentrasi ku mas"
"Aku akan memeluk mu dengan tenang jadi konsentrasi lah" Kata dev tak mau kalah, Diana menghela nafas menyerah.

'Masalahnya jantung ku yang tak tenang mas" Batin Diana, jantungnya berdebar cepat atas perlakuan dev.

Para maid yang sedang bekerja memerah menahan gemas pada pasangan satu ini, sebenarnya mereka tak hanya numpang lewat, tapi sengaja memasang telinga mereka.

Diana telah selesai dan menghidangkan masakan buatan nya ke meja makan dibantu oleh dev dan beberapa pelayan.

Mereka pun duduk di tempat masing-masing, tak lupa Diana pun mengambilkan makanan untuk dev

"Enak, terimakasih my wife" Puji dev, tak tau kah Diana salting dengan pertanyaan.

Diana terdiam, mereka pun melanjutkan acara makan malam dengan Hening.

"Biar mas saja" Kata dev mencegah Diana yang hendak membereskan piring kotor.

"Gak usah mas, biar aku saja"  Tolak nya halus
"Nurut sama suami sayang, ingat, ngebantah dosa loh. "

"Tapi aku bantu yah" Bujuk Diana tak mau kalah
"Baiklah" Keduanya pun membawa cucian piring kotor  ke wastafel  dan mencucinya secara bersamaan.

"Rumah ini sepi yah, terlalu besar untuk kita berdua" Kata dev
"Kan ada para maid" Jawab Diana menjawab seadanya
"Tapi maid kan orang asing yang" Rengek nya, entah apa mau big baby ini.
"Yaudah tinggal pindah rumah aja"
"Masa seorang pengusaha muda nan tampan ini pindah ke rumah yang lebih kecil sih honey"
"Terus mau kamu apa mas" Tanya Diana jengah.
"Yang bayangin deh ada anak anak kecil yang tertawa dan berlarian di rumah kita, bayangkan juga saat mereka memanggil kita berdua mommy dan daddy, pasti adem kan yang"
"Mas? "
"Bikin anak yuk yang? "

Diana StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang