E N A M

1K 36 0
                                    

Orang bumi aneh-aneh semua...
Segala hidup orang diurusin...
Heran saya..
---

Morning, 6 a.m

"Dev bangun" ucap Amelia sambil menusuk-nusuk pipi Devian pelan tapi Devian tidak merasa terganggu.

Devian tadi tidur lagi sehabis mununaikan ibadah. Sedangkan Amelia sendiri lanjut mandi dan bantu para ART membuat sarapan mereka.

"Dev bangun nanti kita telat" ucap Amelia lagi masi berusaha membangunkan Devian yang susah dibangunkan.

Karena sudah kehabisan akal, Amelia langsung saja menjepit hidup Devian dengan jari telunjuk dan ibu jarinya dan Devian langsung terbangun dengan ulah Amelia itu.

Amelia hanya tersenyum puas melihat Devian yang akhirnya bangun dari tidurnya.

"Nakal" ucap Devian dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kamu makanya susah dibangunin" ucap Amelia membela diri sambil bangun dari tempatnya. Tapi Devian tak membiarkan Amelia pergi dan malah menarik Amelia sehingga Amelia jatuh menindih tubuh Devian.

"Is jangan tarik-tarik. Bahaya" ucap Ameli mulai mengomel.

"Bodo. Kamu harus dihukum" jawab Devian dan langsung membalikkan posisi mereka. Amelia langsung mengerjapkan matanya lucu.

"Udah sana mandi" Amelia malah menyuruh Devian mandi dan tidak memperdulikan ancamannya.

"Kamu mau kita telat ?" Sambung Amelia bertanya.

"Nggak kan ? Yaudah minggir" ucap Amelia. Tetapi Devian belum merespon perkataan Amelia dari tadi. Devian malah memperhatikan raut wajah Amelia yang sedang mengatakan ini dan itu dengan intes.

"Denger nggak ?" Ucap Amelia yang dijawab gelengan polos dari Devian.

"Udah minggir sana. Mandi. Terus sara-"

Cup

"Bawel"

"Ih suka banget sih cium tiba-tiba" ucap Amelia pura-pura marah menutupi rasa malunya yang setinggi gunung everes.

"Morning kiss" ucap Devian sambil menunjuk bibirnya lagi.

"Tadikan udah"

"Beda"

"Dih enak dikamu dong"

"Bodo. Cepet"

"Ma- empph" Devian langsung mencium bibir Amelia sekali lagi sampai dirasa Amelia mulai kehabisan nafas.

Amelia yang terbebas langsung menghirup udara dengan rakus terengah-engah.

Setelah merasa nafasnya teratur Amelia langsung mencibikkan bibirnya kesal.

"Udahkan ? Sana mandi"

"Hm"

"Ya udah minggir"

"Nggak"

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang