chapter 19

367 28 3
                                    


Diana terkejut mendengar penuturan seseornag dibelakangnya, wanita itu berbalik, tapi sebelum bisa melihatnya, diana seolah ditarik dari alam mimpi, dia terbangun dengan peluh membasahi wajahnya, nafasnya terseggal senggal.

Brak.

Diana terkejut saat seseorang memasuki kamarnya, "diana?, sayang kamu udah bangun?" ternyata dia adalah dev pria itu berjalan kearah diana.

"sayang ingin minum?" dev memberikan segelas air putih, dan diana menerimanya dan meminumnya.

Diana bisa melihat kenapa dev terlihat khawatiir begitu, sebenarnya apa yang terjadi.

"syukurlah kamu sudah sadar, aku mohon jangan seperi ini lagi, aku khawatir, aku takut kamu ninggalin aku" dev memeluk diana erat membuat gadis itu bingung sebenarnya apa yang terjadi.

" mas memangnya aku kenapa?" tanya diana bingung.

" kamu gak sadar selama 24/7 kamu tau kamu buat mas khawatir" ujar pria itu, diana pun terkejut dia tak tau bahwa dia akan tertidur selama itu. "mas panggil dokter aja ya" ujar pria itu turun dari ranjang, diana menggeleng hendak menolak tapi, pria itu tetap bersikeras dengan pilihannya.

Tatapan diana beralih dan tidak mengaja menatap tanganya, dia terkejut melihat ada gelang giok ditangannya, wanita itu mengangkat tanganya dan melihat gelangnya.

'ini gelang yang pernah mommy tunjukan padalu saat liburan, kenapa aku bisaa memakainya?' batinya dia tau gelang itu milik dari anatasya.





~diana story~

Setelah diperiksa oleh dokter, diana diharuskan beristirahat oleh suaminya, pintu kamarnya terbuka, dia melihatibu mertuanya berjalan kearahnya dengan khawatir.

" menantuku sayang, sebenarnya apa yang terjadi mengapa mommy mendengar kabar kamu tidak sadar nak?" diana sendiri bingung harus bilang apa, dia sendiri tak tau

"maaf membuat mommy khawatir" ujar diana tersenyum tulus, valen menggeleng"tidak apa apa sayang mommy senang kamu baik baik saja" uajr valen tatapannya tidak sengaja menatap gelang giok diatangan diana wanita itu mengambil tangan diana dan menatapnya.

"diana kenapa giok ini ada ditanganmu?" ujar valen menatap menantunya "mommy tidak akan menuduhmu diana, tapi cerikan pada mommy" diana menghela nafas inilah yang ingiin diana tanyakan giok itu disimpan oleh valen,dan diana hanya pernah melihatnya sekali saja.

"aku juga tidak tau mom, saat aku bangun gelang ini sudah terpasang diitangan ku"ujar diana menjelaskan, bukannya tenang valen menjadi pucat "diana dimaana kalung mu?" tanya vanel lagi.

"aku menyimpannya mom memangnya kenapa?" ujar diana bingung mengapa valen tiba-tiba bertanya tenatng kalungnya.

" mommy ingin melihatnya, tolong tunjukan pada mommy"diana terdiam lalu gadis itu berjalan ke laci nakas disampinggnya, dia membawa kotak nya keluar lalu memberikannya pada valen,

"mertuanya itu langsung membuka kotak itu berharap kalung nya ada di tempatnya.

Diana dan valen sama sama terkejut melihat kotak itu kosong. "diana, apa kamu memindahkanya atau lupa menaruh?" tanya valen menatap sang menantu "aku tidak pernah memindahkannya mom, bahkan aku tidak pernah memakainya, jika ada yang mencuripun itu tidak mungkin, karena lacinya selalu aku kunci, dan untuk apa mencuri kalung yang tidak ada harganya seperti itu?" valen mengangguk mengerti.

"nak dengarkan mommy, sepertinya masalalu, masa sekarang, dan masa depan akan berubah" ujar valen membuat diana semakin berubah, setelah mengatakannya valen berpamitan pulang, wanita itu tak mengungkit gelang itu atau ingin membawanya .

Diana StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang