"ketika cinta akhirnya menyadari bahwa yang mencintainya adalah orang yang selalu ada buatnya"
HARI KE 30Aku membuka mataku dengan cepat. Benar saja, Brian sudah bangun dan menatapku tulus. Ternyata aku ketiduran. Aku mengangkat kepalaku dari atas tanganku yang ku lipat di atas ranjang Brian berbaring.
"Makasih ya Emy, Lo udah jaga gue" ujar Brian.
Tiba tiba aku ingat kalau hati ini adalah hari yang ke tiga puluh. Berarti aku sudah genap satu bulan di sini dan aku bisa pulang ke tahun ku yang benarnya.
"Lo kenapa ?" Tanya Brian heran.
"Lo tau kan ?, Ini hari ketiga puluh, itu artinya gue bisa pulang ke tahun gue" seru ku senang.
"Ternyata Lo gak bohong ?"
"Sejak kapan sih gue bohong sama Lo"
"Itu artinya Lo akan ninggalin gue ?"
"Bisa juga"
Brian terisak sesaat.
Aku berdiri dengan cepat.
"Lo disini aja ya Brian, Lo gak boleh keluar dari ruangan ini karena Lo masih belum terlalu pulih" usul ku.
"Gue udah gak papa kok, gue mau ikut sama Lo"
"Tapi Lo masih sakit Brian, Lo gak boleh kemana mana dulu"
"Tapi gue merasa udah sehat"
"Please dengerin gue ya !"
Setelah berkata begitu aku berlari keluar dari rumah sakit itu. Aku pergi ke rumah Brian dengan menaiki bajai.
Aku mengambil kotak kecil kuno dari danau waktu. Aku juga memanggil surat yang muncul dari meja belajar ku. Aku membaca dengan teliti.
Selamat kepada Emy Carissa, anda telah genap sebulan berada di masa lalu. Anda bisa pergi ke danau waktu dan anda akan kami kembalikan ke tahun masa depan dimana anda berada sebenarnya. Sebelum itu anda harus memberikan gelang dari kami untuk orang yang anda anggap spesial. Pastikan anda sudah mengumpulkan 30 kertas dari danau waktu, selamat berjuang Emy Carissa"
Aku melonjak senang. Aku segera berlari menuju danau waktu.
Sampai di danau barulah aku merasa kelelahan karena berlari.
Aku berusaha mengatur nafas ku."EMY !" teriak Brian.
Aku menoleh kebelakang. Brian berlari mendekati ku dengan sedikit pincang dan memegangi kepalanya yang Taras sakit
Ternyata lelaki ini masih saja nekat mengusul ku walaupun ia sedang sakit parah.
"Lo ngapin kesini Brian ?" Tanya ku khawatir.
"Gue mau pastikan kalau Lo gak akan pergi ninggalin gue"
"Stop Brian, gue mohon berhenti"
Brian terus berlari mendekati ku. Ia langsung memeluk ku erat.
Aku terkejut dengan aksi Brian kali ini. Baru kali ini aku merasakan pelukan dari Brian yang begitu tulus. Bahkan aku dapat merasakan detak jantung Brian yang begitu kencang. Brian menangis dan mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANAU WAKTU { TAMMAT}
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan cerita, tempat, dan nama saya mohon maaf sebesar-besarnya karena ini tida di sengaja. Hanya karena saya ingin membuat nama dan tempat karena saya suka dengan nama dan tempat nya