T U J U H

930 35 0
                                    

Segala sesuatu jika dikerjakan dengan ikhlas maka akan terasa mudah...
---

Saat ini waktu istrahat makan siang telah tiba. Semua pekerja menyempatkan makan siang dikantin kantor atau cafe dekat perusahaan.

Amelia juga saat ini sedang duduk dikantin kantor bersama dengan Rahma dan beberapa teman sesama karyawan. Mereka sudah tampak akrab padahal baru berkenalan tadi pagi.

Sampai suara dari ponsel Amelia mengalihkan fokus mereka.

Ting (anggap aja bunyi notif)

Amelia langsung membuka ponselnya yang logo apel digigit itu. Teman-temannya yang melihat logo ponsel Amelia sedikit tercenggang. Pasalnya harga ponsel itu membutuhkan uang yang tidak sedikit. Jangan lupa keluarga Amelia juga termasuk jajaran pembisnis sukses. Hanya saja Amelia tidak suka mengumbarkan statusnya dimedia dan ingin hidup mandiri. Jadi tidak ada yang mengetahui bahwa Amelia lahir dan besar dalam keluarga Beatrix. 

Amelia tidak memperhatikan ekspressi teman-temannya itu. Amelia hanya membuka pesan yang masuk keponselnya dengan santai. Ternyata setelah Amelia lihat, pesan yang masuk itu dari Devian.


Dev tembok💢

Dimn ?

Amelia hanya membaca saja tapi tidak membalas. Karena takut temannya tidak nyaman.

Setelah melihat pesan Devian, Amelia kembali mematikan ponselnya dan mengalihkan pandangannya kembali keteman-temannya.

"Em maaf ya" ucap Amelia tersenyum malu.

"Hah nggak papa kok"

"Mel ponselmu-" ucapan Rahma terputus karena suara dari ponsel Amelia terdengar lagi. Kali ini buka cuma notif pesan tapi melainkan panggilan masuk.

"Is ganggu aja sih" gumam Amelia kesal sambil melihat ponselnya dan mengeser tombol hijau untuk menjawab panggilan. Amelia tidak menjauh saat mengangkat panggilan.

Dev tembok💢

"Kenapa nggak kamu balas ?"

"Aku lagi sama temen-temen aku"

"Kan bisa kamu balas dulu"

"Iya maaf"

"Keruangan aku sekarang"

"Tapi-"

"Nggak ada tapi tapian. Sekarang"

Tut

"Is Dev ? Halo ? Dev. Kok dimaatiin. Nyebelin banget sih" ucap Amelia dengan kesal sedangkan teman-temannya menatap Amelia dengan melonggo takjub.

"Ke-kenapa?" Ucap Amelia gugup karena ditatap intens oleh teman-temannya.

"Ah. Itu siapa Mel?" Tanya Roma.

"Oh itu-" Amelia baru saja hendak menjawab tapi suara dari ponselnya mengalihkan perhatiannya lagi.

Dev tembok💢

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang