Tak terasa aatu bulan sudah Sehun menjalani kehidupannya kembali di Korea. Ia pun telah di terima bekerja di sebuah rumah sakit besar di Seoul, walau terkadang hari-harinya akan ia jalani dengan perasaan mendebarkan. Bagaimana tidak? Sehun kembali harus hidup di kota yang sama dengan Jongin, seseorang yang sangat dicintainya bahkan sampai detik ini. Karena nyatanya Sehun belum bisa melupakan pria itu sekalipun delapan tahun telah berlalu.
Sehun harus berusaha keras untuk menghindari pertemuannya dengan Jongin yang kapan saja bisa terjadi mengingat tempat tinggal mereka yang tak terlalu jauh, terlebih kini rumah sakit tempat bekerjanya pun cukup dekat dengan perusahaan Jung tempat Jongin bekerja.
Sebisa mungkin Sehun tidak terlalu sering bepergian yang membuatnya tanpa sengaja harus bertemu dengan Jongin di suatu tempat.
Seharusnya Sehun sudah bisa menjalani kehidupannya dengan tenang tanpa bayang-bayang Jongin yang kini mungkin telah benar-benar melupakan dirinya, mengingat Jongin telah bahagia menjalani rumah tangganya dengan Krystal.
Mengingat hal itu membuatnya kembali di rundung kesedihan. Terkadang Sehun menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu lemah dan tak mampu berusaha lebih keras lagi melupakan masa lalunya, delapan tahun ini ia habiskan dengan sia-sia hanya untuk berusaha melupakan Jongin dan menghindarinya.
"Sehun, ayo ke ruang ICU. Ada pasien kritis."
Sehun tersadar dari lamunannya saat mendengar suara keras teman satu profesinya.
"Baik." Sahut Sehun segera bergegas beranjak dari waktu istirahatnya. Merapikan dirinya untuk sejenak di depan cermin dan dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari ruangan istirahat para perawat menuju ruang ICU.
Saat menapaki kakinya di ruang ICU, Sehun sudah melihat seorang Dokter bersama dua orang perawat senior mengelilingi ranjang pasien.
Dan saat melangkah mendekat, Sehun seketika mematung di tempatnya berdiri ketika matanya melihat wajah pasien yang kini terbaring lemah tersebut.
"Tidak mungkin." Lirih Sehun dengan tercekat.
"Sehun, kenapa kau diam saja? Cepat bantu kami! Nyonya Kim kehilangan detak jantungnya!"
Teriak salah satu perawat disana menyadarkan Sehun dari keterkejutannya.
Dengan langkah kaku Sehun mendekati ranjang pasien dan menatap wajahnya yang kini memucat tak sadarkan diri.
'Jika Krystal di sini, berarti Jongin juga ada di rumah sakit ini.'
"Bagaimana keadaan Krystal, Dokter?"
Sesaat setelah Dokter keluar dari ruang ICU, seseorang telah menunggunya dan langsung menanyakan keadaan pasien yang baru saja ditanganinya.
"Anda tidak perlu khawatir, Tuan Kim. Nyonya Kim sudah melewati masa kritisnya walau jantungnya sempat berhenti berdetak, tapi kami berhasil mengembalikan detak jantungnya." Dokter menjelaskan dengan raut lega karena telah berhasil menyelamatkan istri dari orang yang sangat berpengaruh bagi rumah sakit tempatnya bekerja.
"Syukurlah. Bisa aku melihatnya?"
Dokter itu mengangguk. "Tentu, Tuan. Anda bisa menemui istri anda di dalam."
"Terima kasih."
"Silahkan." Dan Dokter pun menyingkir untuk jalan bagi Tuan Kim.
"Kau catat kondisi keseluruhan Nyonya Kim lalu kau temui aku nanti dan akan kuserahkan pada Dokter Jang. Sekarang aku harus memeriksa pasien lain."
"Baik, Nona Lee." Sahut Sehun dengan memegang sebuah catatan khusus untuk mencatat kondisi pasien.
"Kalau begitu aku pergi dulu. Jika ada apa-apa segera panggil Dokter Jang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure 2 : Still Love
RandomSehun kembali ke Korea setelah 8 tahun meninggalkan negara kelahirannya demi melupakan cintanya pada Jongin yang telah menikahi Krystal. Mereka pun kembali di pertemukan di saat tak terduga sekali pun Sehun berusaha keras menghindari pertemuannya de...