"Lhoh Jo, lu kenal Andrea?" ucap Jayden menyelidik ke Jonathan. Saat Jonathan hendak menjawab pertanyaan Jayden, Andrea sudah menyelanya lebih dulu.
"E-eh, anu.. kalian bukannya ada konsul hari ini sama dosen?" tanya Andrea tiba-tiba ke kedua temannya, sengaja mengalihkan pertanyaan. Padahal tidak ada maksud mengingatkan atau apa, hanya reflek tiba-tiba bertanya. Tapi tidak disangka, Teresa melirik jam di lengannya dan sontak terkejut dengan mulut menganga karena ia baru menyadari bahwa hari sudah mulai siang.
"God! Gue lupa kalau ada janji sama Bu Evelyn! Bhay, gue cabut dulu" ucap heboh Teresa yang menepok keningnya. Ia melenggang pergi dengan buru-buru. Disusul Jayden yang juga panik karena ia lupa harus menemui Pak Albert.
"Astaga, gua juga lupa. Duh, gara-gara lu nih, Dre!""Hah? Kok guee sih?" ujar Andrea gak terima.
"Tau ah, semoga saja Pak Albert gak ngamuk dan gak ngilang kayak ninja hatori," ucapnya begitu panik dan meninggalkan kedua orang itu di kafetaria.
Tersisa Andrea dan Jonathan. Hening menyelimuti keduanya. Tidak ada niat untuk bersuara dari gadis dan laki-laki itu. Keduanya saling bertatapan. Andrea itu menatapnya sedikit tidak nyaman, sedangkan pria itu memandang gerak-gerik Andrea dengan lekat.
Tiba-tiba seringaian tipis tercetak di wajah pria itu, membuat Andrea mendelik dengan alis yang menyatu.
"Ternyata kamu teman Jayden," ucapnya lalu beralih duduk menghadap gadis itu. "Dunia begitu sempit ya, Andrea." tambahnya dengan santai.
"Mau minum gak?" tawarnya. Gadis itu hanya membalas dengan gelengan kepala. Jonathan begitu peka jika gadis itu tidak nyaman dengan kehadirannya, tapi ia tidak peduli.
Andrea beralih menatap benda pipih miliknya yang baru saja ia ambil dari totebagnya. Ia mengetikkan sesuatu lalu beranjak dari kursi. Tapi sebelum ia berlalu, lengannya ditahan oleh tangan besar pria itu.
"Mau kemana?"
"Pulang."
"Gak boleh." ucapnya begitu santai dengan tatapan datar, membuat manik mata gadis itu membulat sempurna padanya.
"Kakak gak berhak melarang saya," desis Andrea dengan suara rendah.
Jonathan kembali dengan seringai tipisnya. "Siapa bilang? Kamu gak inget kata-kata saya tadi pas nganter kamu?"
"Kalau saya gak mau gimana?"
"Bayar 30 juta, besok uangnya harus ada." gertak pria itu yang berhasil membuat Andrea melemah. Senyum kemenangan tercetak di wajahnya.
Gadis itu menghela napas. "Y-ya udah, tapi sampai kapan?"
"Sampai puas lah." ujar Jonathan santai yang lagi-lagi membuat Andrea mendelik ngeri.
"O-oke. Oke. Tapi kak, hari ini saya pengen pulang, ketemu ibu saya. Soalnya kan beberapa hari ini saya gak pulang, jadi saya harus mengabari ibu saya. Ibu saya pasti khawatir."
Jonathan terdiam sebentar. "Ya udah. Saya antar kamu.
"Ng-nggak usah, kak. Sayaー"
"Kamu gak berhak nolak apa yang saya bilang, Andrea." tegasnya dengan tatapan mengintimidasi. "Ingat kata-kata saya barusan. Dan lagi, jangan terlalu kaku sama saya. Saya gak suka."
"Kakak maunya gimana?"
"Pakai aku-kamu?"
"H-HAH??"
"Kenapa?"
"Kok... Kayak orang pacaran ya kak?"
"Kenapa? Gak mau?"
![](https://img.wattpad.com/cover/297177596-288-k365111.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMA (Aespa's Karina - NCT's Johnny)
Fanfiction"Ya kamunya jangan nakal!" - Andrea "Ya makanya jangan gemesin!" - Jonathan #1 karina #1 andrea #1 delta #2 karinaaespa #2 nctjohnny #4 delta #8 jayden #9 andrea #21 karinaaespa #25 nctjaehyun #32 aulokal #38 ohmygirl Judul lama : ANDREA