❗❗⚠️⚠️18++⚠️⚠️❗❗
Happy reading~~
"BRENGSEK!"
"BAJINGAN! DIMANA ANDREA!!"
Gema suara itu terdengar sampai di luar. Bahkan memancing kerumunan karyawan di luar ruangannya. Ruang kantor yang biasanya rapi dengan wangi kopi yang menguar dari parfum ruangan, kini sudah seperti kapal pecah. Bahkan si pemilik ruangan yang terkenal tampanpun juga sudah berubah bak serigala yang ingin menyerang mangsanya. Rambut yang tadinya ditata rapi dan berwibawa, kini berubah berantakan karena rasa frustrasinya selama satu minggu ini, ia tak bisa bertemu dengan kekasihnya. Kekasihnya sama sekali tak bisa dihubungi. Bahkan keluarganya pun juga ikut menghilang. Ditambah lagi masalah perusahaan yang menimpa dirinya. Beberapa produk yang sudah diimpor ke luar negeri, malah dikembalikan dengan alasan mutunya semakin turun dan di produk itu sama sekali tidak lulus uji klinis.
Pria itu kini menjatuhkan dirinya di sofa dengan tangannya kini memijat pelipisnya. Dihantam kenyataan pahit dan bertubi-tubi, membuatnya dilanda sakit kepala. Ya, salahnya juga ia tak melakukan visit ke beberapa pabriknya. Tak hanya itu, papanya, memarahinya habis-habisan karena tak becus mengelola perusahaan rintisannya.
"Astaga..." keluhnya.
Cklek
Suara pintu terbuka dengan ditambah suara high heels yang membuat Jayden paham siapa yang datang menghampirinya. Sungguh, ia tak ingin bertemu dengan siapapun, terlebih Maira yang kini sudah merapatkan dirinya ke tubuh Jayden. Dengan balutan kemeja putih ketat dengan kerah v line, yang menampilkan belahan dadanya. Ditambah lagi dengan rok span pendek, dengan maksud bisa menggoda iman sang pria. Nyatanya, Jayden sama sekali tak tergugah dengan tubuh Maira dan godaan Maira.
"Pergi." gumam Jayden dengan posisi masih memijat pelipisnya.
"Aku kan di sini mau nemenin kamu."
"Ku bilang, keluar, Maira." desis Jayden dengan suara rendah. Ditambah lagi, tatapannya sungguh tajam.
"Nggak mau."
Jayden mendengus kasar, lalu beranjak meninggalkan kantornya. Namun Maira masih tak tahu dirinya mengekori pria yang diselubungi kabut amarah itu.
Ia berjalan menuju pintu ke arah tangga darurat. Jayden bermaksud untuk merokok di sana, tapi malah Maira semakin membuatnya kesal. Ketika ia duduk di tangga, Maira tetap menempel bak benalu yang berusaha melilitkan salur-salurnya ke tubuh inangnya.
Jayden yang sungguh kesal, tak ingin menggubris wanita itu. Ia terlalu lelah menanggapi wanita gila ini.
"Aku baru tahu kamu ngerokok, Jay." ucap Maira dengan tatapan menggoda namun nihil. Namun wanita ini masih berusaha membuat Jayden tergoda padanya.
Tangan Maira kini mengelus lengan pria yang kemejanya digulung asal sesiku. Lengannya berotot, itu yang disukai Maira.
"Jay, kamu... Nggak mau?" ucapnya sambil menggoda dan menempelkan tubuhnya ke Jayden. Pria itu terus menghembuskan kepulan asap berkali-kali.
"Kamu nggak mau sentuh aku?"
Namun, Jayden tetap berdiam diri. Entah setan apa yang membisiki wanita itu, jarinya kini melepas satu per satu kancing bajunya. Menampakan kulit putih bersihnya beserta dadanya yang dihias bra berwarna hitam. Rambutnya ia gerai dan ia mencoba menggodanya sekali lagi.
"Jayden..." bisik Maira yang mendekat ke telinga Jayden. Kini telinga pria itu tampak memerah. Wanita gila di sampingnya tersenyum, yang sukses membuat Jayden membuang putung rokoknya dan meraih pinggangnya dengan lengan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMA (Aespa's Karina - NCT's Johnny)
Fiksi Penggemar"Ya kamunya jangan nakal!" - Andrea "Ya makanya jangan gemesin!" - Jonathan #1 karina #1 andrea #1 delta #2 karinaaespa #2 nctjohnny #4 delta #8 jayden #9 andrea #21 karinaaespa #25 nctjaehyun #32 aulokal #38 ohmygirl Judul lama : ANDREA