"Dre, bangun. Minum obat dulu ya?"
"Andrea?"
Andrea samar-samar mendengar sebuah suara yang familiar. Ia membuka perlahan matanya. Suasana kamarnya sedikit temaram. Hanya lampu tidur yang di letakan di pojok kamar sedikit jauh dengan tempat tidurnya yang menyinari ruangan itu. Suara itu begitu familiar hingga terdengar sedikit jelas. Matanya melihat samar sosok pria yang ada di depannya, pun samar-samar pria itu terlihat tengah tersenyum padanya. Kesadaran gadis itu belum sepenuhnya kembali. Pandangannya sedikit kabur, ditambah rasa panas, pusing dan kantuk yang menjadi satu.
"Siapa?" lirih gadis itu, namun sosok itu tak menjawab Andrea.
Perlahan setengah tubuhnya terangkat, lalu pria itu memasukan obat ke dalam mulutnya. Ia membantu Andrea meminum obatnya. Setelah itu, ia merebahkan Andrea kembali seraya membenarkan selimut gadis itu.Mata gadis itu masih setengah terbuka dengan sedikit kernyitan di dahinya.
"Jo..nathan?"
Pria itu cukup lama tak menjawab lontaran pertanyaan dari Andrea. Ia kembali tersenyum menatap Andrea yang menatapnya dengan mata sayu. Tangannya membelai lembut pipi Andrea yang masih cukup panas.
"Tidur lagi ya? Saya temenin di sini."
"Kok kamu...di..." ucap Andrea begitu lirih di ujung kalimatnya, hingga gadis itu perlahan terlelap kembali.
Jonathan tersenyum kecil namun perlahan senyum itu luntur hingga sorot matanya berubah menjadi sendu. Hatinya nyeri melihat Andrea terbaring sakit. Mungkin jika saat itu ia tak mengganggu Andrea, Andrea tak akan jatuh sakit seperti ini.
"Maaf..." ucap Jonathan meraih tangan lalu menggenggamnya.
"Maafin saya."
"Maaf buat semuanya."
Jonathan berkali-kali mengecup punggung tangan Andrea. Ia duduk sambil merebahkan kepalanya dengan tangan sebelah bertumpu di kepalanya. Hingga saat itu, Jonathan ikut terlelap bersama Andrea di dunia mimpi.
***
Di pagi harinya...
Andrea perlahan membuka matanya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Lalu tangan kanannya hendak memeriksa keningnya, namun gadis itu merasa tangannya tertahan oleh sesuatu benda berat. Ia baru saja menyadari bahwa ada seseorang yang ada di sampingnya.
Ia begitu terkejut dengan keberadaan Jonathan yang tengah menggenggam tangannya.
"Jadi semalam itu bukan mimpi?" gumam Andrea, yang membuat tidur Jonathan sedikit terusik. Namun ia kembali terlelap.
Andrea menatap lekuk wajah yang sudah lama tak ia lihat. Ia tersenyum kecil namun rasa sakit di hatinya kembali meremang, yang membuat senyum di wajahnya luntur seketika.
Ia menghela napas panjang.
"Udah bangun?" ucap Jonathan tiba-tiba dengan posisi yang tak berubah bahkan matanya kini masih tertutup. Netra Andrea seketika membulat. Ia menyembunyikan rasa terkejutnya. Dengan segera, Andrea menarik tangannya tapi malah digenggam erat oleh Jonathan.
"Selamat pagi, princess." ucap Jonathan lalu memeriksa kening Andrea. "Udah turun panasnya. Saya ambilin sarapan, oke?"
Jonathan beranjak dari sana lalu keluar kamar Andrea. Andrea yang masih terkejut hanya memandang heran pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMA (Aespa's Karina - NCT's Johnny)
Fanfic"Ya kamunya jangan nakal!" - Andrea "Ya makanya jangan gemesin!" - Jonathan #1 karina #1 andrea #1 delta #2 karinaaespa #2 nctjohnny #4 delta #8 jayden #9 andrea #21 karinaaespa #25 nctjaehyun #32 aulokal #38 ohmygirl Judul lama : ANDREA