D U A

1.1K 43 5
                                    

Cinta bisa datang karena terbiasa...
Jadi tunggu aja...
Kalau nggak datang ya udah...
MABAR aja kita..

---

"Bagaimana ?" Tanya Devian kepada bawahannya.

"Nama nya Amelia Beatrix. Anak dari bapak Arkana Baetrix dan ibu Meilani. Bapak Arkana salah satu kolega bisnis Mr. Anderson tuan. Sahabat Mr. Ardeson juga..." jawab bawahan Devian menjelaskan dengan rinci.

"Oh. Jadi anak dari sahabat daddy" ucap Devian sambil menyeringai.

Bawahan Devian yang melihat itu hanya menunduk takut. Juga merasa kasian sama gadis ini.

"Baik. Kau boleh keluar"

"Permisi tuan"

Setelah bawan Devian keluar, Devian langsung memutar kursi kebesarannya menghadap pemandangan kota sambil menyeringai.

"Tunggu saja Mel. Kau tak akan ku lepaskan"

Setelah mendapatkan apa yang ingin dia ketahui, Devian langsung menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Karena Mommy sudah memberitahu nya bahwa ada sesuatu yang harus dibicarakan.

---

Saat ini Devian sudah berada di rumah Mommy dan Daddynya.

"Mom ?" Panggil Devian setelah masuk ke rumah mewah itu.

"Eh anak Mommy udah dateng" ucap Mommy Devian sambil berjalan menghampirinya dan memeluk Devian sebentar.

"Yuk makan dulu. Mommy udah masak, daddy juga udah di sana" ajak Mommy Devian sambil mengiring anaknya ke meja makan.

Setelah sampai meja makan, Devian langsung duduk di tempatnya.

"Habis makan keruang keluarga dulu ya Dev. Daddy mau beritahu sesuatu" ucap daddy Devian.

"Iya dad" jawab Devian di sertai anggukan ringan.

Mereka pun makan dengan tenang. Hanya suara detingan sendok, garpu dan piring yang terdengar.

---
Ruang keluarga

Devian sudah duduk santai dihadapan Daddy nya yang sedari tadi masi diam. Momnya juga tidak ketinggalan.

"Ekhem" deheman Daddy Devian memecahkan keheningan. Devian langsung melihat daddynya dengan malas.

"Begini umur kamu itu sudah cukup untuk menikah. Kamu sudah terlalu lama melajang" daddy Devian menjelaskan dengan pelan.

"Jadi ?" Jawab Devian sambil menaikan satu alisnya.

"Jadi Dad akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat Daddy" Devian yang mendengar itu lantas tercengang.

"Besok kita akan dinner sama keluarga mereka dan kamu harus datang. Tidak ada kata penolakan" jelas Daddy Devian.

Devian hanya menghela nafas pelan. Mau menolak pun tak akan bisa. Buang-buang tenaga saja jika ingin berdebat dengan Daddynya ini.

The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang