17

103 11 0
                                    

Halo, teman-teman. Aku tau kalian orang baik. Kalian pasti tau kan gimana cara menghargai orang lain? Gimana cara menghargai karya orang lain? Aku mohon banget ya, kalau memang kalian orang baik, bisakah kalian menghargaiku sebagai author dengan semestinya?
Di bawah sudah disediakan tombol vote dan comment. Tidak susah kan untuk memencet kedua tombol itu? Ataupun memberi komentar di sini?
Book ini sangat jauh sekali dari kata sempurna, maka dari itu aku butuh banget komentar ataupun saran dari kalian. Itupun kalau kalian mengerti maksudku.
Terima kasih.
Happy reading.

Jam telah menunjukkan waktu 19.10, yang artinya sudah waktunya ia harus berangkat ke pesta ulang tahun kerabat Jonathan. Kini laki-laki itu sudah memakai tuxedo warna hitamnya, yang secara langsung memberikan kesan gagah dan menawan. Jonathan sudah berada di depan rumah Andrea dan tengah bersandar di mobilnya, membelakangi rumah gadis itu. Ia sedang menunggu Andrea keluar. Tak berapa lama, gerbang kecil rumah gadis itu terbuka hingga menimbulkan bunyi derik yang menyapa rungunya.

Jonathan menoleh ke arah Andrea yang benar-benar menawan. Gadis itu sungguh cocok dengan dress tanpa lengan warna hitam pilihannya. Rambutnya ia gerai dan sedikit diberi poni.

Gadis itu keluar tak sendiri, ia diantar oleh sang ibu, Marta. Marta mendekati keduanya. Tak lupa Jonathan mencium tangannya lalu Marta membalasnya dengan sebuah pelukan untuk laki-laki tinggi itu.

"Ganteng banget, nak Athan. Anak ibu gimana menurut kamu?"

"Cantik." Ucapannya mampu membuat gadis itu mengulum bibirnya dan salah tingkah. "Andrea cantik karena ibunya juga cantik." puji Jonathan pada wanita paruh baya itu. Wanita itu terkekeh mendengar pujian pacar anaknya. Andrea kini salah tingkah bahkan wajahnya sudah seperti tomat. Jonathan tersenyum kecil melihat gelagat Andrea yang begitu menggemaskan.

"Berangkat sekarang yuk." Tangan Jonathan kini menggenggam tangan Andrea. Hal itu sukses membuat Andrea terkejut karena sikapnya.

"Hati-hati ya nak."

Keduanya mengangguk lalu Jonathan membukakan pintu sebelah kemudi untuk Andrea. Sungguh, jantung Andrea berdebar karena perlakuan Jonathan yang memperlakukannya bak princess. Semoga saja laki-laki itu tidak mendengar suara degup jantungnya.

Setelah keduanya masuk, lantas mobil itu melaju ke tempat pesta dirayakan. Jonathan sesekali melirik gadis itu, begitu juga sebaliknya. Jujur, keduanya saling mengagumi penampilan nya malam ini dalam hati. Keduanya juga berdebar satu sama lain karena pesona yang dimiliki keduanya.

Beberapa menit kemudian, mobil itu berhenti di sebuah gedung yang sangat mewah. Jonathan memarkirkan mobilnya lalu keluar bersama Andrea. Tak lupa tangan itu saling bertaut, seperti pasangan yang begitu romantis. Hingga membuat pandangan kagum orang sekitar dengan penampilan keduanya yang begitu elegan dan berkelas.

Saat memasuki hall, tatapan tamu tertuju pada mereka seolah merekalah pemeran utana malam ini. Jonathan menuntunnya untuk menyapa sanak keluarganya. Gadis itu meremat tangan Jonathan, membuat laki-laki itu menoleh.

"K-kak.. aku aneh ya?"

Jonathan memandangnya dari atas ke bawah, "Nggak kok. Cantik."

"Tapi mereka natap ke akunya begitu banget." gumam Andrea. "Kak, pulang aja ya aku.." ajak Andrea yang pesimis mencoba melepas genggaman tangan Jonathan, tapi nihil.

DILEMA (Aespa's Karina - NCT's Johnny)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang