chapter 22

244 20 8
                                    


Diana membuka matanya, gadis itu terduduk dan melihat sekitar, kakinya melangkah menuju cermin, wanita itu terkejud dan melihat wajah nya lekat.

"aku kembali?" gumamnya, melihat tubuhnya kembali menjadi dia yang berumur 17 tahun.


Ceklek


"oh sayang kamu sudah bangun?" dev membawa nampan berisi bubur untuknya.

"mas ini benar benar kamu kan?"  tanya dev menghampiri suaminya, dev menyerngit lalu mengangguk,memangnya siapa lagi lelaki yang bisa masuk kekamar mereka.

Diana memijat pelipisnya, apa ia mimpi lagi? Tapi itu tidak seperti mimpi, diana yakin itu dia harus memastikannya, apakah masa depannya telah berubah atau tidak.

"mas, aku boleh tanya gak?" tanya diana, dev tersenyum lalu mengelus rambut diana "tentu saja sayang, tanyakan saja" ujar dev, dian mengatur nafadnya, lalu memandang suaminya "mas aku ingin tanya mantan kamu siapa?" dev menyerngit bingung kenapa dia membahas ini, hal itu mengingat kan dev pada luka lamanya dimasa lalu, apakah diana masih belum memaafkan kesalaha dev dimasa lalu?

"sayang, kenapa kamu bertanya begitu?"tanya nya, diana mendengus lalu  berkata"aku ingin tahu, cepat katakan mas!" kata diana tidak sabaran, dev menghela nafas, mood nya memburuk seketika.

"dayana, mantan mas Cuma dayana, kamu tahu itu, sayang" ucapan dev membuat diana mematung, dayana masih mantan dari suaminya? Padahal dia sudah mencegah pertemuan mereka, tapi bagaimana hal itu bisa terjadi? Atau yang diana alami selama ini adalah mimpi?

'masa depan tidak berubah' diana kecewa, ternyata memang tidak ada yang berubah. padahal ia sudah mencegah pertemuan pertama dayana.

"mas aku lelah bisa kamu biarin aku sendiri" ujar diana tanpa menolehwanita itu membaringkan tubuhnya membelakangi dev.

Dev menatp bingung istrinya mengapa dia terlihat kecewa?dengan berat hati dev pun berdiri dan merapihkan selimut istrinya "baiklah, saya harap suasana hati istri saya segera membaik" dev mencium kening istrinya, lalu setelahnya dev pergi keruang kerjanya.

Dev sedang berusaha fokus dengan pekerjaannya, sedari kemarin dev selalu mengingat memori lamanya.

Dev bersandarr pada kursinya dan memejamkan mata

'kakak harus janji kalo aku udah besar kakak harus nikah sama aku'

Dev membuka matanya kembali, kenapa ia selalu dihatui oleh ucapan itu, apa ini karena dev tak menikahi dayana?dan mengingkari janjinya?

beberapa tahun dev mencari seseorang, yaitu gadis kecil yang dulu menarik perhatiannya, dia sedikit melupakan sedikit kenangan  dari gadis itu, tapi suatu hari, ada yang menelponnya, dan mengatakan dia mendapatkan kartu identitas dev dan dia menagih janji dev, saat pertama bertemu, dev merasa aneh karena yang ia tau berbedaan umur ia dan gadis itu cukup jauh, tapi setelah wanita yang ia tau beranama dayana memberikan kartu namanya, membuktikan dia memang gadis itu.

dan tanpa merasa curiga sedikitpun dev percaya dengan perkataannya.


Dev menggeleng.

Wanita itu memang pantas mendapatkannya.

Tanpa diana sadari masa lalu memang sudah berubah.




~diana story~


Diana StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang