E M P A T B E L A S

572 38 11
                                    

Seneng banget rasanya dapat notif dari kaliann 😊😊
Dapat notif dari kalian lebih berharga dari doi. Notif kalian juga bisa bikin aku semakin semangat buat lanjutin cerita ini...

---

Teman pun bisa jadi musuh..
---

Sudah 5 hari berlalu sejak hari dimana Amelia hilang. Devian sudah layak di sebut mayat hidup. Dengan datarnya itu yang tidak pernah lagi tersenyum juga sudah tumbuh beberapa bulu pada dagunya yang biasanya shining shimering splendid itu.

Devian tidak ada hentinya untuk terus mencari dimana keberadaan istrinya. Anak buahnya sudah ia kerahkan untuk mencari. Tapi sampai saat ini belum ada kabar. Nomor yang dilacakpun tidak banyak mendapatkan petunjuk.

Sayang sebenarnya kamu dimana

Aku sangat merindukan kamu sayang

Tolong pulang

Jangan siksa aku seperti ini sayang

Kamu jangan ninggalin aku

Hiks

Yup. Devian sang kulkas 14 pintu itu sedang menangis. Devian juga sudah menghabis 5 kantong infus.

Keluarga Amelia juga ikut mencari putri kesayangan mereka itu tanpa lelah. Namun memang belum saatnya Amelia untuk ditemukan.

Sementara itu dilain tempat, terdapat seorang wanita yang sudah sangat sangat menderita.

Akhh

Ceklek

Suara rintihan bersamaan dengan suara pintu yang terbuka.

"Wow tuan putri kita yang terhormat sudah sadar" ucap orang tersebut dengan senyum jahat yang tidak disembunyikan.

"Lo kenapa sih ? Salah gue apa sama lo ?"

"Lo nggak ada salah sama gue. Tapi-" ucapnya berhenti sejenak. Sebelum melanjutkan ucapannya.

"KELUARGA ANJING LO ITU YANG UDAH BUAT KELUARGA GUE HANCUR BANGSAT. HAL YANG UDAH DIBANGUN DARI NOL SAMA BOKAP GUE, DIHANCURIN GITU AJA SAMA KELUARGA BEATRIX LO ITU. Lo nggak tau betapa sakitnya ngeliat bokap dan nyokap cekcok tiap hari" ucap orang itu dengan nada pelan diakhir ucapannya.

"Itu semua bukan sepenuhnya keluarga Beatrix yang lakuin. Lo nggak usut dari awal masalah ini. Perusahaan bokap lo hancur pun emang karna salah bokap lo yang egois RAHMA"

Yap. Itu adalah percakapan antara Amelia dan Rahma. Betul sekali Rahma yang katanya teman baik Amelia ternyata musuh dalam selimut.

Plak

Satu tamparan lagi mengenai pipi Amelia yang sudah lebam itu.

Sshh..

Amelia meringis pelan. Kondisi Amelia saat ini sudah sangat menyedihkan. Dengan lebam dimana-mana. Rambut yang sudah acak-acakan,  baju yang sudah lusuh. Dengan keadaan terikat tali tambang diseliling tubuhnya. Serta muka yang sudah sangat pucat karena tidak diberi makan dan minum selama 5 hari lamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang