DANAU WAKTU

175 50 48
                                    

JOIN *

~~~**~~~

Cuplikan.

       Aku tidak tau bagaimana aku bisa datang ke tahun 1989.

Awalnya aku tidak percaya. Bahkan aku Sampai pingsan kedua kalinya saat aku bertemu dengan seorang pria, ia begitu serius saat mengatakan bahwa sekarang adalah tahun 1989.

Bagaimana bisa ?.

Padahal aku sudah di tahun 2024

~~~**~~~

"Kamu kok nekat benget sih ?" Tanya Brian kesal.

"Kamu sih, jawabannya kelamaan" jawabku santai.

"Mulai sekarang jangan pernah ikut campur urusan hidup aku" tegur Brian tak senang.

"Emang kenapa sih ?" Tanya ku.

"Karena aku gak benci dengan orang asing, karena orang asing cuman bisa menghancurkan hidup aku" Jawab Brian.

"Kamu udah percaya kalau aku datang dari masa depan ?" Tanyaku lagi.

"Aku gak percaya sama omong kosong kamu itu, kamu gak tau diri ya, udah numpang, sekarang malah barang cerita yang gak masuk akal" cibir Brian.

       Ayolah waktu, aku ingin kembali ke tahunku yang sebenarnya.

"Pokoknya gue gak boleh menyerah gitu aja, tiga puluh hari itu gak lama, cuman sebulan" hibur ku dalam hati.

~~~**~~~

Brian lagi lagi fokus dengan tugasnya.

"Banyak banget si tugas kamu ?" Tanyaku.

"Ini juga tugas kamu, kamu kerjakan tu" tutur Brian.

"Kamu kok mau sih kerjain tugas Mona ?" Tanyaku.

"Kemarin kamu seenaknya bilang aku harus berjuang, tapi sekarang ?, Kamu malah seenaknya bilang aku tidak usah bantuin Mona" ketus Brian kesal.

"Tapi Mona udah kelewatan" balas ku tak mau kalah.

"Terserah kamu deh" tungkas Brian.

~~~**~~~

Aku terkejut ketika Brian masuk ke kamar ku tanpa permisi.

Lebih mengerikan lagi ia menarik tangan ku dengan kasar.

"Apa apaan ini Brian, sakit tau" ujar ku.

Aku melepas paksa tangan Brian.

"Kenapa, sakit ?" Tanya Brian tajam.

"Ya ia lah" jawab ku kesal.

"Ini pelajaran buat kamu yang sok jadi pahlawan" celetuk Brian.

Aku meringis kesakitan sambil mengelus pergelangan tanganku yang terasa sakit akibat tarikan Brian.

~~~**~~~

     "SEMUA YANG ADA DI KELAS INI DENGAR YA !, JANGAN ADA YANG BERANI BERANINYA BULLY BRIAN" teriakku.

Seisi kelas menjadi sunyi.

"SIAPAPUN YANG BERANI MENCARI MASALAH SAMA BRIAN DAN AKU, DIA AKAN TERIMA AKIBATNYA !" Teriakku lagi.

"Termasuk kamu Boby" lanjut ku lagi.

Aku berhasil membungkam mulut Boby.

"Kamu udah mulai berani ya sekarang" cetus Boby.

Aku tersenyum miring.

"Pria iblis, belum cukup ya di skors empat hari, apa perlu aku buat kamu di skors satu tahun. Sekali. Di keluarin dari sekolah ini" balasku sinis.

Hai kk yang baik hati dan ramah.

Terimakasih buat kk yang udah mau mampir di cerita aku.

Jangan lupa vote, komen, dan follow ya kk.

Baca terus bab selanjutnya kk.
Karena ceritanya semakin seru dan menarik.

I love you kk 😘

DANAU WAKTU { TAMMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang