"Bagaimana keadaan Krystal?" Sehun memberanikan diri bertanya tentang Krystal pada Jongin yang kembali ke Apartemen keesokan harinya.
Jongin tidak langsung menjawab dan memilih menghirup aroma kopi panas yang baru saja Sehun hidangkan untuknya, "Keadaannya baik."
Jawaban singkat dari Jongin membuat Sehun tak puas, "Bicara yang jelas. Baik bagaimana maksudmu?"
Jongin meletakkan cangkir kopinya di atas meja setelah sebelumnya meminumnya sedikit, "Kau tidak perlu khawatir, Sayang. Keadaan Krystal jauh lebih baik dari sebelumnya, dia sudah melewati masa kritisnya."
Sehun terdiam, walau seperti itu dirinya tetap tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Krystal yang harus masuk Rumah Sakit karena dirinya. Sehun tidak akan bisa tenang sebelum Krystal benar-benar pulih, sentuhan tangan Jongin di pipinya berhasil mengalihkan pikirannya dari Krystal.
"Berhenti memikirkannya. Aku lebih suka jika kau fokus saja pada diriku." Ucap Jongin pelan di depan wajah Sehun.
Sehun menjauhkan tangan Kai dari pipinya, "Krystal masih di Rumah Sakit, lalu kenapa kau malah datang kemari?"
"Karena aku merindukanmu."
"Omong kosong."
Jongin tampak tak percaya dengan perkataan Sehun yang dinilai terlalu kasar baginya, namun ia tidak akan marah pada Sehun karena cintanya jauh lebih besar dari apapun juga.
"Sebaiknya kau kembali ke Rumah Sakit. Krystal mungkin mencarimu, Jongin." Bujuk Sehun dengan menyentuh tangan Jongin.
"Krystal hanya tahu aku pergi ke Kantor, jadi dia tidak akan mencariku." Jongin balas dengan menggenggam tangan Sehun.
"Kau keterlaluan. Bagaimana jika Krystal membutuhkan sesuatu?"
Jongin menghela nafasnya, ia bosan mendengar nama Krystal terus keluar dari mulut Sehun. "Chaeyeon setia menemani Kakaknya, terlebih Jaehyun ada di sana untuk ikut menemaninya."
"Apa? Jaehyun ada di Seoul?" Sehun menunjukkan raut terkejutnya ketika mendengar nama Jaehyun.
"Kebetulan Jaehyun menghubungi Chaeyeon hingga akhirnya dia tahu Kakaknya masuk Rumah Sakit." Jawab Jongin malas.
"Aku akan menghubungi Chaeyeon." Sehun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, berniat menelpon Chaeyeon untuk memastikan keadaan Krystal.
"Untuk apa? Sudahlah." Namun Jongin mengambil ponsel Sehun dan dengan sengaja menonaktifkan ponselnya.
"Jongin, apa yang kau lakukan!? Kembalikan ponselku, aku harus menelpon Chaeyeon." Sehun mencoba meraih kembali ponselnya, namun Jongin tidak membiarkannya.
"Kau tidak percaya padaku? Aku memang tidak pernah mencintai Krystal, tapi aku tidak mungkin membiarkannya dalam keadaan yang bisa membuatnya dalam bahaya. Aku tidak sekejam itu dengan membiarkannya mati."
Perkataan Jongin berhasil membuat Sehun terdiam dan menyerah berusaha mengambil ponselnya lagi.
CUP!
"Kenapa sekarang kau jadi melamun?" Tanya Jongin setelah sebelumnya mengecup bibir Sehun.
Sehun menatap wajah Jongin yang berada tepat di depan wajahnya, "Kenapa kau menikahinya jika kau tidak bisa mencintainya, Jongin?" Tanyanya dengan wajah serius.
"Awalnya aku begitu putus asa karena kau meninggalkanku dan Krystal menggunakan kesempatan itu untuk terus merayuku. Dia tidak pernah mengerti bahwa aku hanya mencintaimu dan untuk menyadarkannya aku pun setuju menikahinya." Jawab Jongin, tangan kanannya merangkul bahu Sehun.
"Krystal berpikir dia akan bahagia dan bisa membuatku melupakan dirimu seiring berjalannya waktu. Tapi nyatanya, dia sendiri yang menderita karena terlalu memaksakan keinginannya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure 2 : Still Love
RandomSehun kembali ke Korea setelah 8 tahun meninggalkan negara kelahirannya demi melupakan cintanya pada Jongin yang telah menikahi Krystal. Mereka pun kembali di pertemukan di saat tak terduga sekali pun Sehun berusaha keras menghindari pertemuannya de...