Julian heran melihat anaknya pulang. Ini adalah momen yang terbilang sangat langka. Bagaimana tidak, Jonathan yang biasanya tidak mau berhadapan dengan sang papa, justru kini ia malah duduk tanpa diminta, dihadapan Julian yang tengah membaca koran.
"Kenapa kamu? Gak biasanya begini."
"Greysia kemana?"
"Akhirnya kamu nyariin dia juga."
Jonathan terdiam dengan tatapan yang dingin.
"Kenapa tiba-tiba?"
"Salah emang?"
"Nggak. Justru bagus."
Jonathan hanya berdeham sebagai balasan ucapan papanya. Detik berikutnya, terdengar suara langkah yang menghampiri keduanya.
"Papa? Jonathan?" ucap Greysia yang baru datang, lalu dengan segera ia menghampiri keduanya. "Hai, Papa. Hai, Jonathan."
Greysia duduk di salah satu paha Jonathan dengan tangan mengalung manja di leher laki-laki itu."Hi, babe." ucap Jonathan memeluk pinggang ramping dengan satu lengannya.
Julian takjub dengan pemandangan yang ada di depannya. Walaupun Jonathan masih terkesan dingin, namun itu adalah sebuah kemajuan untuk Greysia.
"Papa mau kalian segera menikah."
"Okay, Pa. Nanti kita atur rencana pertemuan keluarga secepatnya. Atau nanti malam aja? Kamu mau gak, Jo?" ujar Greysia antusias.
"Eum. Anything for you." balasnya sedikit membisik dengan suara rendah. Tak hanya itu, Greysia bisa melihat sebuah smirk di sana. Tubuh Greysia meremang kala menerima balasan Jonathan. Julian yang terheran-heran dengan sikap Jonathan hanya tersenyum.
"Waw.. sejak kapan kalian seperti ini? Papa baru tau hubungan kalian ternyata sangat baik."
"Sudah hampir 2 bulan kami berpacaran. Akhirnya Jonathan memilih untuk menyukaiku dan menyayangiku, Pa."
"Oh, baguslah. Berarti hubunganmu sudah berhenti kan dengan gadis miskin itu?"
Jonathan kali ini membalasnya dengan dingin. "Ya. Aku menyesal memilihnya dulu."
"Bagus kalau kamu cepat sadar. Perempuan seperti dia dan keluarganya memang gak pantas bersanding dengan kita."
Dari lubuk hati terdalam Jonathan, sejujurnya perkataan sang papa membuatnya tak nyaman. Namun ia harus melakukannya karena perlahan rasa bencinya terhadap Andrea ataupun Jayden semakin tinggi. Ia tak menyangka dengan fakta yang ia ketahui bahwa gadis yang disayanginya selama ini menyukai sepupunya dan firasatnya bahwa diterimanya Jonathan adalah hanya untuk melupakan Jayden.
Pikirannya kini kembali dengan kejadian beberapa waktu yang lalu, di mana ia tak sengaja melihat aktivitas dua orang terdekatnya. Hal itu cukup membuat Jonathan kembali terluka. Hingga kini dirinya dipenuhi rasa benci dan dendam pada kedua orang itu.
***
Jayden merasa resah. Ia yang awalnya berpikir bahwa dengan hal yang dilakukan sebelumnya pada Andrea bisa membuat gadis itu kembali padanya. Namun ternyata semua usaha liciknya tak membuahkan hasil.
Setelah dari kafe saat itu, Andrea melenggang pergi tanpa masuk ke mobilnya. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Andrea. Hingga akhirnya terjadi aksi kejar-kejaran dengan taksi yang dinaiki Andrea dan berhasil dihadang olehnya. Andrea yang saat itu kesal dan menangis berteriak lantang bahwa ia membenci Jayden.
"Gue benci sama lu, Jayden! Gue benci!!"
"Lu kenapa, Dre?"
"Lu udah ngapa-ngapain gue kan waktu gue tidur di kafe lu?! Jawab!"
![](https://img.wattpad.com/cover/297177596-288-k365111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMA (Aespa's Karina - NCT's Johnny)
Fanfiction"Ya kamunya jangan nakal!" - Andrea "Ya makanya jangan gemesin!" - Jonathan #1 karina #1 andrea #1 delta #2 karinaaespa #2 nctjohnny #4 delta #8 jayden #9 andrea #21 karinaaespa #25 nctjaehyun #32 aulokal #38 ohmygirl Judul lama : ANDREA